Dan akuilah, sepanjang usiamu belum juga benar-benar punya yang namanya rasa sabar.
Ketika masih saja terdengar hela embusan napas yang panjang.
Ketika masih saja terlihat kesal dengan hal sederhana, yang sebenarnya tidak begitu genting.
Dan akuilah, sepanjang usiamu belum juga benar-benar punya yang namanya rasa sabar.
Ketika masih bertanya-tanya : 'kurang sabar apa coba?'
Ketika masih mengaku-aku : 'kalau nggak sabar-sabar amat mah sudah....'
Dan akuilah, sepanjang usiamu belum juga benar-benar punya yang namanya rasa sabar.
Ketika merasa sakitmu adalah yang paling terasa sakit dibanding sakitnya orang lain.
Ketika merasa susahmulah yang paling susah dibanding nasibnya orang lain.
Ketika berpikir masalahmu adalah yang paling membuat pusing dibanding urusan orang lain.
Dan akuilah, sepanjang usiamu belum juga benar-benar punya yang namanya rasa sabar.
Padahal tidaklah demikian.
Ketika urusan dunia menunduklah ke bawah. Ketika sakit, ada yang lebih menderita berlipat-lipat dari kita. Ketika susah, ada yang lebih nelangsa berlipat-lipat dari kita. Ketika pusing kepala, ada yang lebih krusial dari kita.
Padahal seharusnya demikian.
Untuk urusan akhirat, mendongaklah ke atas. Seberapa jauh kita ketinggalan dalam mengejar kebaikan-kebaikan.
@azurazie_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)