Semua mimpi tertuang dalam pikiran, seluas dunia Lakaran Minda, di ruang yang lebih nyata.
Desember 26, 2020
KEPADA-MU
Desember 25, 2020
BERKAH BERMUAMALAH
Desember 19, 2020
BERGANTUNG
Desember 18, 2020
HITUNG HUNTING
Desember 17, 2020
BAHASA PROTES
DIAWASI
Desember 16, 2020
KERUMUN
Desember 14, 2020
KARENA ALLAH YANG MEMAMPUKAN
Desember 12, 2020
TAK ADA SALAHNYA MEMAAFKAN
Desember 11, 2020
TAK ADA SALAHNYA BERDOA
Desember 06, 2020
TANYA KENAPA?
Kenapa seringnya kita tidak menyukai sesuatu yang terbatas. Tetapi, di waktu lain selalu berharap orang lain mau memaklumi segala keterbatasan kita?
Kenapa kita suka sebal terhadap sesuatu yang rasanya kurang memenuhi ini itu. Tetapi di lain waktu tidak berusaha melebihkan sesuatu yang orang lain sedang butuhkan?
Apa karena ketika menerima kita selalu inginnya segala sesuatunya itu sempurna. Sedangkan ketika memberi inginnya selalu dimaklumi tiap-tiap kekurangan kita.
Begitulah kira-kira.
@azurazie
Desember 05, 2020
DAYA JUANG
Desember 04, 2020
TERBALIK TERBAIK
MENUMPANG HIDUP
Sama seperti kita, manusia yang menumpang hidup di dunia.
Makhluk-makhluk hidup lain pun demikian. Seolah menumpang hidup di sekitar kita. Seperti sekelompok semut yang berbaris di tembok rumah atau mengerumun sisa-sisa makanan di meja dapur. Seperti kucing-kucing liar yang kalau kita buka pintu langsung mengeong meminta makan. Seperti cicak-cicak yang bertengger di plafon di kala malam. Dan makhluk lainnya. Mereka semua seolah menumpang hidup di sekiataran kita sebagai manusia.
Yang kadang kala tingkah laku mereka membuat jengkel kita. Karena merasa terganggu. Karena sudah membuat kotor. Atau bahkan bisa berujung merugikan.
Sebagai yang punya hobi merawat tanaman pun begitu. Ulat-ulat yang menumpang hidup dengan memakan daun-daun #caladium kita. Atau keong racun yang sedang asik makan dedaunan. Sampai rumput-rumput liar yang suka ikut tumbuh di dalam pot tanaman hias kita. Mereka semua seolah menumpang hidup di sekitaran kita. Sedikit banyak mengusik keseharian kita.
Tapi, kalau direnungi ulang. Allah Maha begitu baik kepada kita semua. Sebagai manusia yang menumpang hidup di dunia, tentu manusia ini memiliki tingkah laku yang lebih beragam dari mahkluk-makhluk lain. Karena kita diberi akal dan pikiran.
Boleh jadi Allah pun suka jengkel melihat tingkah laku kita yang cenderung berlebihan. Yang suka keluar dari aturan.
Tapi, kitanya masih merasa aman-aman saja. Karena Allah lebih bijak menunda balasan itu. Tidak seperti kita yang serta merta langsung menghardik kucing-kucing liar yang tidak sengaja menyenggol pot tanaman kita hingga pecah. Tidak seperti kita yang langsung menyapu/menyiram semut-semut yang bergerayang di salah satu buah kita.
Bukankah begitu?
@azurazie
BERPIKIR POSITIF
Diberi kemampuan lebih untuk menyelesaikan sesuatu, yang mungkin jumlahnya lebih banyak dari beban orang lain.
Meskipun di saat yang sama harus punya kemauan lebih letih untuk menyelesaikannya.
Soal bonus lelahnya :
Biar jadi urusan Allah yang memampukan kita. Terserah Allah memberinya apa.
Boleh bonusnya selalu diberi kesehatan. Bisa juga kelapangan waktu bersama keluarga. Atu lain-lain.
Tugas kita :
Tetap mau usaha tanpa keluh kesah yang bisa menghambat prosesnya.
Semoga selalu ada nilai lebih dari sesuatu yang membuat kita lebih letih.
Soal bentuk lebihnya, percayakan kepada Allah saja.
Sesederhana itu.
@azurazie_
Desember 03, 2020
MENYAMBUNG REZEKI
Adalah benar pada rezeki yang kita terima, boleh jadi akan jadi rezeki yang Allah titipkan untuk orang lain.
Seberapa sering kamu ketika dalam perjalanan, Allah menggerakkan hatimu untuk mampir sebentar hanya untuk membeli minuman atau sekadar camilan? Boleh jadi si pemilik warung yang sepanjang hari kepanasan, sangat mengharapkan dagangannya laris hari ini. Untuk menambah biaya sekolah anaknya. Secara tidak langsung dirimu telah menyambung rezeki untuknya.
Suatu ketika, saya iseng mampir ke sebuah kios tanaman di pinggir jalan. Yang sebelum masa #plantdemic tidak pernah terpikirkan saya akan menyambangi tempat itu. Karena memang tidak terlalu antusias dengan tanaman. Itu dulu.
