Pernahkah
kamu, ketika sedang dalam keadaan crowded, suntuk, riweh dengan
dateline ini itu, tiba-tiba banyak permintaan ini itu. Ketika yang
demikian membuat kepalamu pening, rungsing dan pusing. Emosimu yang
sedikit meningkat. Sembari rasa sabar itu pun kamu berusaha lebih kuat.
Pada saat itu, tanpa kamu sadari, ada saja kejadian sederhana yang
membuat ketegangan itu terasa lebih 'lunak' untuk sementara.
Semisal,
ketika sedang mengalami itu, tiba-tiba saja ponselmu berdering. Telepon
dari nomor yang tidak dikenal atau bisa juga yang dikenal. Logikanya di
saat-saat seperti itu, biasanya dirimu enggan untuk menerima panggilan.
Dering ponsel itu kamu hiraukan. Toh, ada sesuatu yang lebih butuh
perhatian. Lebih menuntut untuk diselesaikan. Tapi, ternyata ada yang
menggerakkan hatimu untuk tetap mengangkat telepon itu. Terjadilah
percakapan itu.
"Haloo."
"Iya haloo dengan siapa, ya?"
"Loh, kok? Ini dengan siapa? Ada apa tadi nomor ini menghubungi saya duluan."
"Ah, masa? Apa kepencet, ya?"
"Bisa jadi kali ya, dikira tiba-tiba nelpon ada apa."
"Hehe... nggak kok. Kayaknya emang kepencet. Btw gimana kabar bro?"
"Alhamdulillah
sehat-sehat. Tinggal di mana sekarang, bro?" Seketika senyum itu
merekah. Mendengar suara teman lama yang sudah lama tak saling memberi
kabar pun begitu menyenangkan. Begitulah, percakapan sederhana itu cukup
mampu menguapkan penatnya pikiran. Melemaskan otot-otot kepala yang
tadinya tegang. Setelah itu kamu menjadi merenungi satu hal. Masya
Allah, selalu ada cara Allah untuk menghibur hamba-Nya. Selalu ada
sesuatu untuk mengingatkan hamba-Nya. Bahwa apa yang kamu sedang
kerjakan, apa yang sedang kamu upayakan dengan sebegitu seriusnya.
Dengan sebegitu menguras tenaga, konsentrasi, emosi. Hanyalah bersifat
fana. Duniawi. Yang tidak sampai di bawa mati.
Sungguh, selalu ada cara Allah untuk menghibur hamba-Nya. Semoga kita bisa selalu peka untuk merenunginya.
@azurazie_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)