Hari ke empat. Bagaimana puasanya? Terasa nikmat? Atau yang lebih dirasa tentang lapar dan dahaganya? Aw.. aw... hati-hati, pandai-pandailah memperbaharui niat dalam hati. Jangan sampai ciloko yang Rasulullah pernah sabdakan, menjalankan puasanya yang didapat hanya lapar dan dahaganya saja. Atau di sabda yang lain, puasa sih puasa, tapi tetap ciloko karena di akhir ramadhan tetap tidak mendapatkan ampunan. Alih-alih mendapat gelar takwa.
So, mumpung masih empat hari, bukan sekadar memperbaharui niat hati. Tetapi memperkuat azam diri. Puasa ini bukanlah sekadar menggugurkan kewajiban, tapi tuntutan diri sendiri, untuk senantiasa menuntun hati, dengan sepenuh jiwa raga, memperbaiki kualitas iman. Kan, biasanya kalau yang menuntut diri sendiri jadi lebih bersemangat, bukan lagi karena paksaan. Karena diri sendiri yang memang mau.
Kalau sedang terasa futur, ingat-ingat lagi, bukankah hari ini adalah jawaban atas doa-doa kita sepanjang Rajab dan Sa'ban. Waballigna Ramadhan... Waballigna Ramadhan... atas anugerah-Nya, doa itu sudah diijabah sampai hari ini. Alhamdulillah.. Alhamdulillah... maka sudah seyogyanya, menjalani puasanya dengan sepenuh kesadaran. Penuh kesabaran. Penuh kehati-hatian. Menjaga perkara-perkara yang membatalkan puasa dan menghanguskan pahala. Betul.. betul.. betul..
04 Ramadhan 1439H
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
#Ramadhanberkualitas
@azurazie_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)