Seringnya kita, menuntut lebih untuk mendapatkan sesuatu.
Alih-alih setelah mengeluarkan lebih banyak dari biasanya. Begitulah,
fase memberi kita masih banyak mempertimbangkan untung rugi. Masih
menitikberatkan timbal balik. Baik yang berhubungan dengan manusia dan
bumi. Maupun yang berhubungan dengan langit dalam doa.
Ingat-ingat,
dalam berdoa pun kita seringnya menuntutnya lebih. Dalam bersedekah kita
mengharapkan sesuatu yang lebih berlipat ganda. Selalu ada yang merasa,
setelah mengeluarkan lebih banyak, harus kembali pun berkali lipat.
Memang penting sih untuk berharap yang demikian. Itu namanya motivasi
agar doa dan sedekah lebih bersungguh-sungguh lagi. Tentu dalam catatan
hanya diri sendiri yang tahu ritual itu. Jauh dari kata riya dan
keinginan dipuji-puji setelahnya.
Akan tetapi, tak bisakah kita
sekali-sekali memberi, ya, memberi saja. Berdoa, ya, berdoa saja. Tanpa
tendensi apa-apa. Memberi yang tulus, berdoa yang tulus. Dengan tidak
memikirkan tuntutan apa setelah yang kita lakukan. Bukankah janji Allah
adalah benar. Tanpa menuntut pun, doa itu akan dikabulkan. Sedekah itu
akan dilipatgandakan. Maka, cukuplah kita hanya memberi. Cukuplah kita
hanya melakukan. Untuk kebaikan-kebaikan setelahnya, biar dipercayakan
kepada Allah saja. Toh, sejauh ini kita hidup memang sudah benar-benar
dirawat oleh Tuhan Yang Maha Baik dan Mengatur Kehidupan kita di masa
depan. Bijaknya, kita cukup hidup dalam aturan-aturan yang telah
ditetapkan. Itu saja.
@azurazie_
Assalamu'alaikum,Zie...
BalasHapusWa'alaikumsalam sehat kang?
Hapus