Dia mah begitu orangnya.
Sudah tahu toilet umum, tapi suka sekali 'nabun' dan bikin ngebul sesukanya.
Egois ya? Memang begitu orangnya.
Kayaknya emang udah bawaan, suka nggak bisa nahan dan kalau nggak 'nabun' jadi berasa kurang. Padahal mah ya, kan bisa ditunda dulu di tempat lain. Kalau pengen buru-buru jadi bangke, jangan ngajak-ngajak orang lain. Kan tempe.
Emang begitu orangnya. Santai aja dia mah berlalu tanpa dosa. Padahal meninggalkan 'ranjau' yang bisa buat orang bahaya.
Padahal mah ya, muslim yang baik itu harus bisa menempatkan diri dengan bijak. Biar orang lain tidak terganggu dari lisan ataupun perbuatan tangannya. Kan begitu kata junjungan kita juga.
Kan ngeri, siapa tahu nanti di yaumil hisab ada yang tiba-tiba 'ucluk-uncuk' datang. Mengadu sama Allah. Bahwa si fulan ini pada tanggal sekian, jam sekian, di tempat ini, telah merasa di dzolimi oleh dia. Dikarenakan 'nabun' sembarangan. Karena ulahnya, membuat si fulan sesak atau bahkan keracunan.
Widiiih... horor tuh.
Bisa-bisa dia pindah 'nabun'nya di pinggiran neraka.
Kan ada orang lain yang nggak ridho atas perbuatannya.
Ngeri-ngeri sedap.
Note : tulisan ini bermaksud menyinggung siapapun yang masih bisa mikir. Sekian.
#azurazie_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)