Pada hari itu saya ingin coba pengalaman baru, gimana sih rasanya membeli tanaman langsung? Apalagi kalau lihat di story-story medsos, kios tanaman ini sudah seperti menjadi ‘mall’ baru untuk banyak orang. Jadi lebih sering ramai.
Sayangnya kios yang saya datangi bisa dikatakan sepi pengunjung. Mulailah saya keliling dari jajaran polybag satu ke yang lainnya. Melihat-lihat jenis-jenis tanaman, yang memang kalau diperhatikan kurang terurus. Mungkin itu jadi faktor kenapa sepi.
Singkat cerita, saya memutuskan mengadopsi dua jenis tanaman saat itu. Dengan kocek hanya 15ribu rupiah. Mungkin bagi saya itu sekadar 'hanya’ tapi bagi pemilik kios bisa lebih dari sekadar kata itu. Terlihat dari sumringahnya dan berkali-kali berucap alhamdulillah.
@azurazie_
Desember 02, 2020
RUMUS CANGGIH 2
Desember 01, 2020
RUMUS CANGGIH 1
November 20, 2020
JACKPOT DOA
November 17, 2020
MENATAP, MENITIP, MENUTUP, MENETAP
November 16, 2020
RESPECT!
November 15, 2020
JANGAN BERLEBIHAN
November 14, 2020
MEMBENDUNG KEINGINAN
November 12, 2020
DAN REBAHLAH!
November 11, 2020
ANDAL DAN ANDIL
Oktober 18, 2020
RUMIT
Yang rumit itu, ketika orang lain terlanjur berpikir atau bahkan menuntut kita untuk SEGALA TAHU dalam banyak hal. Padahal dengan keterbatasan yang kita miliki, sejatinya kita tidak selalu TAHU SEGALANYA. @azurazie_
Oktober 17, 2020
TANPA SYARAT
Barangkali di antara teman-teman
kita, satu atau dua orang ada yang memiliki sifat selalu ingin mengomentari
apa-apa yang ia lihat, apa-apa yang ia dengar. Sedikit-sedikit, ada saja komentarnya. Baik memang
itu penting atau lebih seringnya tidak membawa manfaat apa-apa.
Dan
pernah tidak di waktu-waktu tertentu, justru kamu bersyukur, karena komentarnya
itu tiba-tiba saja membuka pemahaman baru. Sudut pandang yang lebih baik.
Sesuatu yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan olehmu.
Jum'at
ke jum'at pesan taqwa itu tersampaikan kepada laki-laki soleh yang lebih
memilih menjaga imannya untuk mendengarkan dua khutbah, melaksanakan shalat
jum'at. Dibanding masih berkutat dengan kesibukan dunia, seolah-olah akan rugi
banyak, bila menunda pekerjaannya itu. Padahal tidak lebih dari 1 jam lamanya
untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim. Memperbaharui taqwa,
kemudian setelah itu bebas kembali bertebaran di muka bumi ini.
Di antara laki-laki soleh
itu, ada dua pemuda yang masih duduk santai di teras masjid. Kalau hari
jum’at memang jam istirahatnya lebih panjang dari hari-hari yang lain.
"Kenapa, Sob? Kok
sepertinya ruwet sekali pikiranmu?" Tanya Jim kepada Tahsin yang sejak tadi terlihat gelisah
memikirkan sesuatu.
"Ooh, bukan apa-apa,
Bro. Lagi nggak habis pikir
saja dengan manajemen masjid ini." Jawab Tahsin dengan sedikit helaan napas.
"Maksudmu? Memang apa yang aneh?" Jim
mengerutkan dahinya, sedikit penasaran. Ia paham benar dengan tabiat temannya
itu, kalau ada sesuatu yang dirasa kurang pas dengan pemikirannya, sesuatu itu
bisa jadi ‘ganjalan’ yang cukup berat untuk hatinya. Seperti ada yang harus
segera diluruskan. Meski seringnya itu hanya kerumitan pikirannya sendiri.
"Itu loh, kamu
dengar kan tadi ya, kalau saldo kas masjid
ini ada puluhan juta. Tapi, kok kemakmuran masjidnya nggak terawat begini. Misal,
kran-kran di tempat wudhunya saja pada rusak. Aku lihat ada lebih dari tiga
kran yang nggak berfungsi sama sekali. Padahal, berapa sih harga kran?"
Tahsin mengeluarkan unek-uneknya.
"Oooh,
maksudmu kenapa saldo kas banyak, tapi nggak dipakai untuk mengganti yang
anggarannya nggak butuh banyak keluar uang gitu, ya?"
"Betul,
Sob." Tahsin menyungging senyum karena temannya mengerti dengan apa yang
ia maksudkan.
"Oalaaah...
pantas tadi aku perhatikan kamu ragu-ragu waktu mau masukin uang ke
keropak." Kotak amal itu sempat lama terhenti di depan Tahsin, tapi tidak
ada selembar uang pun yang masuk ke dalamnya.
