Kalau menilik judul artikel di
atas miris sekali bukan? sejenak menelan ludah dari kondisi zaman yang semakin
melambung modern, tapi sayangnya tidak dilandasi dengan kokohnya benteng diri,
perilaku sikap terpuji dari segelintir penghuninya. Mirisnya yang tadinya
segelintir itu semakin hari bukannya semakin punah tapi semakin merebak bagai
benalu yang merambat terus di pohon induknya. Kehilangan rasa malu, rasa takut
dan rasa hormat. Siapa lagi kalau bukan kaum perempuan yang lebih banyak
menjadi korban nafsu-nafsu kebinatangan yang liar itu. PELECEHAN SEKSUAL
menjadi sorotan media di mana-mana.
Semakin bervariasi saja modusnya, perihal latar belakang kejadiannya, srategis tempat berlangsungnya. Dan segala macam alasan, keprihatinan, amarah, caci maki dan tak ketinggalan yang dirundung malu karena dirugikan. Tersimpul senyum yang masih merasa aman dan diuntungkan dari sifat yang selalu dia pelihara. Kebiasaan buruk si pelaku yang menjadi sensasi tersendiri baginya. Atau mungkin sudah menjadi kebanggan? terlalu.
Sayangnya kaum yang selalu
menjadi korban PELECEHAN SEKSUAL, yang menjadi target utama virus aib ini
sekaligus menjadi kambing hitam dari berbagai pihak. Dengan dalih yang... ah
semua orang sudah hafal. Bukan itu yang menjadi point penting dari rangkaian
tulisan ini, kalau hanya mencari kambing hitam, siapa yang lebih salah, dengan
dalih siapa suruh perempuannya begini begitu, argument-argument basi dari
orang-orang yang hanya bisa mengkritik, mudah sekali bukan? seperti ee burung
yang mendarat mulus di jidat si penggerutu, hanya menambah risih, menambah
jengkel hati sedangkan burungnya terbang tanpa peduli. Kasihan.
Bagaimanapun mulianya sebuah
kepedulian, alangkah manisnya kalau tindakan itu dilakukan beramai-ramai.
saling intropeksi diri, saling berbenah dari perilaku-perilaku yang masih
buruk, saling menasehati dengan kata-kata penggugah untuk berubah menjadi lebih
baik. Saling menjaga kehormatan diri dan orang lain. Kembali memahami bagaimana
seharusnya pergaulan di antara lawan jenis yang bukan muhrimnya. Jangan
mepet-mepet. Kalau semuanya sudah peduli, saling memahami, dan mau berubah alangkah
manis bukan pemandangan itu?
Ya, merubah sesuatu yang buruk,
sudah menjadi tabiat yang berkerak tidak mudah. Tidak cepat. Tapi aduhai, tidak
akan merugi orang yang mau memulainya dari diri sendiri. Tidak akan merugi
orang yang masih mau merubah dari hal kecil. Tidak akan tertukar sebuah
kebaikan kecil dengan kegagalan-kegagalan yang lebih besar. Bukankah kebaikan
itu sendiri akan selalu diikuti kebaikan berikutnya, sepanjang kita mau
mempercayainya, sepanjang kita masih mau berusaha. Sepanjang masih ada yang
peduli menerapkannya.
Pada akhirnya sepanjang apapun
tulisan ini, seberapa sering saya sendiri membaca ulang. Tidak banyak berguna
kalau kita masih lebih sering menyalahkan kejadian tanpa mau belajar dari
kesalahan. Tidak banyak berguna kalau hanya berakhir keluhan prihatin (merasa
percuma) tanpa berbuat perbaikan. Mari mulai dari memperbaiki laku dan saling
menjaga kehormatan diri. Bergegas!
LAWAN PELECEHAN SEKSUAL dengan MEMPERBAIKI LAKU.
JANGAN MEPET-MEPET ya!
postingan sebelumnya [Katalog Kata] : merasa tidak pantas
nah ini saya suka banget,bagus nih dibaca sama2 anak2 pelajar.
BalasHapusJaman sudah modern tapi akhlak nya semakin hari makin merosot. kayak kembali ke jaman jahiliyah...bener kan mas?
Sepertinya masih lebih baik zaman jahiliah masih ada yang mau benar-benar amar ma'ruf nahi munkar dan masih tegas akan hukum.
HapusSeandainya pemerintah dan semua masyarakat mau membenah membasmi pelaku pelkau hal-hal yang merusak seperti salah satunya pelecehan seksual, Insya Allah persoalan ini akan tunta....
BalasHapusHarusnya kembali menata iman dan rasa takut mas/
Hapusjangan mepet-mepet ntar kepelet disantet hehe
BalasHapusalah??? hahaha
Hapuspelet tepatnya, hehe
Hapusmakanan ikan ya bang?
