Aktivitas Deras hari ini cukup padat dan melelahkan.
Setiap bulan menjelang akhir memang laporan ini itu cukup menguras tenaga dan
kosentrasinya.
Deras
merebahkan diri menatap langit-langit kamar. Besok harus cari udara segar. Harus!
Deras memperingati dirinya sendiri untuk segera merencanakan ‘liburan’
untuk tubuhnya. Deras butuh hiburan. Keluar sebentar dari roda rutinitas
harian.
Tiba-tiba ia merencanakan sesuatu.
“Cukup pilih
pertama atau kedua. Selebihnya jangan tanya-tanya dulu. Ok?”
Satu pesan
terkirim. Deras mulai ‘mengusili’ Rinai seperti biasanya.
“Deal.” Balas Rinai singkat.
Deras menyeringai. Memulai
strateginya.
“Jika suatu ketika
seseorang mengajak kamu jalan-jalan mengendarai sebuah vespa. Entah tidak jelas
itu ke mana. Dan ketika dalam perjalanan tiba-tiba turun hujan lebat. Mantel
dua tersedia. Kamu memilih melanjutkan perjalanan atau ikut berteduh di
emperan-emperan toko bersama pengendara motor yang lain?”
Pesan masih menunggu
terkirim. Selepas hujan, sinyal provider memang
suka kabur-kaburan. Sambil menunggu
balasan, Deras memberi makan ikan-ikan kecil dalam aquarium.
“Kedua.” Balas Rinai
singkat.
Deras menyeringai.
Menyiapkan umpan berikutnya.
“Sekitar tiga puluh menit berlalu.
Hujan pun reda. Vespa melaju menuju salah satu mall di kota. Tujuan pertama,
menonton film yang sedang booming
pekan ini. Dan ternyata kita terlambat. Tidak kebagian tempat duduk. Lebih baik
memesan tiket untuk jadwal tayang selanjutnya. Sekitar tiga jam ke depan. Kita
menunggu sambil membaca di toko buku. Atau menontonnya nanti-nanti saja. Tapi
tetap mampir ke toko buku.”
Ikan-ikan kecil masih
berebut makanan.
“Kedua.” Balas Rinai
singkat.
Deras menyeringai.
Memikirkan hal yang ingin dipastikan berikutnya.
“Setelah dari toko buku.
Kita memutuskan pulang. Dalam perjalanan, ternyata sudah masuk waktu asar. Kita
mampir mencari tempat sholat terdekat. Atau tetap melanjutkan perjalanan, sebab
sampai rumah pun waktu asar masih sempat.”
“Pertama.” Balas Rinai
singkat.
Deras menyeringai.
“Kira-kira apa lagi ya?”
Deras menggaruk-garuk kepala. Nyengir lebar.
“Lah?”
“Kayaknya udah itu aja. Hehe….”
“Cape deh…… ceritanya mau
ngajak jalan siapa tuh????”
“Ngg………. Cuma untuk
antisipasi jika suatu saat terjebak dalam kondisi seperti itu. Jadi tahu harus
memutuskan apa.”
“Woooo…… Perjalanan tanpa
perencanaan justru lebih seru tahu.”
“Setuju. Judulnya
jalan-jalan saja. Jadi?”
“Jadi apa?” Balas Rinai
cepat.
“Siap-siap besok dijemput
di rumah.”
“Lah? Mau ke mana?”
“Jalan-jalan aja.”
“Anda sungguh sangat
mencurigakan sekali.”
“:P”
Siapa yang bisa tahu besok hujan akan turun atau
tidak. Tapi mencari udara segar akan selalu tersedia, kan?
Deras tersenyum riang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)