"Ya,
aku pikir lebih baik infak ke tempat lain daripada di sini yang ujungnya hanya
jadi saldo. Nggak dimanfaatkan dengan baik. Benar toh? Seharusnya kan bukan
jadi tabungan kas."
"Sebelum
aku menanggapi komentarmu itu, boleh aku tanya dulu. Kamu niat infak berapa
memang tadi?" Jim
menyeringai.
"Umm..." Tahsin
ragu-ragu.
"Hehe... becanda, Sob. Nggak perlu
dijawab.” Jim membenarkan posisi duduknya karena mulai kesemutan. “Aku mau cerita
nih, semoga ceritaku ini bisa
meringankan unek-unekmu itu.”
Tahsin
juga membenarkan posisi duduknya, terlihat antusias.
“Begini,
dulu ketika masjid ini sempat di renovasi. Kebetulan aku ini ikut bantu-bantu.
Waktu kami pada sibuk mengecor, mengaduk semen dan sebagainya, tiba-tiba ada
Pak Tua yang menghampiri DKM masjid ini. Mereka mengobrol lama dan terlihat
cukup serius. Pak Tua itu bertanya kepada DKM apa yang sekiranya ia bisa bantu
untuk pembangunan masjid ini. Membantu tenaga Pak Tua merasa nggak akan mampu,
membeli semen dan benda material lain pun rasanya berat untuk ukuran
pendapatannya sehari-hari. Tapi, Pak Tua itu ingin sekali punya andil dalam
pembangunan masjid ini. Ia juga ingin punya rumah di surga nanti meskipun
sederhana.”
“DKM
masjid ini pun sempat bingung menjawab pertanyaan si Pak Tua. Di sisi lain DKM
nggak tega menolak keinginan tulus itu. Singkat cerita akhirnya DKM masjid ini
mengusulkan agar Pak Tua membantu menyediakan kran masjid ini saja, kebetulan
saat itu memang sudah ada yang pedalnya patah.”
“Mbah
keberatan nggak kalau membantu membelikan kran satu atau dua buah? Nggak perlu
yang harganya mahal, yang biasa saja. Insya Allah, kran itu akan
berfungsi dengan baik dan membantu orang-orang yang akan bersuci sebelum
menunaikan shalat.” Begitu kata DKM masjid ini.
“Boleh,
Ustadz. Mbah, bersedia.” Cukup lama Pak Tua itu menimbang-nimbang keputusannya.
“Kalau sudah ada nanti krannya mbah bawa ke sini. Terima kasih, Ustadz.”
Tahsin
menghela napas, masih mendengarkan dengan baik cerita Jim.
“Sejak
itulah, masjid ini seperti punya ‘donatur’ tetap untuk penggantian kran-krannya
kalau rusak. Makanya, kalau diperhatikan kran-kran di tempat wudhu nggak
seragam warnanya, alias warna-warni. Nah, hari ini kamu masih melihat ada kran
yang belum diganti, mungkin karena tabungan si Pak Tua itu belum cukup.”
Tahsin
mengangguk mulai mengerti ceritanya.
“Kau
tahu nggak, siapa Pak Tua yang aku maksud di cerita ini, Sob?”
“Iya,
siapa, Bro? Sejujurnya sejak tadi aku sudah penasaran ingin menanyakan hal
itu.”
“Kau
tahu kan, Pak Tua yang berjualan tissue di pintu masuk stasiun Bojong
Gede?”
“Oh
iya, Pak Tua yang itu. Aku pernah membeli tissue-nya beberapa kali.”
Tahsin ingat betul dengan Pak Tua yang dimaksud. Karena hampir setiap hari ia
melihatnya.
“Nah,
Pak Tua itu yang aku maksud. Ia setiap hari berjualan tissue seharga dua
ribu perak. Sebagian keuntungannya ia tabung untuk membeli kran untuk masjid
ini. Sisanya ia gunakan untuk menopang kehidupannya sehari-hari. Nggak
besar-besar amat kan pastinya keuntungannya? Tapi Pak Tua telaten untuk
menabung.”
Tahsin
tiba-tiba merasa takjub. Tidak menyangka sama sekali.
“Memang
benar setiap jum’at, kas masjid ini selalu dilaporkan saldonya puluhan juta.
Tapi, aku tahu betul amanah infak jama’ah Masjid ini disalurkannya dengan baik.
Salah satunya, pengurus DKM punya data anak-anak yatim piatu yang masih perlu
biaya sekolah, sekaligus memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Ada ratusan
anak. Salah satunya, cucu dari Pak Tua itu. Ia hanya tinggal berdua dengan cucu
yang usianya baru 10 Tahun. Namanya Alif. Anaknya cerdas dan kalau nggak salah
sudah hafal 15 juz.”
“DKM
Masjid ini pernah cerita kalau sebenarnya saldo kas infak dari jama’ah selalu
nyaris nol kalau sudah hari kamis. Di salurkan ke yang memang membutuhkan.
