Angin
mendesir berulang kali, menerbangkan daun-daun tua kecoklatan ke segala arah. Berserakan
di atas tanah lapang yang lengang. Di atasnya berdiri sebuah rumah tua yang
cukup besar. Suasana pagi masih senyap, belum banyak orang yang berlalu lalang.
Mungkin karena semalam hujan, udara menjadi lebih dingin pagi ini. Membuat
orang agak bermalas-malasan untuk beraktivitas.
Ah, tidak terlalu menarik jika menceritakan tentang aktivitas orang-orang di pagi
hari. Toh hanya ada dua kemungkinan. Jika sebagian sudah mulai bergegas,
sebagian lain pasti masih mendengkur di balik selimut hangatnya. Toh kalian
sudah bisa menyimpulkan mana yang menurut kalian lebih baik. Begitulah, lebih
menarik melihat daun-daun berserakan di tanah lapang yang lengang tadi. Tentang
bagaimana nasib mereka selanjutnya.
Mentari
sudah mulai tegak. Daun-daun yang berguguran tadi semakin menarik untuk
diperhatikan. Malahan ada yang sudah berkali-kali pindah diterpa semilir angin. Sapu dan pengki murung, tersudut di bawah pohon alpukat yang
tumbuh di depan rumah. Setiap pagi mereka berceloteh, sambil menunggu pemilik
rumah ini keluar dan membersihkan halaman.
“Kau
tahu ‘serajin-rajinnya’ manusia itu yang seperti apa? mereka yang menegakkan tulang
punggung dirinya sendiri saja enggan, apalagi jika disuruh bekerja.” Sapu
membuka percakapan pagi ini. Ia sudah bosan menunggu untuk dipergunakan.
“Ya,
aku setuju. Dan ‘sepintar-pintarnya’ manusia, mereka yang malas memperhatikan
lingkungannya. Pintar sekali, jika lingkungannya dibiarkan kotor, ya mereka juga
akan kotor, tidak sehat. Bukankah itu tindakan paling jenius?” Pengki tidak
kalah gundah. Menatap kosong halaman di depannya, sesekali menelan ludah
melihat daun-daun yang masih berserakan.
“Begitulah,
padahal mudah sekali menjaga kebersihan itu. Mau sedikit gerak saja, lingkungan
kita akan bersih dan lebih nyaman. Udara jadi lebih segar.” Sapu menghela napas panjang, “eh, lihat-lihat.”
Seseorang
keluar dari rumah, sesekali menguap dan meregangkan badannya yang pegal-pegal
baru bangun tidur. Sambil mengucek-ngucek mata, ia melangkah menuju tempat sapu
dan pengki tadi berceloteh. Mendengus malas. Menghela napas panjang, mungkin ia masih merasa kurang cukup tidurnya semalam.
“Akhirnyaaaa.”
Sapu sumringah ketika tubuhnya mulai diangkat dan digerak-gerakan menyapu.
“GAMPANGNYA MENJAGA KEBERSIHAN.” Pengki malah langsung teriak dengan nada yang menyindir,
ingin sekali rasanya didengar oleh manusia yang baru bangun tadi.
Rasanya tidak pas jika membiarkan sapu dan pengki berceloteh begitu saja, toh yang menuliskan kisah mereka juga seorang manusia. Hmm, satu hal yang harus dibuktikan sekarang, tuduhan 'serajin-rajinnya & Sepintar-pintarnya' dalam artian sebenarnya tadi, apa memang begitu adanya. Aku rasa itu hanya sekedar celoteh mereka. Buktikan manusia yang sebenarnya tidaklah seperti itu. Bagaimana?
Mudah bukan menjaga kebersihan?
Tema BSO 180213 : GAMPANGNYA MENJAGA KEBERSIHAN.
mudah banget. hehe
BalasHapuscuma saya lagi mencoba menyisir lagi dari atas, adakah maksud lain yang mau diungkapkan penulis selain cerita soal pengki dkk ya... saya masih penasaran
Hehe tergantung si pembaca diambilnya dari sudut mana bang, kalau yang ditangkap cuma sekedar sapu dan pengki yang berceloteh apa boleh buat :D
Hapusnah kalau saya menangkap dr sudut yg lain, sebenarnya berbuta baik itu juga gampang...tinggal kita MULAI dan jadkan kebiasaan [baik]
HapusNah bisa juga ya diartikan seperti itu. Sederhana :)
Hapustuh kan, Mbak Ririe bisa ambil dari sudut itu.
