Di dunia pekerjaan para karyawan
mengenal istilah yang namanya ‘tanggal muda’, di mana pada tanggal tersebut
mereka akan menerima upah berupa gaji setelah bekerja satu bulan penuh. Ada sebagian
karyawan yang menambahkan rutinitas di tanggal tersebut sebagai hari memanjakan
diri. Misalnya dengan membeli makanan yang lebih tinggi harganya, bukan jajanan
yang seperti biasanya mereka konsumsi ketika jam istirahat. Membeli barang yang
lebih mahal dari biasanya atau sekedar jalan-jalan dan pergi nonton, mumpung
tanggal muda itu kata mereka. Yang pasti di tanggal itu wajah-wajah para
pekerja akan berbinar dari biasanya.
Begitulah yang sedang dialami
oleh Asep, Lembu dan Indah. Mereka akan bergegas mencari sesuatu yang sudah
menjadi inceran ketika tanggal tua.
“Ron, kamu ikut kita nggak?”
tanya Indah di ambang pintu ruangan. Yang ditanya hanya menoleh sebentar dan
menggeleng lemah.
“Oh, ok! Kalau ada telpon masuk
bilang kita keluar sebentar ya.” Indah langsung menutup pintu ruangan tanpa
menunggu jawaban dari Roni yang sedang berkutat dengan kalkulator.
Sepeninggalan teman-temannya,
Roni menyandarkan kepalanya ke kursi, menatap langit-langit sibuk berpikir. Tak
lama pintu ruangan berderit, Dini masuk membawa tumpukan berkas.
“Eh Ron nggak jalan makan siang?”
sambil merapikan berkas yang ia bawa ke meja kerjanya.
“Nggak lapar Din.” Roni menghela
napas panjang.
“Jiah, kenapa sih kayaknya suntuk
banget kamu. Baru gajian juga.” Dini melihat wajah Roni yang bertekuk
berlipat-lipat.
“Nggak tahu nih, waktu belum
keluar di nanti-nanti, udah keluar malah pusing ngaturnya. Sana sini cekak, lagi
mikir kok tiap bulan begini terus ya nggak ada yang sisa, nggak punya tabungan.
Padahal kalau dilihat nominalnya udah cukup besar. Kalau kamu gimana Din? Apa berarti
kurang berkah ya rezekinya?”
Dini tersenyum, “Kalau kamu
merasa begitu mungkin ada yang salah dari perputaran pengeluarannya. Nih, aku
kasih beberapa tips biar pendapatanmu lebih berkah.”
Dini mengambil bolpoint dan
secarik kertas, mulai menuliskan sesuatu.
1. Tambah
deh frekuensi bersyukurnya. Ingat-ingat masih banyak di luaran sana yang
gajinya jauh lebih kecil dari kita. Atau yang tanggunganya lebih berat dari
kita.
2. Coba
telaah sejenak, rezeki yang kita dapat ini asalnya dari mana. Dari pekerjaan
yang baikkah, dengan cara yang baikkah, dari lingkungan yang baikkah. Sebab itu
juga yang membedakan lebih terasa berkah atau nggaknya.
3. Jangan
lupa di harta kita ada zakat penghasilan yang harus di keluarkan. Ada 2.5% dari
gaji kita itu hak orang lain. Terserah deh kita keluarkan selama perhitungan
setahun, atau di keluarkan di tiap bulannya. Lebih baik tiap bulan sih, sebab
kita nggak tahu perjalanan rezeki ini beberapa bulan ke depan. Takutnya lupa
atau malahan udah nggak ada penghasilan lagi yang tetap.
4. Misalnya
kita ambil yang sebulan sekali, anggap saja gajinya sekitar 2.200.000 di kali
2.5%, sekitar 55.000 ya. Nah itu yang harus disisihkan lebih dulu buat
zakatnya, kalau mau ditambah lagi lebih bagus. Tinggal kita salurkan ke
golongan yang berhak menerimanya atau kalau nggak mau ribet kan udah banyak tuh
lembaga-lembaga yang mengurus soal zakat. Jadi pendapatan kita jauh lebih
bersih, nggak cuma pajak negaranya yang di keluarkan tapi zakatnya juga.
5. Nah
kalau soal tabungan, sisa kan dulu uang yang mau ditabung dari gaji yang masih
utuh baru bagi-bagi ke pengeluarannya, jangan sebaliknya. Itu lebih efektif
untuk mengatur keuangan.
