Alkisah ada tiga SI yang sedang berperan dengan takdirnya masing-masing. Dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.Mereka adalah SIDETIK, SIMENIT dan SIJAM. SIDETIK yang perannya harus lebih bekerja keras dari yang lain. Ibarat kata, ia adalah promotor untuk yang lain agar terus bergerak. Agar tetap hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya. Meskipun ya tahu sendirilah, SIDETIK seolah yang paling capek dari yang lain. Melaju terus seolah tanpa jeda. Dipacu terus sampai tidak kenal yang namanya istirahat, walau hanya sedetik. Nasibnya menjadi kaki-kaki paling bawah dalam sebuah organisasi. Dalam hal ini adalah Waktu.
Lain hal dengan SIMENIT perannya bisa lebih santai sedikit. Perannya enam puluh detik lebih pelan dari SIDETIK. SIMENIT cukup beruntung, ada sedikit jeda untuk sekadar menghela napas. Untuk sekadar selonjoran, meluruskan kaki-kaki yang pegal. Tapi, meskipun begitu sebenarnya tanggung jawab dan bebannya tentu lebih besar dari SIDETIK. Ada target-target yang perlu dicapai agar lajunya bisa sampai ke tujuan. Bisa mencapai satu jam dengan efesien, produktif dan berkualitas.
Lain hal lagi dengan SIJAM, perannya lebih santuy dari yang lain. Akan tetapi secara bersamaan, perannya menjadi yang paling penting, sekaligus rentan. Seperti seorang pemimpin. Ketika ia bijak, jeda dalam kurun waktu enam puluh menit itu bisa ia manfaatkan untuk banyak hal. Untuk mengatur strategi. Untuk mencari solusi. Untuk mendapatkan kebaikan lebih untuk semuanya. Akan tetapi, kita lalai semua jadi berantakan, waktu yang berharga selama enam puluh menit itu seolah terbuang cuma-cuma.
Al-kisah ada tiga SI yang sedang berperan dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Dan ketiganya memiliki satu kesamaan. Yakni, TIDAK ADA YANG MAU MUNDUR KE BELAKANG. Semua berharapnya terus maju. Semua sama ingin sampai pada tujuan. Maka, adalah penting untuk saling menghargai peran satu sama lainnya. Bahu membahu berjuang untuk kebaikan bersama. Baik peran SIDETIK, peran SIMENIT maupun peran SIJAM. Karena ketika salah satu dari mereka ada yang terpaksa berhenti bergerak, karena satu dan lain hal. Maka, sudah dipastikan putaran roda kehidupan dalam satuan waktu itu akan berantakan.
Maka, apapun peranmu saat ini, bersemangatlah untuk terus bergerak ke depan. Jangan berhenti melangkah. Dalam porsinya masing-masing. Dengan tetap menghargai dan menghormati peran satu sama lain.
Jampang, 01.09.23 | 00.10 WIB
Ditulis ketika memperhatikan laju jarum jam dinding kamar dan kepikiran. Kok kayaknya lelah ya kalau jadi sidetik. @azurazie_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)