@sekitar_putri
Semua mimpi tertuang dalam pikiran, seluas dunia Lakaran Minda, di ruang yang lebih nyata.
Juni 26, 2018
DUA JARI KELINGKING
@sekitar_putri
TITIP SALAM
Terima kasih sudah menetap selama
6minggu 3hari dalam rahim,
memang terlalu singkat kebersamaan kita, tapi tidak apa, yakin Allah telah menetapkan yang terbaik untuk kita, dengan mengambil kamu kembali pada-Nya,
Meski kamu belum terwujud dalam bentuk yang utuh, tapi bagi kami kamu sudah dalam bentuk futuh, seperti nama panggilan untukmu,
Hujan pun mengiringi kembalinya kamu, dengan doa dengan asa dengan cinta,
Terima kasih sudah titip salam dan memperkenalkan diri kepada Ibu. "Ibu.. ini De Futuh." di saat Ibu sedang berada di antara sadar dan tidak sadar melepasmu. "De Futuh mau di sini aja di taman Allah." Katamu. "Ibu panggil ayah aja." Kamu salim tangan ibu, memakai peci putih. Selepas itu ada nama Allah yang bercahaya amat terang, yang memberikan ibu kekuatan untuk membuka mata. Saat itu ayahmu sudah berada di samping ibu. Memegang erat tangan ibu.
#sekitar_Putri
#azurazie_
Juni 23, 2018
MENANTI APA MENUNGGU?
Pada suatu senja.
"Putri, lagi apa?"
"Menanti suami aku pulang."
"Menanti apa menunggu?"
"Memang beda, ya?"
"Beda atuh, menunggu itu untuk sesuatu yang pasti datang. Baik waktu atau kabarnya. Sedangkan menanti untuk sesuatu yang belum tentu pasti datangnya."
"Oke di ralat. Berarti menunggu. Suami aku lagi apa?"
"Menanti."
"Menanti apa?"
"Menanti, dapat kejutan bahagia apalagi yang Allah kasih, sampai rumah."
"Bukannya menunggu?"
"Nggak perlu menunggu lagi, kan sudah merasa bahagia."
"Terus kenapa bahasanya menanti? Berarti belum pasti dong sifatnya."
"Karena kita nggak pernah tahu bentuk kejutannya seperti apa. Meskipun belum pasti, a nggak masalah. Karena tanpa kejutan pun bahagia itu selalu dirasa apa adanya."
"😙 Menunggu sambil menanti ini mah jadinya."
23 Juni 2018
@azurazie_
@sekitar_putri
DE UTUN?
"Putri, kalau utun artinya apa ya?" Pada suatu malam. Sambil menunggu waktu isya.
"Utun?" Putri mengkonfirmasi.
"Iya, kalau a perhatikan, pasangan-pasangan yang baru hamil manggilnya De Utun. Emang itu bahasa apaan?" Sambil sibuk lihat-lihat status di whatsapp.
"Aku juga nggak tahu, panggilan umum buat jabang bayi kali, ya?"
"Oooh.. macam tu. A juga mau ikutan cari nama khusus, ah. Tapi jangan ikut-ikutan 'utun'. Ada ide?"
"Umm... apa ya?" Ia berpikir sejenak. "De Kaffah?"
"Kaffah? Sempurna maksudnya?"
"Kaffah alias... kinanti dan fauzi." Putri tersenyum manis.
"Lho? H nya punya siapa? Kepikiran aja lagian haha..." sambil menjawil hidungnya.
"Ya, kan cuma saran." Wajahnya sedikit cemberut.
"Kaffah, kaffah, umm..... gimana kalau Futuh, aja?"
"Setujuuu, 😍"
"Yes, De Futuh. Biar beda dari yang lain." Sambil mengusap-usap perut. "Assalamu'alaikum De Futuh."
Begitulah cerita Futuh ini dimulai. Sambil berdoa sepenuh harap, ia bertumbuh dengan baik.
