Tidaklah Allah ciptakan jin dan manusia adalah untuk semata-mata beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Fitrah itu jelas termaktub di dalam Al-Qur'an. Makanya, ada sepotong nasihat yang sering kita dengar, bahwa segala sesuatu yang baik jangan lupa diniatkan ibadah. Segala niat yang baik, belum dikerjakan pun sudah ada ganjarannya. Apalagi kalau sampai ditunaikan.
Dan niat letaknya ada di dalam hati. Shalat tanpa niat tidak sah sholatnya. Pun demikian puasa. Lalu, menurutmu kenapa letak niat itu ada di dalam hati? Wallahu 'alam. Mohon maaf, belum ada ilmu untuk menjawab itu.
Barangkali, bagian tubuh yang paling jujur bersaksi adalah hati. Mulut sering berdusta - bahkan pada diri sendiri. Sedangkan hati, selalu jujur tanpa pernah memungkiri.
Maka hikmahnya, niatlah di dalam hati. Agar apa-apa yang telah diniatkan selalu dibersamai dengan kejujuran. Tanpa kepura-puraan. Semoga dengan demikian, apa-apa yang kita tunaikan kemudian, ada dalam kesungguhan. Dikerjakan dengan penuh kesiapan.
Barangkali, hal itu pun selaras dengan sabda Rasullullah yang mengabarkan, ada segumplah daging yang menentukan hasil akhir yang baik atau sebaliknya menjadi buruk. Segumpal daging itu adalah hati. Ya muqollibal qulub. Semoga hati kita selalu dalam hidayah Allah Subhanahu wata'ala.
Mari perbaharui niat.
08 Ramadhan 1439H
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)