"Ayah, ayah, celengan aku udah berat dong." Hayyin menghampiri ayah yang sedang merapikan tumpukan buku. Memamerkan celengan berwarna pinknya. "Adu-duh Oyen, pelan-pelan dong nanti celenganku bisa jatuh."
Oyen menyusul dengan berlari, dikira akan dibagi makan lagi.
Meong... meong...
Terus melendot di kaki Hayyin.
"Mana coba ayah lihat." Ayah memastikan celengan anak perempuannya. Yang dua bulan lagi genap 5 tahun. "Oh iya udah hampir penuh nih. Masya Allah pintar nih anak ayah sudah bisa menabung." Kata ayah sambil mengusap rambut Hayyin. "Kalau ayah boleh tahu, Hayyin mau buat apa uang tabungannya?"
"Mau beli tas baru dong, yah. Boleh, kan?" Hayyin memastikan.
"Ummm... coba nanti kamu tanya ibu ya boleh apa nggaknya. Sebab kalau ayah lihat tasmu masih bagus."
"Oh iya, aku lupa. Kata Ibu kan kita harus belajar menghemat." Hayyin tiba-tiba ingat pesan ibunya.
"Iya betul. Menghemat bukan berarti nggak mampu membeli lagi. Tapi, memanfaatkan semaksimal mungkin apa yang sudah ada. Apa yang masih bisa dipakai. Apa yang masih bisa dimanfaatkan."
"Iya, Yah. Aduh-duh, sebentar dong Oyen. Aku simpan celenganku dulu. Dasar bul-bul si gembul."
Meong... meong...
Oyen sudah nggak sabar ingin makan lagi.
Rajin menabung bukans sekadar mencari untung. Belajar menabung untuk mempersiapkan sesuatu yang esok atau lusa bisa jadi penting.
@azurazie_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)