*Persoalan-Jawaban
Ada bagian soal yang panjang meng-essay, tapi hanya perlu jawaban yang pendek akurat saja. Kalau dalam hidup bisa dikatakan itu semisal persoalan-persoalan yang jawaban akuratnya adalah SABAR. Tentang ujian, musibah dan sebagainya.
Ada bagian soal yang justru sebaliknya, pertanyaan yang singkat tapi membutuhkan amunisi jawaban yang panjang meng-essay. Seperti halnya pertanyaan : bagaimana harus sukses. Tentu jawabannya bisa panjang mengular, lebar melaut, tergantung definisi masing-masing kepala dalam mendeskripsikan bagiamana USAHA mereka dalam mencapai sukses.
Tapi point pentingnya bukan itu. Sudah seharusnya semua persoalan pun memilki takdir sendiri akan jawaban-jawaban mereka. Sederhananya, Allah sudah menyiapkan jawaban pilihan ganda semua itu secara kasat mata. Sebuah pilihan yang harus diambil -sengaja disiapkan- untuk kebaikan dan kebutuhan manusia. Tinggal kita yang harus terus mencari ilmunya, mencari kebetulan-kebetulan yang sebenarnya tidak ada kebetulan -semua sudah diatur sedemikian rupa. Pandai dan bijak menentukan pilihan, agar jawaban itu akurat sesuai restu Allah dan menghasilkan nilai sempurna.
*Bicara soal kejujuran.
Tebak-tebak buah manggis. Jumlah keping yang terlihat di luar akan sama halnya dengan jumlah daging buah di dalamnya. Itu bicara soal kuantitas dari buah manggis. Lain hal soal kualitas dan rasa. Tetap saja menjadi satu rahasia sebelum benar-benar terbuka. Apa buah itu bagus mulus tanpa cacat atau malahan busuk. Apa rasanya manis, pahit, asam, getir tak ada yang tahu. Tidak bisa ditebak semudah menebak jumlah dari daging buah tadi -hanya menghitung bagaian kepingnya.
Tebak-tebak buah manggis. Jumlah keping yang terlihat di luar akan sama halnya dengan jumlah daging buah di dalamnya. Itu bicara soal kuantitas dari buah manggis. Lain hal soal kualitas dan rasa. Tetap saja menjadi satu rahasia sebelum benar-benar terbuka. Apa buah itu bagus mulus tanpa cacat atau malahan busuk. Apa rasanya manis, pahit, asam, getir tak ada yang tahu. Tidak bisa ditebak semudah menebak jumlah dari daging buah tadi -hanya menghitung bagaian kepingnya.
Lalu apa benang merah dari sebuah kejujuran? Sederhananya, kejujuran tersampaikan dari hati, bukan sekedar celotehan yang berasal dari mulut luar. Hati yang baik akan menghasilkan kejujuran yang berkualitas, manis tanpa cacat tanpa rekayasa. Sedangkan hati yang buruk akan mengeluarkan hal-hal yang busuk, pahit terlalu banyak polesan kebohongan, manipulasi, membuat-buat pembenaran sendiri. Dan kejujuran dari hati yang memang terlanjur baik akan tetap murni tanpa cela keraguan. Lain hal hati yang sudah sering dibalut kebohongan lebih dulu, sekalipun ia berniat melakukan kejujuran, tidak mudah orang lain untuk percaya bukan? selalu didahului keraguan ketika menatapnya. -apalagi yang sudah benar-benar mahir berbohong, jauh lebih sulit. Maka benar adanya mengembalikan kepercayaan itu jauh lebih susah dibanding menjaga kepercayaan itu sendiri.
Nah sekarang kita gabungkan antara persoalan-jawaban dengan kejujuran tadi.