HapusIya, semoga ada dari sudut sudut yang lain.
HapusSaya juga menangkap pesan si pemalas yang bener bener malas untuk peduli terhadap sekitarnya bahkan untuk urusan menyapu halaman depan rumah sekalipun.
HapusBagi saya menjaga kebersihan memang dari usia sejak dini, maksudnya adalah sejak usia masih anak anak sudah ditanamkan kecintaan akan kebersihan lingkungan mulai dari hal hal yang kecil seperti membuang sampah pada tempatnya
Alhamdulillah kang bagi yang sudah terbiasa. Nggak ada ya yang namanya gengsi anak cowok harus nyapu halaman rumah.
Hapusmudah :)
BalasHapusYahaaaa.... :)
Hapuskalo aku biasanya sih reflek ,,,, kalo kamar kosan kotor atau beserakan pasti langsung reflek tak bersihin ,,, karena kebiasaan sejak kecil. dan itu berarti kebiasaan sejak kecil juga perlu untuk menjaga kebersihan
BalasHapusNah dapet tambahan dari bang putra. oke sip terima kasih...
Hapusduh, pengki ama sapunya pinter dan bijak sekali.. itu kalo ada produser yg dengar percakapan mereka, dijadiin bintang sinetron tuh hehehe
BalasHapusHahaha pengen ketawa bacanya mbak din, bisa jadi bintang besar ya mereka :D
Hapusedyann, tapi boleh dicoba tuh sebagai alternatif tontonan
HapusHaha mengalahkan film emak emak jaman sekarang ya bang :v
Hapusandai bisa ngomong sapu dalam arti yg sesungguhnya, manusia malu kali ya hehe
BalasHapusSalam solid
Nggak cuma malu tapi udah lari ketakutan mas :D
HapusSapu & Pengki's Hopes :
BalasHapus"Andai saja kita bisa goyang sendiri ya, jadi tak perlu menunggu manusia utk menjaga kebersihan" hehe..
Btw, saya baru tau lho zay itu namanya Pengki xD
Haha ini lebih serem kalau dibayangin :D
Hapusemang di sana apa?
Cobaan terberat "Buang Sampah di TEMPAT yang di tentukan". Perlu tanggung jawab dan di mulai dari diri sendiri, UZAY. Makasi ya
BalasHapusYaaaa....
Hapusbetul sekali,
Makasih untuk apa ya?
hmm.
BalasHapuskeren.
butuh inisiatif dari manusia nya untuk menjaga kebersihan.
betul sekali bang...
HapusMakin bagus ajah cerita-ceritanya :)
BalasHapusGimana kabarmu bro?
Hai Zal, baik Alhamdulillah, kumaha damang?
HapusMenjaga kebersihan erat kaitannya dengan kesehatan hidup kita, jadi mari kita sama-sama menjaga kebersihan....
BalasHapusMari bang dari diri sendiri dan lingkungan.
Hapusmari pengki, kita bersih bersih sekarang :D
BalasHapusAyolaah kita bersih bersih :D
Hapusudah dongs ;p
HapusPinteeeeer :P
HapusHoohh setuju, bersih itu gampang :)
BalasHapusYahaaaa TOS kalau gitu :v
Hapuskereeeen.... pas awal awal dikirain si manusia yang berdialog, ga taunya sapu sama pengki.
BalasHapussaluuuut deh :)
ayooo jaga kebersihan sama sama :)
SEMANGAAAAAT!!! :)
Hehe ini cuma kisah si pengki dan sapu.
HapusSemangat juga :D
*genggam gannggang sapu dan serok* Serasa perang euy. X)
BalasHapusNah Lho? kenapa ini.
Hapusgampang, dan harus dibiasakan mulai sekarang.. "D
BalasHapusyahaaa sekarang sekarang mumpung kering :D
Hapusmudaaaah :D
BalasHapusabaaang, kalo sapu ijuk begituan kan bukan dipake nyapu daun kering -_-
Hah? berati pengki ditempat gue masih terbelakang ya -_-
Hapus