23 Juni 2018
@azurazie_
@sekirar_putri
Juni 17, 2018
Juni 16, 2018
SELEPAS HARI RAYA
Sobat, satu hari selepas ritual ramah-tamah hari raya. Setelah terasa 'kenyang' mendapati pertanyaan 'kapan' dan tentu saja dibersamai dengan bisikkan doa-doa kebaikan juga. Maka, hari ini adalah langkah berikutnya.
Yang kebagian ditanya, 'kapan nikah?' Kebagian doa, 'semoga segera ketemu jodoh'. Itu artinya selepas ini, ada azam yang lebih kuat dari sebelumnya. Lebih giat menabungnya, lebih giat ikhtiar menemukan jodohnya. Lebih giat memperbaiki kualitas dirinya. Lebih sungguh-sungguh untuk segera menghalalkannya. Ayo, lekas jangan ditunda lagi.
Pun demikian, yang kebagian ditanya, 'Udah isi belum?' Kebagian doa, 'semoga segera punya momongan, ya'. Itu artinya selepas ini, harus lebih harmonis hubungan dengan pasangannya. Lebih saling mendukung dalam ikhtiarnya. Saling menguatkan satu sama lain. Lebih giat lagi nabung untuk masa depannya. Lebih giat memperbaiki kualitas diri untuk keduanya. Kualitas waktu luang. Kualitas perhatian dan kasih sayang. Kualitas kebersamaan.
Begitu juga yang kebagian ditanya, 'kapan wisuda?' Dan kebagian doa 'semoga cepat lulus ya' selepas ini, harus lebih giat lagi menyelesaikan skripsweetnya, lebih giat membaca dan mengumpulkan bahan-bahan pendukungnya. Lebih giat lagi bimbingan dengan dosennya. Lebih giat lagi menabung untuk biayanya. Lebih giat memperbaiki kualitas diri. Untuk lebih rajin. Lebih ulet. Pantang menyerah dan tidak mudah untuk mengeluh.
Dan begitu juga yang kebagian pertanyaan-pertanyaan lainnya. Baik yang serupa ataupun yang tak sama. Tentu saja selain lebih giat dari yang disebutkan di atas. Ada yang lebih penting lagi. Lebih giat memperbanyak doa. Dengan begitu semoga Allah mudahkan jalannya
Kenapa harus begitu?Sebab, apalah arti banyak 'menelan' pertanyaan-pertanyaan itu. Apalah arti menampung banyak sekali doa-doa dari saudara, orang tua, sahabat-sahabat kita. Bila kita sendiri tidak lebih tergerak untuk merealisasikannya. Pertanyaan dan doa-doa itu hanya sekadar rutinitas ceremonial tahunan. Bila sedang bertemu dan berkumpul. Padahal jauh di lubuk hati kita, semua itu adalah yang paling kita harapkan. Yang sejauh ini sedang kita perjuangkan.
Selamat menjadi lebih giat dari biasanya. Ganbatte kudasai yoo.
@azurazie_
Juni 15, 2018
IDUL FITRI 1439H
Dear pembaca Lakaran Minda yang bijaksana. Barangkali banyak kata-kata yang terlanjur tertulis, menyinggung hingga menyakiti hati. Dan menjadi tabungan tuntutan di yaumil kiamah nanti. Besar harapan kami selagi masih ada di dunia, sudilah kiranya kau bantu hapus kesalahan itu dengan kata yang lebih bijak darimu. Maaf dari setulusnya hatimu.
salam dari kami yang sedang membuka pintu hati.
@azurazie_
@sekitar_putri
Juni 14, 2018
HAK YANG TERTANGGUH
Sebelum lebaran datang. Di penghujung Ramadhan ini. Mari ingat-ingat kembali, adakah hak-hak adami yang masih tertanggung pada dirimu? Bila ada dan mampu, ditunaikanlah dengan segera. Bila ada dan masih belum cukup mampu, kabari dan berikepastian akan waktunya. Jangan sampai hak-hak itu menggantung tanpa kejelasan. Karena waktu terus mengalir tanpa menunggu kesiapan.
