Semua mimpi tertuang dalam pikiran, seluas dunia Lakaran Minda, di ruang yang lebih nyata.
April 26, 2019
NAMANYA JUGA ANAK-ANAK
April 25, 2019
MUNGKIN MEMANG TIDAK SEBERAPA
TENTANG BUKU
Kurang lebih 9thn lalu, saya punya mimpi memiliki ruang baca pribadi dengan rak dan buku-buku yang banyak. Saya membayangkan, di masa depan, ketika keluarga bertambah generasi. Anak-anak lahir, mereka akan tumbuh di lingkungan yang tidak asing dengan keberadaan buku. Dengan orang tua yang notabene-nya gemar membaca. Saya membayangkan akan ada waktu-waktu dimana kami berkumpul dalam satu ruangan dan mulai asyik dengan membaca buku masing-masing. Berjam-jam hingga mata mulai lelah. Di selingi dengan pertanyaan-pertanyaan polos mereka, tentang sesuatu yang mereka belum paham dan menarik di dalam buku tersebut.
Dan mulailah pada saat itu saya membeli buku-buku yang memang ingin dibaca, ingin dikoleksi. Hingga tidak terasa hari ini jumlahnya sudah cukup banyak. Kurang lebih hampir 350an buku (sebagian buku titipan kak @nufadilah : blogger aktif pada zamannya, yang sudah 9th pula saya kenal lewat dunia maya. Lewat dunia literasi. Semoga bersama suami selalu dilimpahkan rezeki dan kesehatan.)
Kini buku-buku itu sudah membutuhkan rak baru. Kata @sekitar_putri sudah harus juga memikirkan tambahan ruangnya.
Dulu, saya pun mulai berani membayangkan di antara buku-buku tersebut, terselip pula buku hasil dari tulisan-tulisan sendiri. Qodarullah, hal itu terwujud. 7 buku berhasil ditulis dan cetak dengan baik. Beberapa buku pun sudah ada yang bersedia mengadopsinya oleh teman-teman di dunia maya. Dari mulai luar pulang jawa hingga luar negara. Sering saya dibuat terharu mereka bersedia mengeluarkan ongkir yang jauh lebih mahal dari harga cetak buku-buku saya. Masya Allah, saya cuma bisa berdoa agar mereka selalu dilimpahkan rezeki dari Allah ta'ala. Dan tulisan-tulisan saya itu sedikit banyak ada manfaat setelah dibacanya.
Tak lupa mohon doanya agar saya bisa lebih produktif berbagi sedikit kebaikan melalui tulisan yang sering saya bagikan di beberapa akun social media. Terbuka pula bila ada yang ingin menyampaikan kritik serta saran yang membangun.
Semoga kita semua selalu diberi kemampuan 'tuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sekitar kita. Yang berjalan, bertutur dan berbuat tidak melampaui batas. Selalu ada dalam jalur kebaikan. Pun perbaikan. Aamiin.
#azurazie
April 22, 2019
AKU ADALAH SAJADAH
April 17, 2019
BARAKALLAH, JENDRAL
April 11, 2019
UNTUKMU, LIDAH
Jalan yang kau jejaki sungguh licin.
Mudah sekali kau tergelincir.
Seringnya kau melukai hati.
Memang tidak terlihat memar.
Tapi, ampuh membuat orang lain gusar.
Duhai Lidah,
Hati-hatilah dalam bertutur.
Apalagi dalam berikrar.
Janji-janji yang perlu kau bayar.
Kelak memenggal lehermu dengan sangar.
Duhai Lidah,
Berkata baik atau diam.
Sepotong nasihat untuk direnungi dalam-dalam.
@Azurazie_
April 06, 2019
HUKUM MEROKOK DI FASILITAS UMUM
Betapa sebagai manusia, apalagi selaku muslim yang perlu menjaga tiap-tiap tindak tanduknya untuk selalu membuat orang-orang sekitarnya nyaman dari lisan dan perbuatan. Hablumminannas itu harus selalu terjaga dengan baik. Agar tidak menjadi boomerang kelak di akhirat. Menjadi bom waktu yang suatu saat memberatkan dalam timbangan amal baik.
Maka, mari kita terus intropeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi setiap harinya. Untuk kepentingan sendiri dan sekitar kita. Berusaha menjadi lebih bijak dalam segala hal. Bila belum mampu membuat perubahan yang lebih baik, minimal tidak ikut mencemari proses orang lain yang ingin menjadi baik.
April 04, 2019
MASBUK
Padahal, seseorang itu tetap berharap dalam keterlambatannya masih memiliki kesempatan untuk memperoleh 27 derajat pahala sempurnanya berjamaah. Bila hal itu di dalam shalat. Masih memiliki kesempatan menerima hal-hal yang utuh sempurna dan terbaik. Bila untuk kepentingan dunia.
Tapi, tidakkah kita berpikir, masihkah pantas menerima hal-hal terbaik, padahal kita sendiri seringnya terlambat? Untuk segala sesuatu yang memang penting untuk kita. Masihkah kita pantas menemukan seseorang yang terbaik, yang kita harapkan, kita doakan sepanjang siang dan malam, bila untuk menemuinya saja kita meragu, alih-alih menjadi terlambat?
Maka, tak elok rasanya bila sudah terlambat, tapi lebih banyak mengeluhkan ini itu.