HapusCak yang melalukan pelecehan sekesual itu hukumnya dicambuk.. Besar kemungkinannya, ga ada yang berani lagi.. Hehehee.. ˆ⌣ˆ
BalasHapussayangnya belum ada yang seperti itu, di rajam tepatnya.
HapusSemoga kita selalu dijauhkan dari hal-hal biadab seperti pelecehan seksual ini.... mawas diri aja dech buat semuanya...
BalasHapusAamiin :)
HapusMoga kasus beginian bisa ditekan semaksimal mungkin. Kalo bisa dikasih kesadaran deh semua pihak biar ngga ada lagi hal2 negatif bertebaran dalam kehidupan sosial di negara ini... semua jadi merasa nyaman, aman, and tentram dalam jalanin kegiatannya sehari2... :D
BalasHapusSepertinya bakalan nyaman banget kalau itu udah benar benar terwujud, semoga gerakan ini memberi pemahaman baru untuk yang mau membacanya. Untuk yang peduli.
Hapusaaaaak kayanya lama banget nggak nongkrong kesini :3
BalasHapusbtw, bener ya bang, intinya kita harus sama-sama peduli, harus memperbaiki diri juga. tema kali ini serem ih, na'udzubillah
Serem ya ka? jaga diri baik baik ya,,,
Hapussetujuuu ;p
BalasHapusanehnya, kok yang ngelakuin hal itu banyak yang di bilang gak normal ya?
masa sih Sa? masih ga ngerti apa yang kamu maksud.
Hapusoooh yang ga suka mepet-mepet maksudnya yang ga normal? begitulah dunia lebih banyak kebalik baliknya.
Hapusne ne ne ne, mungkin maksudnya: yang suka mepet-mepet itu orang yg (biasanya) nggak normal.
HapusMenurutku betul juga itu. Mereka yg tahu adab pasti nggak akan melakukan sexual harassment.
Begitukah??? hehe
Hapushiy, emang sih. tapi kalau mau kembali ke aturan yang dianjurkan seperti menutup aurat dan berhijab yang benar. bisa dikurangi angka seperti ini.
BalasHapuskalau menurut ane cara paling capcus untuk menghindari ini, adalah meminta pertolongan dan perlindungan sama yang nyiptain perlindungan sama pertolongan.
Mudah-mudahan ada perbaikan untuk generasi kedepannya, meskipun selalu saja dada ini rasanya miris melihat generasi sekarang dengan teknologi yang semakin canggih tapi akhlak semakin merosot. Tuh kan lagi-lagi manusia hanya bisa menyalahkan. Tobat tobat./
Hapus...dengan dalih bhw sexual harassment itu terjadi gara2 salah mereka sendiri? Waduh padahal aku tadi pengen komen itu.
BalasHapusTapi bukannya bener ya? Rata-rata yg kena sexual harrasment itu, wanita2 yang sekseih. :P
begitu sih memang, tapi sayangnya untuk merubah sesuatu kita nggak bisa hanya mengandalkan siapa yang paling patut disalahkan.
Hapusiya seharusnya tidak perlu menyalahkan orang lain. cukup membenahi diri,.
BalasHapusagar bisa saling menghargai satu sama lain ..
Sepakat :)
Hapusiya Bang Uz.
BalasHapusselamanya juga bakalan terjadi dan bakalan jadi obyek pemberitaan di media massa, lalu talkshow di televisi pula ikutan.
percuma saja jika katalis masih saja ada di lapangan. OK sepakat, mari kita semakin berefleksi, saling mengingatkan dan menghindarkan sebelum pemberitaan makin marak menjengkelkan.
Itu yang membuat kita selalu mengelus dada ya...
HapusGue juga miris! Sangking mirisnya karna yg sering dilecehin kan cewek, akhirnya gue teriak, "woi! Beraninya ama cewek! Coba kalo berani lecehin gue!"
BalasHapus*itupun gue yakin gak ada yg mau.
ini aseli sereem :D
Hapusgak penting nyari siapa yang salah, yang penting adalah gimana supaya kasus ini jangan sampe kejadian lagi :D
BalasHapusNah!...
Hapusnaaahh naaahh bener bener... tapi kadang ada aja yang pengen banget mepet padahal udah jauh jauuuuuh -__-
BalasHapusIya begitulah ada saja yang begitu memang.,
Hapusseandainya semua orang sadar, surga banget dunia ini. gak perlu takut-takut pergi ke tempat ramai apalagi angkutan umum yang sekarang udah sering dijadiin tempat memenuhi rasa "penasaran".
BalasHapusMudah-mudahan nanti ada masanya :0
Hapus