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Juni 13, 2018
TARAWEH TERAKHIR
Bagaimana bila malam ini adalah malam taraweh terakhir di dunia? Saat itu posisimu ada di mana? Sedang sungguh-sungguh berduyun-duyun memenuhi masjid-masjid. Berlomba-lomba untuk mendapatkan shaf paling depan. Persis di belakang imam. Atau dirimu justru sedang singgah-singgah. Pindah dari satu mall menuju mall berikutnya untuk mengejar diskon.
Bagaimana bila malam ini adalah malam taraweh terakhir di dunia? Ya ini bukan lagi tentang membicarakan kesempatanmu sendiri. Tapi tentang kesempatan semua orang. Kita sedang membicarakan dunia. Sebab, bagaimana bila tahun-tahun berikutnya ramadhan tidak lagi datang. Dan malam ini gerbang rahmat itu akan segera ditutup. Gerbang ampunan itu sudah habis batasannya. Di manakah posisimu saat itu? Sedang sungguh-sungguh untuk meraihnya? Berusaha menjadi salah satu orang-orang terpilih yang mendapatkan kemuliaan ramadhan. Atau dirimu justru sedang singgah-singgah, macet-macetan. Euporia karena ini buka bersama terakhir. Canda tawa melewatkan kesempatan malam ini begitu saja.
Bagaimana bila malam ini adalah taraweh terakhir di dunia? Akankah akan dilewatkan begitu saja?
28 Ramadhan 1439H
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Juni 12, 2018
BATAS
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Juni 11, 2018
MENYESUAIKAN
Belajar menyesuaikan tanpa harus kehilangan jati diri. Semata-mata untuk tetap menyeimbangkan keadaan.
Seperti bijaknya air, ia mengalir menyesuaikan dengan keadaan. Apabila melewati turunan, dengan mudah mereka mengalir tanpa hambatan. Apabila menghadapi tanjakkan. Mereka tetap berusaha membendung hingga melampaui batasan. Meluber hingga akhirnya mengalir lagi sesuai dengan arahan.
Seperti bijaknya air, meski dari berbagai penjuru air mata sungai yang mengalir ke lautan. Mengalir air tawar itu, sampai laut menyesuaikan menjadi asin. Berbaur dengan keadaan. Tahu diri karena sifat air laut adalah asin. Tahu tempat. Tahu situasi.
Begitu pula dengan ibadah puasa, tubuh yang terbiasa menjalani puasa, ia tidak lah sulit menyesuaikan keadaan. Makan dan minum disesuaikan dengan kebutuhan waktunya. Yang tadinya makan di waktu siang. Disesuaikan di saat buka dan saur. Tidak lagi menuntut makan sepanjang hari, karena itu bisa membatalkan. Menyesuaikan dengan peraturan.
Makanya nyeleneh sekali apabila ada statment : hormatilah yang tidak berpuasa. Sebab, seharusnya yang tidak berpuasalah yang harus pandai menyesuaikan. Yang berpuasa sedang menjalani kewajibannya. Menyesuaikan dengan waktu-waktunya. Sedangkan yang tidak berpuasa menyesuaikan apa? Kewajiban saja tidak dijalani. Seharusnya lebih tahu diri untuk menghormati yang taat.
@azurazie_
Juni 10, 2018
TUJUAN PERJALANAN
Sebuah perjalanan semestinya selalu dibersamai oleh tujuan. Hendak ke mana. Guna menemukan apa. Sebab, tanpa tujuan, perjalanan itu akan kehilangan maknanya. Seperti tidak ada yang harus diperjuangkan. Seperti tidak memiliki target perjalanan itu sampai kapan. Alih-alih hanya lelah dan waktu yang dilaluinya sia-sia.
Seperti halnya hidup. Seseorang yang beruntung adalah yang mengetahui tujuan hidupnya. Hingga ia memahami benar hendak digunakan untuk apa waktu dua puluh empat jam dalam ke sehariannya. Kalau tidak tahu, boleh jadi sisa-sisa usianya hanya dihabiskan untuk makan minum buang air besar saja. Hingga tiba-tiba tak terasa semakin hari usia semakin tua.
