Semenjak
kecil seorang ibu selalu menanamkan perhatian sederhana, "Jangan main
terus, ayo belajar."
Kadang
dengan nada penuh kelembutan, rangkulan hangat dan tidak jarang dengan sedikit
penekanan ketika kita hanya asyik bermain.
Sepertinya tidak ada seorang anak yang tidak pernah mendengar nasihat itu. Meski ada sebagian anak yang sejak kecil tidak mengenal ibu. Mungkin mereka dianugerahkan pembelajaran yang lebih khusus.
Sepertinya tidak ada seorang anak yang tidak pernah mendengar nasihat itu. Meski ada sebagian anak yang sejak kecil tidak mengenal ibu. Mungkin mereka dianugerahkan pembelajaran yang lebih khusus.
Aduhai, saat
ini seiring usia yang terus terbilang, perhatian sederhana itu tumbuh subur
menjadi sebuah kunci keberhasilan. Bagaimana tidak, apa yang setiap hari
ditemui tidak lain adalah sebuah permainan. Sebut saja permainan waktu yang
membuat lalai. Permainan malas yang membuat kita berleha-leha. Permainan lelah
yang membuat kita mudah menyerah. Dan masih banyak lagi permainan-permainan
lain di dunia ini.
Rupanya satu
kunci keluar dari permainan itu sudah jauh-jauh ditanamkan oleh sang ibu. Ya,
sebuah pembelajaran hidup, pemahaman untuk mampu melewati semua itu dengan
terus belajar. Belajar melewatinya dengan mental baja. Belajar menghadapi rasa
malas, tidak terbuai waktu dengan hanya bermain-main. Belajar melewati
kelelahan dan belajar untuk tidak mudah kalah oleh keadaan. Serta
pembelajaran-pembelajaran lain yang tidak kita sadari.
Sampai
akhirnya seluruh anak yang pernah dilahirkan di dunia ini menengadahkan tangan,
seraya menggantungkan harap kepada pemilik langit. Semoga malaikat tak bersayap
bernama ibu, selalu mampu merangkul anak-anaknya dalam pembelajaran hidup yang
lebih baik. Dan oleh Sang pemilik jiwa, lembut kasih itu terbingkai indah di
figura dinding syurga, syurga tempat perkumpulan ibu-ibu mulia yang pernah ada
di dunia.
#Bagi
seorang anak, hari ibu di mulai ketika ia menangis untuk pertama kalinya
melihat dunia sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Bagi dunia, hari ibu
boleh jadi hari kemarin.
bagi saya, hari ibu itu setiap hari... :D
BalasHapusenak aja. itu mah hari bapak namanya kalo tiap hari
Hapusbetul. Kalaw saya Hari Ocha tiap hari (ngeblog)
Hapusaduh aduh ini ada apa jadi ngomongin hari :D
Hapuskereen kata*nya! ^^
BalasHapusselamat hari ibuu..
terima kasihh.
Hapuslho!?
terima kasih bang Zach.
HapusEh?
kita bingkai segenap perhatian dan cinta kasih kepada ibu kita dengan doa.
BalasHapusInsya Allah doa anak shaleh dapet posisi spesial ya bang bersama dua perkara yang luar biasa lainnya :)
HapusI Love U Mom, U Are My Eveything.
BalasHapusHehehehe
iklan :D
Hapusmantep mantep..
BalasHapussusunan kalimat nan mendalam, saya harus membacanya berulang supaya benar2 paham :)
kalo saya udah bisa ngerti style Bang Uzay kalo nulis. tapi bener kalo perlu berulang Mbak, beliau suka bikin "jebakan" kalimat yang memikat di paragraf2nya.
HapusBenar sekali. Saya sampai 2 kali bolak balik dari awal ke akhir. Saya rasa ini artikel dengan kalimat yang santun dan elegan dan penuh makna. Ibu akan selalu ada dihati anak anaknya
HapusAduh maaf baapak bapak ibu-ibu kalau bahasanya terlalu kaku dan sulit dimengerti :) Alhamdulillah jika ada sisi manfaatnya.
Hapus