Tepat
pukul 12, ketika terik matahari sedang panas-panasnya. Dua orang
sedang istirahat, bersandar pada kursi. Keduanya tampak tenang, tapi
keadaan dalam mereka yang sedang diuji, yang satu sedang berjuang keras
mempertahankan puasanya. Saat sahur ia hanya menyuap 3 butir kurma
sisa ta'jil yang ia dapat dari masjid.
Karena takut terhadap Tuhannya. Ia tetap berpuasa meski sejak buka kemarin belum ada makanan berat yang berhasil sampai ke lambungnya. Ia tahu tidak ada alasan untuk meninggalkan puasa meski dalam keadaan kekurangan. Baginya puasa bukan hanya sekedar kewajiban, tapi sudah menjadi kebutuhan. Ia masih harus berpikir keras untuk buka mencari rezeki ke mana, tepatnya mencari mushola yang menyediakan ta'jil berbuka, untuk sekedar membatalkan puasa. Masih ada setengah hari untuknya menahan diri, untuk sejenak mengalihkan rasa lapar, ia putuskan menuju mushola untuk menunaikan shalat.
Satu orang lagi dari keduanya mulai menguap. Ia merasa mulutnya sangat asam, perutnya tidak terlalu bergejolak, karena sejatinya ia sahur dalam keadaan serba kecukupan, dengan lauk yang banyak. Dengan pasokan gizi dan makanan enak. Seperti biasa setelah sahur ia niat berpuasa. Tapi siang ini ia mulai gelisah, pertahanannya mulai diuji. Mulai menimbang-nimbang sesuatu. Untuk mengurangi gelisahnya, ia beranjak mencari ruang lain yang lebih sepi. Tanpa pikir panjang ia keluarkan sebatang rokok yang menggodanya sejak sejam tadi. Ia hisap penuh perasaan lega. Tanpa penyesalan, tanpa merasa berdosa telah mengingkari niat puasanya.
Postingan sebelumnya [Untuk diri]: Pagi yang selalu menakjubkan
*bulan Ramadhan yang mulia tinggal hitungan bulan akan bertamu kembali, ayo yang masih punya hutang di tahun lalu segera ditunai :)buat yang menunaikan puasa sunah hari ini selamat menunggu buka :)
Karena takut terhadap Tuhannya. Ia tetap berpuasa meski sejak buka kemarin belum ada makanan berat yang berhasil sampai ke lambungnya. Ia tahu tidak ada alasan untuk meninggalkan puasa meski dalam keadaan kekurangan. Baginya puasa bukan hanya sekedar kewajiban, tapi sudah menjadi kebutuhan. Ia masih harus berpikir keras untuk buka mencari rezeki ke mana, tepatnya mencari mushola yang menyediakan ta'jil berbuka, untuk sekedar membatalkan puasa. Masih ada setengah hari untuknya menahan diri, untuk sejenak mengalihkan rasa lapar, ia putuskan menuju mushola untuk menunaikan shalat.
Satu orang lagi dari keduanya mulai menguap. Ia merasa mulutnya sangat asam, perutnya tidak terlalu bergejolak, karena sejatinya ia sahur dalam keadaan serba kecukupan, dengan lauk yang banyak. Dengan pasokan gizi dan makanan enak. Seperti biasa setelah sahur ia niat berpuasa. Tapi siang ini ia mulai gelisah, pertahanannya mulai diuji. Mulai menimbang-nimbang sesuatu. Untuk mengurangi gelisahnya, ia beranjak mencari ruang lain yang lebih sepi. Tanpa pikir panjang ia keluarkan sebatang rokok yang menggodanya sejak sejam tadi. Ia hisap penuh perasaan lega. Tanpa penyesalan, tanpa merasa berdosa telah mengingkari niat puasanya.
Postingan sebelumnya [Untuk diri]: Pagi yang selalu menakjubkan
*bulan Ramadhan yang mulia tinggal hitungan bulan akan bertamu kembali, ayo yang masih punya hutang di tahun lalu segera ditunai :)buat yang menunaikan puasa sunah hari ini selamat menunggu buka :)
baaang, tadi status facebook sama twitter saya bunyinya: "Counting down the days! H-100 Ramadhan. Sampaikan kami di bulan Ramadhan, ya Rabb.."
BalasHapustrus status bbm saya: "hayooo, yg belom bayar shaum, segera lunasi.. ramadhan tinggal 100 hari lagi"
:D
kita sepikiran bang *toss dari jauh*
Asyiiik TOS TOS TOS hehe...
Hapusmudah-mudahan termasuk golongan yang bersuka cita menanti bulan kemuliaan ya mbak :)
tak terasa Ramadhan sudah semakin dekat..bulan yang senantiasa kita rindukan sebagai umat muslim....semoga ALLAH memperkenankan kita untuk berjumpa kembali dengan bulan suci Ramadhan...salam :-)
BalasHapusAamiin, ya Rabb. Usia nggak ada yang tahu ya bang, mudah-mudahan sampai.
Hapusaahh, utangku...
BalasHapus('>,<)
#unfollow-follow, yaaah jadi member terakhir dah. :(
ayo ayo dibayar segera dibayar
HapusAlhamdulillah, untung saya mampir kesini, jadi nginget nginget lagi, masih punya hutang puasa ngga ya...
BalasHapusHihi diingat ingat bang :D
Hapussaiia justru menggaris bawahi.. pagi yg selalu menyejukkannya itu,., semoga itu bisa terus dirasakan :)
BalasHapusAamiin, gimana pagi hari ini?
Hapuswahh...belum bayar utang neh...:-(
BalasHapusAyo dibayar segera dibayar :)
HapusMudah2an saya sampai pada bulan yg suci itu, dan melaksakan puasa sebagai kewajiban seorang hamba kepada Tuhannya
BalasHapusAamiin, mudah-mudahan zie juga :)
Hapusmalam bang uzay :)
BalasHapusakhirnya aku sudah kembali lagi nih, setelah 2 bulan menghilang dari dunia maya ini :D
selamat datang kembali (lagi) :)
Hapushutang puasaku... belum lunas... huhuhu
BalasHapusdibayar dong dibayar haha
Hapusmau bayar utang, dan semoga masih bisa ngelunasin, terus ketemu Ramadhan lagi :D
BalasHapusayo bayaaaar.
Hapus