Sesuai dengan yang sudah dianggarkan tiap minggunya. Tentu saja juga digunakan
untuk perawatan masjid besar ini.” Jim menjeda ceritanya sejenak. “Tapi,
berkahnya Masya Allah, setiap jum’at malam selalu saja masuk lagi infak
baru ke rekening Masjid ataupun di antar langsung ke rumah DKM. Makanya jangan
heran kalau setiap jum’at yang dilaporkan saldo kas masih puluhan juta.”
“Tapi,
kenapa nggak pernah di umumkan rincian pengeluarannya, ya?”
“Untuk
apa? Menurutku nggak perlu-perlu banget hal yang itu dibacakan, selain butuh
waktu dan bisa mengganggu yang sedang berdzikir, shalat sunnah dan sebagainya.
Kalau soal rincian lengkapnya sebenarnya selalu dipasang di papan pengumuman
masjid. Kitanya saja yang kadang acuh, nggak tertarik untuk membaca
pengumumannya.”
Tahsin
mengangguk, ia mengakui termasuk jama’ah masjid ini yang tidak pernah mampir
untuk melihat-lihat mading.
“Hanya
soal pergantian kran yang rusak saja yang nggak pernah menggunakan uang kas,
karena DKM masjid ini ingin menghormati dan menjaga azam Pak Tua untuk berinfak
membantu kemakmuran masjid. Jadi, meskipun sudah rusak berhari-hari, kran tersebut
belum juga diganti. Begitu ceritanya, Sob.”
Tahsin
terenyuh. Mulai terbuka pikirannya dengan sudut pandang yang baru. Tanpa Jim
katakan pun ia mulai paham, bahwa infak itu sudah seharusnya tanpa syarat
apa-apa.
Jum’at
ke Jum’at pesan taqwa itu menjadi pengingat kita semua. Taqwa dalam artian
menjalankan setiap perintah-Nya dan menjauhi segala larangannya.
Perintah
dalam artian sepenuh yakin dengan ketetapan Allah. Infak itu termasuk
perintah-Nya. Dan larangan-Nya dalam artian berprasangka buruk kepada-Nya.
Dengan terus bertanya-tanya apa yang sudah kita keluarkan, takut-takut tidak
disalurkan dengan baik.
Maka,
sudah seharusnya infak itu tanpa syarat apa-apa. Selebihnya biarkan skenario
Allah bekerja dengan kebijaksanaan-Nya. Biarkan Allah yang mengatur dengan
keindahan cerita dibaliknya.
@azurazie_
Oktober 14, 2020
PERAN
Tentang orang-orang yang tidak sadar, perannya sedang ditunggu. Dan orang-orang yang tidak sabar, menunggu orang lain sedang berperan.
Alangkah indahnya bila semua berperan dengan kesadaran dan porsinya masing-masing.
Tidak harus tergesa-gesa dalam menunggu.
Tidak mesti berleha-leha ketika ditunggu.
@azurazie_
April 16, 2020
SEMBUH
Ya Rabb, barangkali di antara rintihan-rintihan orang-orang yang sedang diuji sakit. Bukan semata mengeluh dan tidak menerima bagian dari takdir hidupnya. Banyak dari mereka, merintih karena merasa tidak berdaya untuk tetap terjaga dalam beribadah. Mereka-mereka yang terbiasa ketika mendengar adzan langsung menuju ke masjid untuk shalat berjamaah. Mereka yang terbiasa mengkhatamkan qur'an minimal empat kali khataman dalam sebulan. Mereka yang tidak ingin terputus silaturrahmi kepada saudara, keluarga maupun teman sepermainan. Dan kebaikan-kebaikan lain yang biasa dilakukan di kala sehat. Dalam keadaan afiat.
Maka, Ya Rabb. Anugerahkan kesembuhan itu kepada hamba-hamba-Mu yang selalu terbangun untuk giat beribadah. Dalam ketaatan sebagai hamba yang paling banyak berserah.
Anugerahkan kesembuhan itu bagi mereka-mereka yang karena sembuhnya, menebar banyak kebaikan untuk orang lain.
@azurazie_
Maret 03, 2020
KEMBALIKAN
Adakalanya kita perlu cermat dalam memilah-milah mana yang perlu tetap di simpan dan mana yang seharusnya sudah kita kembalikan. Sebab, apa-apa yang ada pada diri kita, sejatinya hanyalah sebuah titipan. Bukankah begitu?
Apa-apa yang ada pada diri kita, ada juga hak Allah dan hak adami.
Sedangkan sesuatu yang kita tahan-tahan, yang kita merasa sayang untuk mengeluarkannya. Tidak ingin dibagi-bagi untuk orang lain. Di simpan saja. Bisa jadi sesuatu itu pada akhirnya akan hilang begitu saja. Bahkan menjadi tidak berharga apabila kita sudah tidak membutuhkannya. Betul tidak?
Maret 02, 2020
DIAM
Suatu waktu, tiba-tiba dirimu menyadari perkataanmu masih lebih banyak yang hanya sekadar status keluhan tidak memberi manfaat apa-apa. Daripada tulisan yang bermanfaat atau menjadi motivasi. Saat itu juga kamu akan lebih bijak lagi memilah-milah kata untuk dibagikan di social media.