Bagaimanapun orang akan memandang, menilai, memakai sebuah kejujuran. Bagaimanapun caranya menyampaikan, memilih, mengatakan, melakukan sesuatu dengan kejujuran. Bagaimanapun terasa getir dan pahit yang tersampaikan oleh kejujuran. Sejatinya kejujuran itu sendiri akan tetap terjaga sifat mulianya -makanya menjadi salah satu sifat Rasulullah SAW. Lantas apa hubungannya dengan persoalan-jawaban? sederhana saja, sekali lagi apa yang diusahakan dengan kejujuran, yang dihasilkan juga akan berkualitas sekalipun sedikit. Menjawab persoalan misalnya, sebab kejujuran itu sendiri adalah doa, satu tiket terbaik mengetuk pintu yang Maha memiliki jawaban. Bukankah lebih nyaman dan aman bertamu ke suatu tempat tanpa embel-embel kepura-puraan. Bertanya dengan meyakinkan kebenaran. Semua akan lebih mudah aksesnya, makanya tadi dibilang kejujuran itu sendiri adalah doa. Doa untuk mendapat jawaban yang sebenarnya. Dan kejujuran akan selalu berpihak terhadap kebenaran apapun alasannya.
*khusus untuk adik-adik yang mau UN, selamat menanamkan kejujuran. Jadikan sebagai doa menuju keberhasilan.
postingan sebelumnya [Sisi lain] : Menghijaukan kenangan
kejujuran udah semakin langka bang :(
BalasHapusterancam kayak dinosaurus: punah.
HapusPuji : jangan berkecil hati, sekalipun hanya tinggal satu orang yang mempercayai pentingnya kejujuran itu, ia tidak akan punah :)
HapusSebesar itukah kejujuran bang? hoho
saya tobat banget soal yang tidak jujr ini Bang. dulu saya parah banget soal ini.
BalasHapussekarang sata mendapatkan istri yang tidak pernah boong seumur hidupnya, keren banget kan? alhamdulillaah, ini iklin yang sangat baik buat saya.
Alhamdulillah ya bang, sesal kita sekarang bisa menjadi pelajaran berharga untuk anak cucu kita nantinya.
HapusKalau soal aib mengaib perihal buruk kita siapa yang bisa menyangkalnya. Saya pun tak luput buruk dari itu.
Beruntungnya bang zach ini.
Persoalan jawaban yang didalamnya mengandung kejujuran... Hmmm, berat juga ^^ ., dalam beberapa kasus kadang wanita suka berpura-pura dan banyak tidak jujurnya, tapi itu bukan bermaksud negatif karena biasanya terlalu banyak 'kesungkanan', tapi itu hanya dalam beberapa hal. Jadi setuju banget kalau kita lebih baik jujur apalagi dengan keadaan sehingga jika ada persoalan jawaban akan mudah ditangkap karena bersumber dari kejujuran dibanding berpura-pura yang mengundang 'keribetan' :D
BalasHapus#Btw saya juga suka tebak2 buah manggis, since buah kesukaan juga
Kalau menurut zie itu bukan ke arah jujur atau ga jujur deh, itu cuma sisi malu seorang wanita, sisi terlalu hati-hatinya. Ya tepat karena kesungkanan di atas.
Hapushoho nostalgia masa-masa kecil ya...
Mungkin kasusnya temenku mirip sama kasusnya mbak Gen-Q. Mungkin itu bukan nggak jujur, tapi bisa disebut sbg jaga image. :3
HapusBtw, kalo udah nggak jujur dari awal, pd akhirnya akan kesusahan menutupi dan mengarang alasan yg sama utk menyembunyikan kejujuran itu. Orang yg suka nggak jujur harus punya daya ingat yang kuat. haha...
XD
oia, satu lagi. Di dunia ini sebenarnya nggak ada 2 opsi. Adanya cuma 1 opsi: menjadi manusia yg baik. Orang yg nggak baik, hidupnya dibikin susah, was-was, khawatir, dsb agar mengubah cara hidupnya menjadi lebih baik. ~itu kata oom Mario Teguh sih. Tapi kupikir ada benarnya.
horeeee dapet tambahan postingaaaan :)
Hapusheh??
Hapus=..="
Hahahaha :D
Hapuskejujuran hal yang gampang-gampang sulit, kadang pada diri sendiri saja kita tidak jujur, ntahlah...:-)
BalasHapus