Tidur terebah, memandang langit-langit kamar. Sejauh mata memandang, memang hanya binar lampu yang berpijar. Sejauh pikiran membayang, ada semraut persoalan yang lalu lalang, hulu tentang anu, hingga hilir tentang itu.
Terbesit merenung, bila saat-saat dirimu dimanja oleh lelah. Dilanda jenuh yang datang tak hiraukan keadaan. Ternyata, memang ia yang sejauh ini masih setia membersamaimu dalam sukanya harapan. Hingga dukanya kenyataan yang tak terlalu diinginkan. Kiranya dirinya pula yang sekuat tenanga mendorong dirimu untuk tetap dalam pendirian. Bertahan sampai tetes keringat penghabisan.
Kiranya wajahnya lah yang senantiasa memperlihatkan senyum tanpa beban. Tegar dengan raut yang dibungkus dengan kenyakinan. Dirinya yang mengukuhkan kamu, untuk senantiasa utuh menjadi dirimu sendiri. Menerima apa adanya dirimu sendiri. Kedigjayaan dan ketidakberdayaan dirimu sendiri.
Kiranya dirinya lah yang membersamai langkah-langkahmu hingga saat ini. Yang ikut tertatih berperih-perih. Ikut berjuang berpeluh-peluh. Sosok yang keberadaanya itu pun sangat berperan penting, bahwa nyawa semangat itu masih tetap ada. Meski separuh lepas sudah mengudara.
Kiranya dirinya lah yang selalu berbisik, ayo sebentar lagi, bertahanlah, tidak akan sampai menghabiskan sisa usiamu, ayolah masa cuma segitu saja usahanya, yakin tidak mau lanjut dan blablabla orasi lainnya. Terus-terusan berusaha meyakinkanmu, bahwa sejauh ini segala upayamu ada yang menemani. Ada yang setia membersamai sepanjang waktu. Dan sangat bersedih hati bila hanya karena kerikil kecil, dirimu menyerah. Hanya karena merasa lelah dan jenuh dirimu berhenti melangkah.
Langit-langit kamar kini menjadi kanvas yang lebih luas. Melukiskan wajah sumringah sosok yang senantiasa membersamaimu hingga detik ini kamu mengingatnya. Ia tersenyum tulus dan bertanya : sudahkah kamu merasa lebih baik sekarang?
Dan alam bawah sadar kamu refleks ikut tersenyum penuh arti. Kenapa baru sadar sekarang, kalau ternyata akan selalu ada sosok yang selalu membersamaimu sepanjang waktu. Kamu sudah ingat sekarang siapa dia?
Dirimu sendiri.
Maka, berterima kasihlah padanya.
@azurazie_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)