Aku sebuah lilin,
api adalah nyawaku dan tentu saja tanpa api aku tidaklah hidup, meski wujudku
ada tapi aku belum bisa dikatakan berguna tanpa nyalaku. Api itu kadang tenang,
tegar, damai, sepi, menyendiri, kadang pula ia bergoyang diterpa angin atau
bahkan padam. Bukankah hidup kalian juga seperti aku? yang selalu menunggu
kapan waktunya akan padam, entah itu karena diterpa angin atau kemungkinan buruk
lain yang datang. Setiap yang bernyawa itu pasti mati bukan?
Atau aku sebagai lilin bisa saja padam, sampai akhir lelehan tubuhku yang terbakar, meskipun tidak jarang akupun padam meski baru setengah perjalanan. Yang pasti semua akan padam pada waktunya bukan? bagiku yang terpenting sebelum semuanya benar-benar padam, aku pernah menggores sejarah dengan cahaya yang pernah aku berikan.
Lalu bagaimana denganmu? Apa yang sudah kamu goreskan sebelum hidupmu padam? Atau jangan-jangan padam dengan sia-sia, tanpa kenangan manis yang ditinggalkan! Kasihan.
Atau aku sebagai lilin bisa saja padam, sampai akhir lelehan tubuhku yang terbakar, meskipun tidak jarang akupun padam meski baru setengah perjalanan. Yang pasti semua akan padam pada waktunya bukan? bagiku yang terpenting sebelum semuanya benar-benar padam, aku pernah menggores sejarah dengan cahaya yang pernah aku berikan.
Lalu bagaimana denganmu? Apa yang sudah kamu goreskan sebelum hidupmu padam? Atau jangan-jangan padam dengan sia-sia, tanpa kenangan manis yang ditinggalkan! Kasihan.
kasihan.. #selftalk
BalasHapus#pukpuk meong :D
Hapus