Di ‘galaksi’ dunia maya, ruang bebas tempat ribuan kata-kata berseliweran di sana. Tulisan-tulisan tentang segala informasi dunia ini. Baik yang benar-benar berupa info berharga, ilmu pengetahuan, berita-berita penting yang sedang terjadi. Maupun hanya keluhan-keluhan yang berceceran, ungkapan-ungkapan perasaan yang ikut berserakan.
Semua hal itu banyak tersedia di rumah-rumah maya yang tumbuh menjamur di sana. Baik berbentuk web, blog, tumblr, instagram dan media-media lainnya. Tulisan-tulisan itu setiap detiknya akan terus bertambah, menjejali otak setiap manusia-manusia yang ‘haus’ informasi dunia maya. Mereka yang selalu update dan rajin membacanya. Manusia-manusia yang keranjingan internet. Yang online dengan gaget-nya setiap menit.
Dan di antara rumah-rumah maya itu, berdiri sebuah ‘gubug sederhana’, yang ikut meramaikan euporia dunia maya. @azurazie_ nama pemiliknya, www.azurazie.com adalah alamat url-nya. Yang di setiap ada kesempatan akan memposting tulisan-tulisan sederhana di rumah maya itu. Berusaha menjamu pengunjung yang datang dengan tulisan-tulisan yang (semoga) bermutu. Atau setidaknya tersirat kebaikan di setiap kata-katanya. Yang bisa 'dibawa pulang' setelah membacanya. Barangkali itulah yang sejauh ini diharapkan oleh si pemilik akun.
Meski di lain sisi, dalam perenungan yang panjang. Ia mulai khawatir, bila apa-apa yang telah ditulis. Terlanjur dibagikan, ada 'duri dalam daging'. Ada yang menyinggung dalam perasaan. Ada yang keliru dalam perkataan. Ia menjadi tetangga yang buruk di dunia maya. Yang keberadaannya tidak menambah manfaat. Alih-alih hanya menambah 'ganjalan' di akhirat.
Maka, seyogyanya penduduk setempat dalam perkampungan. Ia ingin terus berusaha membaur dalam perkumpulan-perkumpulan yang positif. Dalam diskusi-diskusi yang manfaat. Menyimak nasihat demi nasihat para 'sesepuh' yang lebih dulu hijrah dalam kebaikan. Ia berusaha membaur tanpa harus melebur. Tetap memiliki pendirian dalam kokohnya pijakan. Sambil sesekali mengutarakan pendapat. Ia ingin ikut punya andil dalam mufakat. Ia berusaha menyapa dengan sopan, ikut menyeru kebaikan dalam pesan.
Dan pada waktunya, sebelum dirinya terlanjut (suatu saat) menghilang dalam peredaran. Entah faktor apa yang menyebabkan itu. Diluar kuasanya dalam berusaha. Satu harapnya, maafkan ia bila dalam 'tegur sapa' sebagai tetangga di dunia maya. Ada yang tidak berkenan. Barangkali satu-dua ada becandanya yang berlebihan. Komentar-komentar atau sekadar like yang kurang berkenan. Semoga itu menjadi pemakluman. Sebagai tetangga yang selalu ingin terlihat akrab dan ingin suasana selalu hangat.
Semua hal itu banyak tersedia di rumah-rumah maya yang tumbuh menjamur di sana. Baik berbentuk web, blog, tumblr, instagram dan media-media lainnya. Tulisan-tulisan itu setiap detiknya akan terus bertambah, menjejali otak setiap manusia-manusia yang ‘haus’ informasi dunia maya. Mereka yang selalu update dan rajin membacanya. Manusia-manusia yang keranjingan internet. Yang online dengan gaget-nya setiap menit.
Dan di antara rumah-rumah maya itu, berdiri sebuah ‘gubug sederhana’, yang ikut meramaikan euporia dunia maya. @azurazie_ nama pemiliknya, www.azurazie.com adalah alamat url-nya. Yang di setiap ada kesempatan akan memposting tulisan-tulisan sederhana di rumah maya itu. Berusaha menjamu pengunjung yang datang dengan tulisan-tulisan yang (semoga) bermutu. Atau setidaknya tersirat kebaikan di setiap kata-katanya. Yang bisa 'dibawa pulang' setelah membacanya. Barangkali itulah yang sejauh ini diharapkan oleh si pemilik akun.
Meski di lain sisi, dalam perenungan yang panjang. Ia mulai khawatir, bila apa-apa yang telah ditulis. Terlanjur dibagikan, ada 'duri dalam daging'. Ada yang menyinggung dalam perasaan. Ada yang keliru dalam perkataan. Ia menjadi tetangga yang buruk di dunia maya. Yang keberadaannya tidak menambah manfaat. Alih-alih hanya menambah 'ganjalan' di akhirat.
Maka, seyogyanya penduduk setempat dalam perkampungan. Ia ingin terus berusaha membaur dalam perkumpulan-perkumpulan yang positif. Dalam diskusi-diskusi yang manfaat. Menyimak nasihat demi nasihat para 'sesepuh' yang lebih dulu hijrah dalam kebaikan. Ia berusaha membaur tanpa harus melebur. Tetap memiliki pendirian dalam kokohnya pijakan. Sambil sesekali mengutarakan pendapat. Ia ingin ikut punya andil dalam mufakat. Ia berusaha menyapa dengan sopan, ikut menyeru kebaikan dalam pesan.
Dan pada waktunya, sebelum dirinya terlanjut (suatu saat) menghilang dalam peredaran. Entah faktor apa yang menyebabkan itu. Diluar kuasanya dalam berusaha. Satu harapnya, maafkan ia bila dalam 'tegur sapa' sebagai tetangga di dunia maya. Ada yang tidak berkenan. Barangkali satu-dua ada becandanya yang berlebihan. Komentar-komentar atau sekadar like yang kurang berkenan. Semoga itu menjadi pemakluman. Sebagai tetangga yang selalu ingin terlihat akrab dan ingin suasana selalu hangat.
@azurazie_
Berkunjung di dunia maya, harus punya pendirian yang kuat. Siap menerima beda pendapat, dan harus punya selera humor. Jika tidak, pastinya mudah marah dan mudah goyah pikirannya karena menemukan bersliweran informasi yang beranek macam dan aneh-aneh pula.
BalasHapusAduh kira-kira gubug saya termasuk sampah bukan ya? kadang saya malu dibuatnya. Semoga saja tidak ada orang yang tersinggung dengan tulisan saya.
jangan pikirkan mas, menulis saja lah :)
Hapushaloo tetanggaku di dunia maya, apa kabar? hehe
BalasHapushollaaa holaaa...
Hapus