Satu atau beberapa orang yang datang ke kehidupan kita. Tidaklah penting apa yang mereka bawa. Tugasmu sederhana, jadilah tuan rumah yang baik. Agar tamu itu selalu merasa aman dari lisan, nyaman dari perbuatan. Begitulah Rasulullah menganjurkan.
Satu atau beberapa orang yang pergi dari kehidupanmu. Tidaklah penting apa yang mereka ambil, begitu juga apa yang mereka tinggalkan. Tugasmu sederhana, jadilah tuan rumah yang bijak. Bahwa apa-apa yang ada di rumahmu pun, tidaklah berarti sepenuhnya milikmu. Sebagian banyak hanyalah titipan. Mengikhlaskan adalah pilihan. Memaafkan adalah berjiwa besar yang disarankan. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Tapi, satu hal yang perlu kamu garis bawahi. Bahwa, sebagai tuan rumah kamu pun harus punya pendirian. Lebih perlu lagi tegas dalam tindakan. Bahwa, bukan berarti satu atau beberapa orang yang datang itu, dengan seenaknya berhak berlalu lalang. Meninggalkan luka, memberi bekas noda pada hal-hal yang memang penting. Sebab, mereka hanya sekadar singgah dalam kehidupanmu. Seiring berjalannya waktu. Sedangkan kamu sudah susah payah membangun rumah yang (ny)aman kamu tinggali, di kala sendirian. Kalau sudah kadung rusak porak poranda, siapa yang pada akhirnya tidak nyaman sepanjang waktunya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)