Hidupmu akan menjadi tenang, bila saat berangkat keluar rumah ada doa-doa yang membersamaimu setiap langkah-langkahnya. Doa orang-orang terkasih yang berharap akan keselamatanmu di dalam perjalanan. Sampai tujuan. Sampai kembali pulang.
Hidupmu akan menjadi tenang, bila ketika lelah dalam perjalanan, lelah dalam pekerjaan, lelah dalam perjuangan. Teringat ada orang-orang terkasih yang mengharapkanmu untuk segera pulang. Yang berharap dirimu akan baik-baik saja, kapan pun dan dimanapun kini dirimu berada. Baik-baik saja dalam memperjuangkan segala sesuatunya.
Hidupmu akan menjadi tenang, bila ketika waktunya pulang. Perjalanan itu selesai. Selalu ada tempat untuk berbagi pelukan. Selalu ada tempat untuk menceritakan segala pelik. Selalu ada orang-orang terkasih yang menyambut kedatanganmu dengan senyum kehangatan.
Tidak terlalu mengharapkan apa-apa yang akan kamu bawa. Yang lebih penting keadaan dirimu sendiri yang selalu dalam keadan prima.
Hidupmu akan menjadi tenang, bila teringat ada cinta yang selalu membersamaimu di setiap detik waktunya.
Itu definisi tenang ketika bersama sesama manusia.
Apalagi ketika dihubungkan dengan Allah. Hidupmu akan menjadi tenang, bila segala sesuatunya diniatkan karena Allah. Keluar rumah, bepergian, berjuang karena Allah. Sampai suatu waktu perjalanan itu selesai karena Allah. Tenang, ketika tahu ada Allah yang selalu membersamaimu kapan pun dan di manapun berada.
Hidupmu akan menjadi tenang, bila meyakini Allah tahu apa yang lebih kamu butuhkan dibanding apa yang kamu inginkan. Bila meyakini Allah lebih tahu apa yang ditakdirkan untuk mu itu lebih baik dibanding dengan apa yang sudah kamu rencanakan.
Hidupmu akan menjadi tenang, bila cinta Allah selalu membersamaimu dengan begitu banyak kebaikan-kebaikan.
@azurazie_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)