“Waaaah ternyata harus begitu ya
Din. Gua baru ingat kalau ada zakat penghasilan yang harus di keluarkan.” Roni
manggut-manggut mengerti. Ia kembali berkutat dengan kalkulatornya.
“Baiklah kalau udah ingat, jangan
lupa buka link: dhzblog.com dan klik banner KPK nya ya. Siapa tahu ada yang mau
dibagi di sana. Aku tinggal dulu.”
“Sip, sip! Makasih pencerahannya Din.”
Mari sama-sama membersihkan harta, bersama kami KPK bukan yang mengurusi korupsi, KPK yang bersama berbagi.
postingan sebelumnya [Nyataku, Tanyamu] : nyataku, tanyamu (menulis)
Punteng bapak-bapak, ibu-ibu hampura yang namanya dibawa-bawa :P
BalasHapusweiszz mantep, ada Lembu segala?
HapusLembu Club 80's atau Lembu Sora ya Bang?
lembu madu kayaknya si bang
HapusCakep nih tulisan, klik dan mebuat saya baca detail satu-persatu kalimatnya.
BalasHapuscuma ada yang salah di situ. si Roni bukan penggemar kalkulator, doi penggemar wonder woman sama Demi Moore, hahaha.
wahahaaaaa....beuh..yang namanya Roni disini lupa bayar zakat idih...malu dong ih
HapusHaha tetep wonder women :D
Hapusjangan di deketin bang lembu
bagus! bang uzay kereeen, saya *atau minimal, nama saya :p* dapat peran yang bijak wakakakak
BalasHapus*sambil ngebayangin Roni bersandar sambil menatap langit2 dan memegang kalkulator*
postingan ini brhasil membuat mood saya semakin oke bang, selamat! :p
pada artikel ini, saya lah yang paling bahagia....#tau dong apa yang saya maksudkan...sambil melirik bang Roni
Hapus*kemudianikutngebayangin* Abstrak :P
Hapus*senyum jumawa* *tangan dilipat sambil mengibaskan jilbab dengan anggun* *melangkah dengan gaya grammy terpampang nyata aura citra bukan buaian bukan khayal* *lalu syahrini pakai khimar*
HapusOpo toh iki mbak din? hahaha jadi lucu bacanya
Hapushem...
BalasHapuskenapa mbaknya???
Hapustuh kan bener...tulisannya selalu penuh ide, dan sangat original, sayang peran saya hanya sekelebat doang, itupun cuman kaki doang yang ke-syut....huh
BalasHapuskapan kapan close up deh bang kalau perlu depan belakang di jadiin satu gimana?
Hapuswkwkwk terima saja kang hadi.. ntar ubi cilembu dimasukin juga bang..
HapusNah saya baru tau mbak din nama asli bang lembu ternyata Hadi toh :D
Hapusmenyimak ceritanya kang,oh ternyata jadi lupa bayar jakat yah,he...he...,oh ya blogwalking kunjungan paling pertama nih,sekalian saya follow blognya biar tambah ramer,jangan lupa yah follow balik blog saya ,masih newbie sob,belajar lagi.
BalasHapusTerima kasih.
Hapuskeren mas, malah keren klw dibuatin cerita.
BalasHapusTapi saya masih blm bisa membantu...heheheh. sdh sy jelaskan di blog nya mang Ubi
tak apa masih banyak kesempatan toh untuk menebar kebaikan :)
Hapusbagus :)
BalasHapusngingetin kita akan harta *lirikdompet*
sini bagi dua isinya :D
HapusJustru yang 2.5% itu yang harus didahulukan kak, jangan senang-senang dulu. Karena itu bukan hak kita.
BalasHapusNah itu yang disampaikan di atas bang intinya
HapusManajemen penghasilan itu perlu sekali. Sebaiknya disisihkan dulu untuk dana tak terduga dengan menabung. Setelah itu, baru untuk keperluan sehari-hari.
BalasHapusBetul sekali, terima kasih sudah berkunjung,
HapusSeru banget itu... Bisa dilanjut kang Uzay, dan si tiga serangkai kudu bin wajib ada. Sukses terus buat KPK troopers #kibar-kibar bendera (^,^)/
BalasHapustiga serangkai? maksudnya? hihi ini udah tamat, mungkin nanti kalau ada promo KPK lagi di coba.
Hapus