Seketika tersenyum memandang rinai hujan di balik jendela kaca. Memikirkan sesuatu tentang hujan dan pesan-pesan perasaan.
Hujan, tentu saja mereka adalah pasukan pembawa pesan yang disampaikan langit kepada hamparan tanah.
Itulah cara langit menyentuh tanah yang hanya bisa dipandanginya dari atas. Sosok yang ia ingin lindungi setiap saat.
Pesan itu akan sampai meresap dan kemudian cepat atau lambat akan
kembali disambut sang langit, dengan pesan baru berisi curahan hati
hamparan tanah yang hanya memandang ke atas. Memuji pesona langit.
Seketika aku tersenyum memikirkan sesuatu. Aku percaya selalu ada
cara untuk menyampaikan pesan hati, sekalipun jarak membentang tak
terperi.
Selalu ada kesempatan untuk terhubung dalam harapan. Seperti cara
langit menyampaikan pesan lewat butiran hujan. Seperti alam yang pandai
menyampaikan kisahnya. Kisah diam-diam yang selalu membuat orang lain
iri dan jatuh cinta.
Entah berapa butir lagi hujan yang akan turun. Seketika aku resah memikirkan sesuatu. Aku yakin pesan-pesan doa itu akan sampai kepadanya. Yang aku belum tahu kapan pesan itu akan berbalas dengan kabar gembira.
Mungkin setelah hujan ini sudah benar-benar reda.
huweee bang ujay posting lagi :D
BalasHapuskemana aja baru muncul????
BalasHapusHari ini hujan.. disini..
BalasHapusJangan hanya melihat hujan dari apa yang jatuh, tapi pada apa yang akan tumbuh.
BalasHapusSuka sama kalimat "...cara langit menyentuh tanah yang hanya bisa dipandanginya dari atas." Dalem bro. Hahaha eh,ini blognya Bang Fauzi yang dulu ada vespa nya kan? Kok berubah? lama gak negblog jadi pangling aku.
BalasHapus