Aku melemparkan topi sembarang. Membuka satu kancing baju agar napas terasa lebih lancar. Umm... hari yang cukup melelahkan. Rasanya tubuh ini sudah minta jatahnya untuk istirahat. Tapi rindu ini masih butuh untuk ditenangkan.
Aku menghela napas, duduk di bahu tempat tidur. Pukul delapan malam. Semoga saja istriku masih terjaga. Ah bidadari kecilku, sedang apa ia? ingin sekali aku mendengar suaranya yang lucu menggemaskan. Mendengar ia memanggilku ayah, bercerita apa saja yang seharian ini ia lakukan, ia lihat. Mengayun-ayunkan tubuh mungilnya ke udara.
Tapi jarak ini lagi-lagi yang menghalangi rindu itu bertemu. Sungguh, jika bukan karena mengemban tugas negara. Aku lebih memilih ingin sepanjang hari bersama mereka. Menikmati kebersamaan dengan senyuman menyenangkan. Canda tawa mereka yang membuat aku tersenyum bahagia.
Umm... telponku belum juga diangkat. Mungkin istriku sudah tidur, lelah dengan tugas-tugas hariannya. Ya sudahlah, beberapa hari lagi aku bisa pulang.
Aku memandangi foto keluarga kecilku di dompet. Betapa aku merindukan mereka.
Even in My Dream by edcoustic
kau selalu di hati
selalu di pikirku
sepanjang hidupku
kau buat ku tersenyum
buat ku terharu
bidadari kecilku
dekap aku walau sekejap
dekap aku walau sekejap
biar kan lelah ku hilang
walau hanya mimpi
meski jauh kau selalu ku tunggu
meski jauh kau selalu ku tunggu
kau tertidur
cintaku tak tertidur
ku timang-timang selalu rinduku
ku timang-timang selalu rinduku
i see you
even in my dream
di manapun kini kau ada
di manapun kini kau ada
separuh hidupku ada di hatimu
ku kan selalu ada menjagamu selalu
yang terakhirnya itu lagu ya
BalasHapus