@azurazie_
Maret 01, 2020
KHANSASTORY - ZERO
Ayah bunda dimanapun kini berada. Beruntung rasanya tiap-tiap anak yang baru lahir. Dalam keadaan fitrah. Tidak menanggung dosa apapun. Betapa murni menjadi sebaik-baiknya hamba. Meskipun di usia tersebut mereka belum mengerti apa itu dosa. Hingga mencapai usia akil baligh.
Mungkin karena itu pula ketika kita memandang wajah anak kecil rasanya adem pikiran. Teduh di pandang mata.
Semoga tiap-tiap anak yang baru lahir itu tumbuh menjadi pribadi yang memiliki pemahan baik. Meskipun terlahir istilahnya mulai dari nol, tapi seiring berjalannya waktu. Dengan bertambahnya usia mereka. Yang bertambah adalah kebaikan-kebaikan.
Ayah bunda, hari ini tema dari @30Haribercerita adalah #30HBC20Istirahat karena memang hari terakhir dalam rangka #30Haribercerita. Tidak terasa ya, Alhamdulillah aku cuma bolong satu karena bingung yang cerita soal budi dan ani. Nggak kenal mereka sih.
Kembali ke tema hari ini, sebenarnya istirahat itu apa sih? Soalnya orang dewasa kelihatannya nggak pernah istirahat deh. Apa aja dikerjain. Apa aja di omongin. Hmm... Kalau makna istirahat bagi ibu adalah ketika aku anteng main bersama ayah @azurazie_
Makna istirahat bagi ayah adalah ketika sekitar hampir dua jam mematikan ponselnya. Bebas dari dering dan pesan whatsapp urusan kantor. Maklum meskipun hari ini cuti tetap saja banyak yang mengganggu ayah. Kalau kata ibu @sekitar_putri ayah mah open a.k.a orang penting. Hehe.. Sedangkan makna istirahat bagi aku ketika pulas dipangkuan ayah atau ibu. Berasa dipeluk ketika bobo. Huuu... nyamaaan.
Terima kasih ya ayah bunda sudah mau membaca tulisan di @khansatazkiyahayyin selama satu bulan. Mohon maaf kalau banyak kata-kata yang kurang berkenan. Semoga sedikit banyak ada manfaatnya. Aamiin.
#30Haribercerita
#Khansatazkiyahhayyinstory
Februari 29, 2020
KHANSYASTORY - YAKIN
Ayah bunda dimanapun kini berada. Betapa Allah memudahkan banyak hal, sesuai dengan kemampuan kita. Sampai perkara memberi pun dianjurkan sesuai dengan kemampuan kita. Tidak memaksakan diri. Sudah begitu Allah pun berjanji akan memberikan kelapangan setelah datangnya kesempitan. Kurang baik apa coba ya ke kita.
Ayah bunda soal yakin. Aku lagi sering nih bobo nya bentaran-bentaran. Karena takut ditinggal pergi. Padahal ibu @sekitar_putri selalu meyakinkan kalau aku mah tidak akan pernah ditinggal pergi sendirian. Senada dengan pernyataan ayah @azurazie_ yang berbisik ke ibu. Katanya aku tahu banget kalau ada yang mau pergi jadinya aku ikutan-ikutan ingin ikut.
Hmm... habis aku suka sebal kalau tiba-tiba ada yang sudah pulang, tapi aku nggak tahu kapan perginya. Biasanya Amah dan Mang Afik yang begitu. Pergi nggak bilang-bilang, sorenya tahu-tahu pulang.
Tapi kalau ayah sih selalu pamitan kalau mau berangkat ke mana-mana. Katanya biar aku nggak tiba-tiba nyariin.
Makanya aku suka tiba-tiba bangun meskipun lagi bobo, pas ayah bilang mau berangkat kerja. Ya siapa tahu aja kali ini aku diajak. Hihi... Yakin nih nggak ada yang mau ajak aku jalan-jalan?
@30haribercerita
#30HBC2029
#30HariBercerita
#Khansatazkiyahayyinstory
TERIMA SEADANYA
Karena dirimu sesekali perlu belajar mencukupi keinginan.
Terimalah seadanya, terkadang rasa syukur sesederhana itu.
Dengan mau menerima apaadanya.
Adakalanya dalam mensyukuri sesuatu itu sesederhana menerima dengan seadanya. Tidak selalu menuntut mendapat lebih. Dan hati menuntun untuk berucap terima kasih. Atas pemberian itu. Hingga yang sedikit itu terasa lebih berkah. Mampu mencukupi.
Februari 28, 2020
KHANSASTORY - X
#30katabercerita
#30hbc2028
#30HariBercerita
#Khansatazkiyahayyinstory
Februari 27, 2020
KHANSASTORY - WAKTU
Ayah bunda dimanapun kini berada, tentang waktu semoga kita semua tidak termasuk golongan orang yang merugi, ya. Tapi sebaliknya menjadi yang beruntung karena keberkahan waktu. Dan ciri berkahnya waktu adalah kebaikan yang bertambah.
