Aku memiliki seorang teman
yang dermawan sekali mengucap terima kasih. Ia memiliki hati yang sangat pandai
menghargai hal-hal kecil. Sederhananya, ia adalah orang baik yang amat bisa
menyenangkan orang lain.
Meskipun terkadang juga
suka sok misterius dan menyebalkan. Seperti waktu itu. Pukul dua puluh lewat
sebelas menit, ketika aku tengah sibuk ‘mengabsen’ nomor-nomor buku koleksiku.
Memastikan buku apa saja yang sedang berada di luar. Sedang dipinjam.
“Terima kasih.”
Satu bbm masuk. Sedikit
malas-malas aku membacanya.
“Untuk banyak hal lagi?”
kataku basa-basi. bulan lalu aku mendapatkan pesan bbm yang sama darinya. Saat
itu ia memberi alasan ‘banyak hal.’ Ketika aku bertanya ‘untuk apa?’
Bukankah cukup membuat
kerutan di dahi ketika tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba ada yang pamrih
mengucap terima kasih.
“Tentu.”
Satu balasan kubaca.
Sembari menandai satu nomor bukuku yang absen dari raknya. Lalu melihat catatan
untuk mengetahui di mana kira-kira keberadaanya.
“Jangan sering-sering.
Nanti nggak bisa dikembaliin.”
“Dikembaliin?” aku menebak dia sedang mengerutkan dahinya.
“Ya…. Untuk orang yang
nyadar diri nggak punya apa-apa di dunia ini. Ketika ada yang tiba-tiba
menitipkan terima kasihnya. Itu bisa jadi membuat deg-degan. Belum tentu sisa
usia cukup untuk membalas kebaikannya.”
“Haha… kau lucu. :-”
“Dan menyebalkan?” aku
menyeringai sendiri.
“Tentu :D”
“Syukurlah. Masih dianggap
jadi orang yang menyebalkan.”
“Karena dicap orang baik
itu ‘bahaya’. Maksudnya mau bilang gitu? Kadang kesalahan-kesalahan kecil dilakukan
agar orang lain tak menilai kita sempurna baiknya.”
“Tidak. Bukan itu
alasannya.” Aku sengaja membiarkan kalimatku menggantung.
“Lalu?”
“Dengan jadi orang yang
menyebalkan. Sedikit banyak bisa mengurangi orang-orang yang rajin banget
bilang ‘terima kasih’ dan ‘maaf’.”
“Menarik….”
“Ada satu lagi.”
“Apa?”
“Menghindari orang-orang
yang mudah sekali ‘jatuh cinta’.”
“Itu sih tergantung
orangnya. Aku punya teman perempuan yang kalau kata laki-laki dia selalu
menyebalkan. Tapi nyatanya tetap ada yang jatuh cinta ke dia.”
“Jadi orang yang
menyebalkan bukan berarti tanpa resiko. Salah satunya malah membuat orang lain
jatuh penasaran.”
“Begitulah…… ummmm….
Ceritanya lagi nanggung resiko nih? :D”
“Ah nggak juga. :P”
“Jiaaaaah…… Dasar
menyebalkan.”
Aku tertawa. Sambil merapikan tumpukan buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)