Menahan.
Barangkali, untuk seseorang yang terbiasa berpuasa, menahan lapar dan dahaga tidak lagi menjadi perkara yang berat. Lain hal yang enteng sekali berbuka tanpa ada uzur yang dibenarkan oleh syariat islam. Dirinya sehat, gagah, merdeka, tapi enteng sekali berbuka di tengah-tengah muslim yang berpuasa? Wajar saja berat baginya menahan, karena menjaga iman saja masih kelimpungan. Itu menahan untuk hal-hal yang membatalkan puasa.
Barangkali, untuk seseorang yang terbiasa berpuasa, menahan lapar dan dahaga tidak lagi menjadi perkara yang berat. Lain hal yang enteng sekali berbuka tanpa ada uzur yang dibenarkan oleh syariat islam. Dirinya sehat, gagah, merdeka, tapi enteng sekali berbuka di tengah-tengah muslim yang berpuasa? Wajar saja berat baginya menahan, karena menjaga iman saja masih kelimpungan. Itu menahan untuk hal-hal yang membatalkan puasa.
Bagaimana dengan menahan diri dari yang menghanguskan pahalanya? Barangkali bagi yang sudah terbiasa puasa pun, hal satu ini masih terbilang berat. Beraat sekali menahan diri untuk tidak tergoda. Baik dari faktor intern, maupun dari luar.
Contoh kecil membicarakan orang lain. Boleh jadi kita sudah sungguh-sungguh menahan diri dari ghibah, dari mulai tidak ikut nimbrung di kelompok yang sedang berghibah, tidak menghiraukan hiruk-pikuk obrolan di grup social media. Tapi, kadang kala kita masih tetap tidak berhasil menahan diri dari keingintahuan kita sendiri. Bertanya-tanya, lagi bahas apa sih rame banget? Siapa sih yang lagi diomongin. Bla bla bla... gatal sekali keingintahuan itu. Ujung-ujungnya ikut tenggelam memakan 'bangkai' saudara sendiri. Innalillah.
Maka, semoga ramadhan kali ini, semoga kita mampu untuk tidak sekadar menahan diri dari yang membatalkan puasa. Tapi, mampu untuk menghindari dari hal-hal yang menghanguskan pahalanya. Semoga.
06 Ramadhan 1439H
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)