Ya Ramadhan
Yang membuatku khawatir bercampur sedih ketika kepergianmu adalah:
Masjid-masjid akan kembali sepi, apalagi di waktu shubuh.
Mushaf-mushaf Al-Qur'an akan kembali diasingkan, apalagi sampai berdebu.
Kebiasaan shalat-shalat sunnah akan kembali ditinggalkan, apalagi di waktu malam.
Mengulurkan tangan untuk memberi, bersedekah akan kembali jarang, apalagi di waktu sehabis shubuh.
Menahan diri dari perbuatan maksiat, akan kembali susah, apalagi berpuasa senin-kamis pun akan kembali berat.
Doa-doa permohonan akan kembali jarang, atau sekadar sekenanya saja, apalagi ketika di waktu sedang senang.
Dan kekhawatiran itu membuatku sedih, kerana takut menjadi bagian dari golongan itu. Yang beribadah dengan sungguh-sungguh hanya karena sedang bersamamu Ramadhan. Berusaha menjadi hamba yang patuh dan tunduk kepada Rabb-Nya hanya ketika masih berada di waktu Ramadhan. Selepas itu kembali menjadi liar, melanggar banyak aturan. Kebiasaan-kebiasaan baik perlahan ditinggalkan. Naudzubillah...
@azurazie_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)