Oktober 23, 2013

PERIHAL KEPEDULIAN

“Menurutmu apa masih berguna kepedulian yang terus menerus dilakukan pada seseorang yang tidak pernah merasa meminta, bahkan ketika kepedulian itu tidak ia pedulikan?”

“Bukankah memangnya itu arti sebenarnya kepedulian? Peduli adalah peduli, sekalipun tidak pernah mendapat balasan yang setimpal. Meskipun tidak harus selalu lebih dulu dipinta. Peduli ya peduli tidak penting lagi kalau pada akhirnya kau sendiri tidak dipedulikan.”

“Tapi kenapa aku merasa lelah sendiri ketika ia tidak juga menjadi lebih baik keadaannya, ketika ia tetap keras kepala dengan masalah-masalah monoton yang sebenarnya ia bisa sudahi dengan segera.”

“Seharusnya ia merasa beruntung masih ada orang yang mau peduli kepadanya, memberi semangat, selalu sedia memberi saran dan menasehatinya. Bersyukur masih ada orang yang peduli melebihi kepeduliannya sendiri.”

“Ia terlalu keras kepala untuk menyadari itu. Dan aku terlanjur mengkhawatirkan keadaannya sekarang. Menambah beban pikiran.”

“Kalau mendengar cerita darimu, satu hal yang aku bisa tarik kesimpulan. Semua itu tidak lepas dari pilihan. Kepedulian ini bukan soal kewajiban yang kau pikul, kau tidak ada kewajiban untuk itu bukan? tapi tentang pilihan yang akan kau ambil. Kalau kau mau bebas dari beban pikiran yang hanya mengganggu konsentrasi dan menghambat perjalanan hidupmu sendiri, kau bisa meninggalkannya dan berhenti peduli kepadanya. Biarkan ia mengatasi semua persoalannya sendiri. Doakan saja semua akan pulih seperti sedia kala. Tapi jika kau memilih tetap ikut campur dengan urusan itu, selalu sedia memasang punggung untuk tempatnya bersandar, dengan resiko yang sudah kau tahu dan perhitungkan matang-matang. Dan yakin dengan itu semua keadaan akan jauh lebih baik. Tetaplah pelihara kepedulianmu itu.”

“Ia aku sudah sempat memikirkan hal itu. Tapi aku belum mengambil keputusan. Aku merasa lelah sekaligus tidak ingin melihat ia menyerah.”

“Nah, terlepas dengan pilihan yang akan kau ambil itu. Mulailah belajar untuk menikmati pilihan. Dan ingatlah selalu ada tanggung jawab yang menyertai pilihan itu. Kira-kira demikian.” 

8 komentar:

  1. karna kepedulian yang tulus itu akan melahirkan keindahan, suatu saat :)

    BalasHapus
  2. aha kalo ika sih bakalan milih buat terus peduli doong B)

    BalasHapus
  3. tidak ada yang salah ketika aku, kamu, atau kita peduli kepada seseorang. yang salah adalah ketika aku, kamu, atau kita berharap bahwa dia melakukan hal yang sama kepada kita.
    kurang lebih begitu. ikhlas.

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)