Sama halnya aku tidak mengerti kenapa ayah suka pulang kerjanya suka tidak menentu. Kadang sore sudah di rumah. Kadang juga malam. Kata ibu kalau ayah baru sampai, biar ayah istirahat dulu. Bersih-bersih dulu. Padahal aku sudah ingin digendongnya.
Sama halnya aku tidak mengerti kenapa ibu seringkali bilang kepadaku kalau waktunya bobo itu harus lebih lama daripada waktu main. Habisnya aku belakangan ini suka susah bobo. Hmm... Meskipun begitu waktu sudah berbaik hati menemani proses pertumbuhanku. Hingga hari ini genap 42 hari dari hari kelahiran. Alhamdulillah, ya.
@30haribercerita
#30HBC2027
#30Haribercerita
#KhansaTazkiyaHayyinStory
Februari 25, 2020
KHANSASTORY - VOICE
Ayah bunda dimana pun kini berada. Hujan itu membawa berkah ya. Tapi masih ada saja sebagian orang yang suka mengeluh karena merasa terhambat. Padahal suka-suka Allah aja ya, mau menurunkan hujan kapan pun dan dimanapun.
Ayah bunda kemarin lucu deh ketika aku sedang bobo di ayunan, tiba-tiba kebangun gara-gara mendengar ada anak kecil yang ngobrol sambil jalan. "Itu khansa, anak kecil yang suka nangis." Aku kan jadi malu ya. Ditambah diledeki sama mang Apik gara-gara hal itu. Hmm... Perihal suara, kata ayah @azurazie_
Tiap-tiap mendengar suara adzan di masjid aku selalu mengulet di dalam perutnya ibu. Lebih kencang dari biasanya.
Saat sudah lahir pun begitu, makanya suka susah untuk bobo, dikit-dikit bangun karena mendengar suara. Entah pintu yang terbuka. Suara motor yang lewat. Dan lain-lain.
Semoga saja kalau aku sudah besar nanti menjadi pendengar yang baik, ya. Yang mau menerima nasihat yang datang.
@30haribercerita
#30Hbc2025
#30HariBercerita
#Khansatazkiyahayyinstory
Februari 24, 2020
KHANSASTORY - UBAH
Ayah bunda di manapun kini berada, tiap-tiap keadaan kita akan menjadi lebih baik dengan usaha yang kita upayakan sendiri. Makanya, sebagai muslim mah kita tidak boleh manja. Harus selalu punya azam yang kuat untuk selalu berjuang. Mempersiapkan banyak. Memperbaiki berbagai hal. Sejalan dengan apa-apa yang telah Allah tetapkan. Menjadi pribadi yang tegas dan berintegritas. Tidak berada di zona yang abu-abu. Sebab subhat itu perlu dijauhi. Semoga dengan begitu kita akan selalu merasa nyaman. Karena segalanya akan menjadi aman. Termasuk keadaan iman.
Ayah bunda hari ini tema dari @30haribercerita adalah tentang #30hbcmantra tepatnya kata-kata yang memiliki magic tersendiri ketika kita ucapkan. Apalagi bila situasi kita sedang tidak dalam optimal. Kata-kata itu menjadi pematik untuk menyalakan kembali energi yang hampir pudar.
Menurut ayah bunda apa ya kata-kata mantra yang cocok untuk aku? Kalau kata ayah @azurazie_ berhubung tema caption aku hari ini di mulai dengan huruf U. Ayah menyarankan tentang 'ubah'. Semisal, ubah tangisan aku menjadi senyuman untuk ibu @sekitar_putri
Ubah rewelnya aku menjadi anteng bersama ibu.
Seperti itu... #30Haribercerita
#30HBC20mantra
#Khansatazkiyahayyinstory
Februari 23, 2020
KHANSASTORY - TERIMA
Ayah bunda di manapun kini berada, ternyata memang sudah fitrahnya manusia itu terlahir dalam susah payah, ya. Benar-benar tidak ada daya dan upaya selain dari kasih sayang Allah yang menetapkan sesuatu. Tidak ada yang pernah tahu akan terlahir dari rahim siapa, pun yang melapadzkan adzan di telinga kanan dan iqomah di telinga kirinya. Kasih sayang Allah pula menganugerahi orang-orang yang mencintai keberadaan kita. Sejak lahir hingga nanti sampai menua. Sebab, tanpa mereka barangkali kita tidak pernah jadi apa-apa, ya.
Maka dari itu kita perlu mendidik hati untuk selalu bisa menerima apa-apa yang datang dalam hidup kita. Dengan begitu kita bisa mengambil hikmahnya.
Ayah bunda, di usiaku saat ini aku pun sedang belajar untuk menerima dengan baik. Sebab, egonya seorang bayi yang baru bisa berbahasa tangis kan masih besar sekali, ya. Apa-apa inginnya dituruti, tanpa tahu itu sebenarnya baik atau tidak. Tidak tahu kalau berlebihan akan berdampak apa.