Seperti halnya ramadhan. Seseorang yang beruntung adalah yang memahami betul apa tujuan puasanya. Apa yang harus di isi/ditunaikan sejak niat berpuasa hingga berbuka. Terus menerus hingga lebaran tiba. Dengan begitu ia berpuasa dengan bersungguh-sungguh. Tak sekadar menahan lapar dan dahaga. Tapi menjaga dari apa-apa yang bisa membatalkan pahalanya juga. Tentu saja tujuan puasa adalah gelar takwa.
Maka, sebuah perjalanan sudah semestinya dibersamai dengan tujuannya. Kalau tidak begitu, perjalanan sejauh ini untuk apa? Perjalanan ini akan berakhir ke mana? Ada yang dihasilkan atau sia-sia.
25 Ramadhan 1439H
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Juni 09, 2018
MERASA CUKUP
Begitulah. Adakalanya kita menginginkan apa-apa yg didapat banyak. Tanpa memikirkan bahwa yang kita butuhkan adalah apa-apa yg dicukupkan.
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
@sekitar_putri
Juni 08, 2018
BAPER
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Juni 07, 2018
OLEH-OLEH RAMADHAN
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Juni 06, 2018
PENTING ITU, SOBAT
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Juni 05, 2018
MENGGERAKKAN HATI
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Juni 04, 2018
PIHAK YANG MANA?
Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Juni 03, 2018
ISI HATI
Allah Maha Mengetahui Segala Isi hati. Maka, tidak malu kah kita bila masih meragukan tiap-tiap ketetapan-Nya. Masih berkecil hati atas tiap-tiap pemberian yang telah kita pinta.
Meragukan, bahwa adalah benar : Wallahu Khairur Roozikiin.. Allah sebaik-baiknya pemberi rezeki. Dan isi hati kita masih menyangkal, merasa rezeki orang lain lebih luas sedangkan kita hanya apa adanya. Kita merasa sudah kerja keras, tapi upah yang diterima masih jauh dari sejahtera.
Meragukan, bahwa adalah benar : Wa'anta Khoirul Waaritsin.. Dan Allah sebaik-baiknya mewarisi. Sedangkan isi hati kita masih meragu, jodoh tak kunjung datang setelah penantian yang panjang. Padahal melihat yang lebih muda banyak yang menikah duluan.
Meragukan, bahwa adalah benar : Wa'anta khoirul faatihiin.. Dan Allah sebaik-baiknya pemberi keputusan.
Sedangkan isi hati kita tidak terima bila harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Merasa keputusan-keputusan Allah merugikan apa yang telah kita upayakan.
Allah Maha Mengetahui segala isi hati. Tidakkah kita malu bila masih terbersit keraguan atas tiap-tiap ketetapan-Nya. Merasa malu karena Allah Mengetahui tiap-tiap perasangka buruk kita kepada-Nya.
18 Ramadhan 1439H
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Juni 02, 2018
LADANG PERNIAGAAN
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Juni 01, 2018
TIDAK BERUNTUNG
Tahukah kamu, siapa orang-orang yang tidak beruntung itu. Adalah ia yang berdiam lama di dalam masjid, tapi tidak berniat iktikaf. Tidak beruntung, karena hidangan pahala ada di depan matanya, ia tidak mau mencicipinya.
Tahukah kamu, siapa orang-orang yang lebih tidak beruntung itu. Adalah ia yang kesehariannya berada di sekitar masjid, tapi enggan untuk masuk dan shalat berjamaah. Lebih mau menjaga gerobak dagangannya.
Tahukah kamu, siapa orang-orang yang lebih tidak beruntung lagi. Adalah ia yang hatinya tidak pernah condong kepada masjid. Sekadar untuk singgah, apalagi untuk beribadah.
16 Ramadhan 1439H
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_