Parsial | #kenangan

Dua orang yang sedang duduk bersisian, mengulang kenangan yang dulu pernah bersinggungan.

Ada yang sedang diajak main oleh kenangan, sampai-sampai hatinya sulit untuk beranjak pulang.

Kadang siluet kenangan jauh lebih terasa nyata, daripada yang di depan mata tapi tidak benar-benar dinikmatinya.

Kenangan tak akan habis di makan waktu, tak mudah dilupakan pikiran meski suka asyik sendirian.

Kenangan yang pernah bersinggungan dengan hati, sesekali ia kembali menyapa hati.

Apapun kenangannya ia suka membuatmu tersenyum, mengingat kebodohan-kebodohan yang pernah kamu lakukan.

Kenangan yang paling menyita pikiran, kenangan di persimpangan ketika sama-sama memilih untuk melepaskan.

Kenangan selalu mengisi ruang kosong di hati, jika dibiarkan ia semakin melebar dan mulai membuat lamunan.

Kenangan dan rindu itu berteman dekat, sama-sama berusaha meraih jarak agar lebih bersahabat. Tapi kenangan gagal melawan waktu, ia tertinggal di masa lalu. Sedangkan rindu masih punya kesempatan untuk bertemu.

Kenangan yang berkelebatan tak pernah letih menggoda kesendirian. Ia menghibur sepi meski hanya sebatas ilusi.

Kenangan itu sudah lama berjodoh dengan masa lalu.

Dua orang yang masih nyaman berkutat dengan kenangan di sudut pikiran, seakan lupa ada kebahagiaan yang masih harus diperjuangkan. Atau mungkin mereka sudah merasa cukup dengan kenangan itu? merasa lebih hidup menikmati irama rindu.

Entahlah!

Bukankah setiap orang punya cara tersendiri untuk menikmati kenangan?

 Dengan pura-pura masih memiliki, misalnya.