Makanya aku bersyukur memiliki ibu @sekitar_putri
Yang sabar dan telaten dalam memenuhi tiap-tiap kebutuhanku. Meski seringnya harus mengenyampingkan kepentingannya sendiri. Seperti kemarin ibu cerita kepada ayah @azurazie_ nikmat sekali rasanya di saat makan baru beberapa suap tapi tiba-tiba aku menangis karena haus. Tambah nikmat lagi kalau sedang di kamar mandi.
Aku juga sedang belajar menerima kalau di saat ayah berangkat kerja tidak diajak. Saat Amah berangkat ngaji juga tidak diajak. Saat Apha dan Mang Apik ke masjid juga tidak diajak.
Aku suka sebal kalau di rumah tiba-tiba sepi hanya ada ibu. Aku kan juga ingin main. Tapi kata ibu aku masih terlalu kecil, dan anak perempuan mah lebih banyak di rumah. Tidak seperti Dd Zahid yang suka diajak sama ayah ke masjid.
Hmmm... @30Haribercerita
#30HBC2023
#30Haribercerita
#KhansaTazkiyaHayyinstory
Februari 22, 2020
KHANSASTORY - SUGESTI
Ayah bunda di manapun kini berada, secara sadar sebenarnya kita tahu Allah itu Maha Melihat tiap-tiap perilaku makhluk-makhluknya. Cuma seringnya kita bersikap biasa saja ya. Suka tidak kelihatan malu kalau sedang berbuat dosa. Lebih malu kalau orang lain yang memergoki kita. Hmm... belum bisa rasanya kita memposisikan diri dalam beribadah seakan-akan bisa melihat Allah. Hingga khusyu ibadah itu. Hingga benar-benar tertanam rasa takut itu. Tidak sekadar tahu bahwa diawasi, tapi kita sendiri menunjukkan diri bahwa kita layak untuk diperhatikan. Masya Allah kalau sudah bisa begitu rasanya bahagia sekali ya.
Ayah bunda, aku kan suka tiba-tiba cegukan ya, apalagi kalau udara sedang dingin. Lucunya kalau aku sedang cegukan, Amah buru-buru tuh menempelkan potongan tisue kecil di atas jidat aku. Jadi kaya main india-indiaan. Kata Amah sih itu sugesti biar cegukannya hilang. Harusnya sih menggunakan tikar pandan.
Pernah suatu hari aku cegukan kencang benar. Eh ayah @azurazie_ buru-buru tuh mencari tisue mau mengikuti cara Amah. Masa Mang Afik malah nyeletuk gini : "Bukannya pakai ujung karpet ya, A." Kata Mang Afik kepada ayah.
Mendengar itu ibu @sekitar_putri
Tertawa, masa putri manisnya dijidat ditempeli ujung karpet. Mamang ada-ada aja.
@30Haribercerita
#30Hbc2022
#30Haribercerita
#KhansaTazkiyaHayyinstory
Februari 21, 2020
KHANSASTORY - ROAD
Ayah bunda di manapun kini berada, betapa Allah itu Maha Baik ya, tidak membebani sesuatu melebihi ketangguhan pundaknya. Bila pun terasa berat, lelah, tidak kunjung usai, semua itu memupuk kesabaran. Dan Allah selalu bersama dengan orang-orang yang sabar. Dengan memahami itu kita jadi tidak mudah untuk mengeluh apalagi sampai memaki keadaan.
Ayah bunda hari ini @30haribercerita ngasih tema #30hbctips apa ya, Tips dari aku mah jangan lupa jalan-jalan aja deh. Karena aku paling suka kalau diajak jalan-jalan. Entah itu cuma kunjungan ke ibu bidan. Atau sekadar main ke rumah tetangga.
Saking senangnya kalau kata ibu @sekitar_putri mah kalau udah di janjiin besok mau jalan. Malamnya jadi susah bobo. Habisnya aku ingin cepat-cepat pagi rasanya. Kata ibu jangan sering-sering main ke tetangga dulu katanya nanti jadi kebiasaan kalau lagi bosan di rumah ngajaknya jalan terus. Kata ibu aku jalan-jalannya kalau ayah @azurazie_ libur aja.
Hari ini aku pertama kalinya diajak kerumah uyut mbah. (Kakek dan neneknya ayah). Senang deh rasanya.
@30haribercerita
#30hbc2021
#30Haribercerita
#KhansaTazkiyaHayyinstory
Februari 20, 2020
KHANSASTORY - QOLQOLAH
Ayah bunda di manapun kini berada, tiap-tiap perbuatan kita sudah tentu ada timbal balik setelahnya. Hukum sebab-akibat selalu berlaku. Perbuatan kita akan memantul kembali kepada diri kita sendiri. Seperti sifat dasarnya qolqolah. Maka penting untuk mengupayakan sebab-sebab yang baik untuk mengundang akibat-akibat yang lebih baik. Semakin keras perbuatan baik itu, akan memantulkan balasan yang berkali lipat lebih baik. Pun sebaliknya, bila berbuat yang tidak baik kepada sesama. Suatu saat akan menerima perlakuan yang tidak enak di keseharian kita.
Ayah bunda tentang perbuatan yang kembali memantul pada diri kita sendiri. Fase aku yang sekarang benar-benar seperti sebuah spons. Menyerap apapun itu yang datang padaku. Baik melalui pendengaran maupun penglihatan.
