kamu pernah membaca tulisan yang seolah-olah kamu sedang bercermin ketika membacanya?
aku pernah.
aku pernah tiba-tiba tertohok oleh 'pantulan bayangan' tulisan itu,
seakan-seakan di depan mataku sendiri tengah berdiri si tua bijak yang
sedang memarahiku karena satu kesalahan fatal. ia berkotbah asam garam
kehidupan dan aku tidak bisa berkutik dibuatnya. itu tulisanmu yang
berisi sindiran dan teguran.
kamu pernah?
aku pernah
melihat wajahku di rundung pilu, seakan ingin menangis, terenyuh,
tersentuh ketika membaca tulisan itu. seakan tiap kalimat yang terurai,
tertulis rapi di atas sebuah air yang bening. dan aku bisa melihat
ekspresi wajahku ketika membacanya. itu salah satu tulisan terbaikmu
yang memuat remah-remah hikmah kehidupan.
kamu pernah?
aku
pernah merasa hatiku tiba-tiba sejuk, damai, tenang sekali.
perlahan-lahan mulai tumbuh tunas-tunas harapan. mulai menyala bara-bara
semangat. oleh sebuah nasihat-nasihat bijak, kata-kata motivasi. seakan
aku sedang berkaca untuk melihat kekuranganku sendiri. bercermin pada
kealfaan yang aku buat. tulisan itu seperti kaca yang ternoda. ada
harapan aku bisa membersihkannya dengan memperbaiki laku dan etika. kamu
ingat tidak pernah menulis tentang nasihat-nasihat bijak?
kamu pernah?
aku pernah menikmati suasana hati yang tiba-tiba hangat akan harapan.
mata yang berbinar akan impian. oleh sebab membaca tulisan. suatu waktu
ketika aku membaca tulisan yang memuat tentang perasaanmu. ya meskipun
di sana tidak tertera nama yang dituju. itu tidak mengurangi
kehangatannya.
aku hanya ingin bercermin sejenak di sana. melihat
bayangan wajahku yang merasakan hal yang sama dengan yang kamu rasa.
sekalipun tulisan itu kamu tunjukan untuk seseorang yang entah siapa di
luaran sana. sedangkan kamu tidak akan tahu, rasa versiku itu untukmu
sang penulisnya.
kamu pernah?
sungguh aku pernah!
sungguh aku pernah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)