*Rencana adalah bagian dari pembakaran semangat
Mari sejenak kita coba berfilosofi dengan kayu bakar.
Kalian tahu setumpuk kayu bakar di tungku perapian akan selamanya
menjadi potongan kayu jika tidak disulu oleh api. Sedangkan jika ada
nyala api sedikit saja, meskipun lambat serpihan kayu itu akan habis
terbakar. Apalagi jika nyala apinya membesar, ditambah amunisi minyak
tanah atau bensin, hanya hitungan detik saja kayu bakar itu menjadi arang matang, atau bahkan abu. Tiada sisa.
Nah anggap saja potongan kayu bakar yang menumpuk di tungku perapian
adalah rencana-rencana yang kalian sudah susun, sedangkan
percikan-percikan api adalah semangat juangmu. Tergantung bagaimana
kobaran apimu bekerja, semangatmu terbakar. Maka sekejab saja
rencana-rencana yang kamu susun itu menjadi tujuan nyata keberhasilan.
Kayu-kayu bakar itu menjadi abu yang diterbangkan angin. Bebas dari
belenggu tungku api.
Dan perlu diingat, terkadang di tungku perapian itu ada saja pembakaran kayu yang tidak merata. Ada yang menyisakan potongan kayu yang hanya pangkalnya terbakar, atau ada bagian yang masih utuh, tidak semua matang. Kabar baiknya, sisa kayu bakar itu masih tetap bisa dipergunakan dipembakaran selanjutnya, selagi masih ada sulu api yang tersisa. Masih ada semangat yang menggema. Semangat yang tidak putus asa.
Maka benar adanya rencana itu adalah bagian dari pembakaran semangat. Maka, mulailah kembali mengumpulkan rencana-rencanamu. Tempatkan di satu sudut yang sama. Bakarlah perlahan-lahan dengan semangat juang, sampai semua potongan rencana-rencana itu lebih berwujud nyata menjadi bentuk lain yang lebih membuat hati gembira.
Semangat mencoba.
filososfinya keren, bakar rencana kita dengan semangat juang hohoho. :)
BalasHapusayo bakar-bakar
HapusMakasih Aulia sudah berkunjung,
Hapusbang zach jangan bakar bakar di sini,,
mengumpulkan potongan-potongan itulah yang tersulit dalam fragmen hidup saya. perlu belajar untuk menyalakannya kembali, karena kebanyakan potongan2 itu telah membatu atau basah.
BalasHapuskalo sudah jadi batu dibuat pondasi saja, kalo sudah basah dijemur lagi biar kering :-)
HapusNah bang zach basah dan membatu bukan berarti selesai begitu aja, bisa dijadiin alternatif lain seperti usul mas hari haha...
Hapusuntuk urusan ini saya kira kalian berdua lebih banyak makan asam garamnya...
awas ati-ati kita malah bisa membatu loh
Hapusjadi stoneman ya bang?
Hapuspotongan2 rencana sudah di depan mata, tinggal pandai-pandai melihat dan memilih untuk dijadikan kayu bakar kehidupan....salam :-)
BalasHapusNah, Mas hary emang paling baik memberi kesimpulan, oh iya mas kok blogmu berat ya kalau mau berkunjung ke sana harus nunggu loading lama banget makanya belum ninggalin jejak.
Hapusiya, blognya bang Har terlalu beraaaattt.
HapusT_T
Nah kan, nah kan...
Hapusaduh bang Ujay pilosopis sekali :D
BalasHapusbakar-bakar-bakaaar :v
Jangan bakar bakar di sini tapinya....
Hapuswow keren
BalasHapusperumpamaannya cocok banget
so far so inspiring lah
:')
Sip sip :)))
HapusPilosopi yang keren, zay! Tapi api buat gue adalah amarah, yg membakar rencana2 itu tanpa hasil apa2...
BalasHapusya begitulah fungsi api, sedang menghangatkan, terlalu besar membahayakan.
Hapusmasalah yg sering kuhadapi, aku sering banget menumpuk kayu bakar. Lalu tak kubakar2. Setiap melihat tumpukan kayuku tadi, owh ya Tuhan, kenapa tugasku banyak sekali!
BalasHapusInilah problem yg sering dihadapi oleh orang2 yg punya rencana besar, tapi berjiwa pemalas! Bagi triknya donk, biar bisa dapet the power of kepepet n tega buat mendisiplinkan diri.
haha idem idem kebanyakan pada gitu ya...
Hapussemua rencana tanpa tindakan akan sia-sia. Apalagi saya nih, terlalu banyak rencana jadi bingung sendiri :)
BalasHapusHaha sama aja bang, begitulah,,,
Hapuszay, titip bakar jagung zay... #halah
BalasHapussemangat terus yaaa :)
saya juga nitiip.
Hapushah, ayo bakar bakar...
Hapussaya juga mau, eh!
HapusHm.
BalasHapusKeren seperti biasanya Uzay :)
Akhirnya bisa mampir dan menatap lagi isi pikiranmu yang berapi-api ini.
hei kemana saja kamu?
Hapushadir kembali demi memberi semangat
BalasHapusMakasih mas :)
Hapus