Dan ayah @azurazie_ pun selalu mengajak aku mengobrol sembari sedikit demi sedikit memberi pemahaman yang baik.
Seperti kemarin malam, kata ayah, aku kalau sedang kesal tidak boleh sambil menepak bagian tubuh ibu. Apalagi akunya kalau sudah datang haus sangat butuh bagian tubuh itu. Kata ayah sesekali kesal boleh untuk mengekspresikan apa yang sedang dirasa. Lebih baik menagis yang keras saja. Tapi, tidak boleh galak sama ibu. Karena sembilan bulan lebih aku pernah berada di rahim yang mulianya. "Tuh lihat, Bu. Khansa nya pintar kalau sedang dikasih pengertian suka langsung nerapin." Mendengar itu aku jadi malu dan menutupi wajah dengan sarung tangan yang sedang aku pakai.
@30Haribercerita
#30HBC202020
#30Haribercerita
#Khansatazkiyahayyinstory
Februari 19, 2020
KHANSASTORY - PRIORITAS
Ayah bunda di manapun kini berada, prioritas kita sebagai seorang muslim adalah ibadah semata. Maka, beruntung sekali bila keseharian kita didasari dengan niat ibadah. Segala sesuatunya di awali dengan doa. Dengan bismillah. Dari bangun pagi hingga tertidur lagi. Maka, waktu itu semakin terasa berkah, tidak ada yang terbuang sia-sia. Beruntung sekali ya rasanya kalau sudah bisa seperti itu, meski kebanyakan kita lebih sering lupa untuk sekadar mengawalinya dengan doa.
_______
"Aku udah boleh minum kopi belum, ya?" Tanya ibu @sekitar_putri ketika aku sedang menyusu.
"Belum dong, nanti ya kalau Khansa sudah besar." Kata ayah @azurazie_ yang sejak tadi berusaha mencari ide untuk bahan tulisan.
"Bilangnya jangan kalau sudah besar dong, Yah. Rasanya lama banget. Kalau sudah lepas ASI aja." Gerutu ibu.
"Iya, kalau ayah sih lagi kepingin makan sate padang yang di bojong." Ayah mulai gelisah sendiri, biasanya suka sebal kalau lagi mau nulis tapi ibu mengajak bicara terus.
"Iya, ya udah lama ya kita nggak jalan-jalan kulineran."
"Iya nanti, ya." Ayah memutuskan untuk close IG nya. Di hapus lagi kata-kata yang baru sebaris. Batal menulisnya. Aku mengulet kencang. Ingin ikut jalan-jalan juga. Bosan boboan terus.
"Nantinya kapan?" Ibu menuntut penjelasan.
"Sebentar lagi bu, kalau Khansa udah siap diajak jalan jauh-jauh."
"Iya ya. Ke jogja juga belum jadi-jadi, ya."
"Iya, nanti kalau Khansa sudah besar." Ayah mengulang kalimatnya.
"Hmm... ayah nggak jadi nulisnya?"
"Nanti aja deh, belum dapet ide."
@30Haribercerita
#30HBC2019
#30Haribercerita
#KhansaTazkiyaHayyinstory
Februari 17, 2020
KHANSASTORY - NALURI
Ayah Bunda dimanapun kini berada, fitrah seorang hamba adalah mengesakan penciptanya. Meyakini sepenuh hati Allah tiada sekutu bagi-Nya. Dan sebagai hamba-Nya hanya bersandar kepada Allah. Selalu ingin kembali kepada-Nya. Naluri.
Sehingga dengan begitu tiap-tiap mendengar panggilan adzan, akan bersegera untuk menyambut panggilan-Nya. Dan kemenangan dalam hidupnya, ada pada shalatnya.
Ayah bunda, tadi setibanya ayah @azurazie_ dari kantor, ibu @sekitar_putri langsung menceritakan tentang aku. Yang hari ini jadi anak yang pintar. Anteng seharian.
"Khansa kayak ngertiin banget pas aku bilang yang anteng ya, ibu nyambi nyetrika." Kata ibu dengan serunya.
"Namanya juga anak ayah." Seperti biasa ayah mah suka 'mengakui sepihak' tentang aku.
"Iya sembilan bulannya ada di perut ibu." Ibu pura-pura menggerutu.
"Mungkin sudah nalurinya seorang anak kali ya bu, waktu kamu kurang enak badan, sampai harus ke RS aja dia mah anteng, nggak nuntut nyusu terus."
"Iya alhamdulillah banget." Ibu memandangku dengan hangat. "Kalau soal bisa ngertiin kamu, ayah ngalah deh. Tapi kalau soal mirip-miripan, lebih banyakan aku."
"Huuuh... dasar."
Aku yang mendengar percakapan mereka, hanya bisa senyum-senyum. Ini bukan tentang naluri saja. Tapi ini segalanya tentang cinta.
"Itu lihat bu, Khansanya senyum-senyum sendiri."
@30haribercerita
#30HBC2017
#30Haribercerita
#KhansaTazkiyaHayyinstory