CERITA ABG SMA 18+
Ini kisah kenakalan anak-anak ABG SMA di sekolahnya. Cerita 18+ Paling baru.
Lonceng sekolah mulai berdentang nyaring, sejumlah siswa baru berlarian memasuki kelas masing-masing. Rupanya ini hari pertama untuk mereka memulai lembaran baru, masa putih abu-abu, SMA favorit yang selalu jadi pilihan.
Ini kisah kenakalan anak-anak ABG SMA di sekolahnya. Cerita 18+ Paling baru.
Lonceng sekolah mulai berdentang nyaring, sejumlah siswa baru berlarian memasuki kelas masing-masing. Rupanya ini hari pertama untuk mereka memulai lembaran baru, masa putih abu-abu, SMA favorit yang selalu jadi pilihan.
Lima
belas menit berlalu, pak Kardi sudah harus menutup gerbang sekolah, bersamaan
dengan itu seorang anak cewek lengkap dengan atribut MOS-nya tergopoh-gopoh
menghampiri dari arah luar gerbang. Rupanya ia telat. Rambut kepang dua dengan
pita warna-warni berhias batok kelapa, Sarnisa menyoren kantong tas dari terigu
dengan pernak-pernik cabe dan bawang.
“Paaaaaaak-paaaaaak
sebentar paaaaak.” Sarnisa terengah-engah mengatur napas, dengan nada memohon
meminta di izinkan masuk.
“Nggak
bisa neng sudah peraturan sekolah, hari pertama kok telat.” Geleng pak Kardi
sambil menyempurnakan menutup gerbang yang sempat tertunda.
“Pak,
tolong pak baru pertama kali ini telat pak.” Suara lain dari sisi luar ikut
berdemo. Rupanya Sarnisa memiliki teman yang senasib pagi ini. Mas-aih
tidak kalah aneh, memanggul karung goni, batok kelapa dan embel-embel lain.
Pak
Kardi malah berlalu meninggalkan kedua anak baru itu sambil sesekali terkekeh.
“Mau
nekat masuk gak?” Mas-aih menawarkan solusi.
“Nekat?
Maksudnya?” Sarnisa tidak mengerti.
“Ayo
ikut gw deh. Oh iya gue Masaru Galih, panggil saja Mas-aih.”
“Sarnisa.”
Perkenalan tanpa berjabat itu terjalin. Kini keduanya berputar ke arah belakang
sekolah. Mas-aih yang menjadi pemandu.
Suara
gemuruh dari lapangan mulai terdengar, masa orientasi siswa sudah resmi di
gelar. Masa keemasan bagi senior-senior yang ingin balas dendam, atau sekedar
usil kepada calon adik-adik kelasnya.
“Kita
lewat sini,” Mas-aih menunjuk sebuah tembok belakang sekolah, yang bagian
kawatnya sudah agak lenggang. “Gue duluan,” sekilas ia memperhatikan Sarnisa
dari ujung sampai kaki, “loe bisa manjat sedikit kan?” Mas-aih ragu.
“Bii...
bisa.” Sarnisa benar meragu. Tidak cukup tinggi kalau mengingat ia pernah
memanjat pohon jambu di pekarangan rumahnya. Tapi rasa takut yang membuat
sedikit gemetaran kakinya. Takut ketahuan.
“Hei...
bisa minta toloooong?” Mas-aih memanggil seseorang dari arah dalam, rupanya ia
agak kesulitan untuk turun karena permukaan dalam lebih tinggi. Yang di panggil
memandang ragu. Lalu menunjuk bagian dadanya sendiri, untuk meyakinkan bahwa
dirinya yang sedang di panggil seseorang yang memanjat tembok sekolah.
“Iyaa...
tolong ambilin bangku yang ada di situ. Gue nggak bisa turun nih, tolong ya.”
Mas-aih menunjuk bangku yang sudah tidak di pakai dari arah kantin. Yang di
mintai masih nampak ragu, tapi ia mulai melangkah ke tempat bangku berada.
Tidak
harus bersusah-susah Mas-aih mendaratkan kakinya, “Terima kasih, gue Mas-aih...
Nis aman ayo naik.” Serunya melihat Sarnisa yang masih meragu. Lalu
menyodorkan tangan untuk membantu.
“Hei
tunggu nama loe siapa?” panggil Mas-aih ketika melihat yang membantunya tadi
melenggang.
“Aglen.”
Tanpa menoleh.
“HEI...
KALIAN BERTIGA IKUT SAYA KE RUANG BP.” Suara garang satpam sekolah menggema
bersamaan dengan jejak kaki pertama Sarnisa di dalam.
“Oooow...”
mereka berbarengan sambil melirik satu sama lain.
Itulah
cara mereka bertiga berkenalan, Sarnisa, Mas-aih dan Aglen di sekolah pilihan
mereka. Hari pertama sama-sama bermasalah dengan satpam sekolah, tentunya Aglen
hanya kena getahnya. singgah di ruang BP, lalu berakhir di halaman sekolah,
kena hukuman.
Tapi
bermula dari situlah persahabatan ketiganya terjalin. Sarnisa yang agak tomboy,
smart dan riang, Mas-aih yang aktif, pandai bicara dan mudah bergaul. Aglen
kutu buku dan lebih pendiam dari kedua temannya. Ketiganya saling memotivasi,
sering belajar kelompok. Selalu di ikut sertakan dalam study banding antar
sekolah dan tidak jarang pulang dengan piala yang menjulang.
Satu
lagi tempat favorit mereka, Angkringan Enak di kantin luar sekolah, tempat
mereka menghabiskan waktu sepulang sekolah. Atau mencuri waktu ketika
istirahat. Karena seringnya mereka ke sana, sampai di cetuskan sebuah nama
khusus KANTIN ANAK SMA (Kantin Angkringan Enak
Sarnisa-Mas-aih-Aglen). Tiga orang siswa, meski bandel tapi berprestasi.
NB:
Mungkin ga sesuai dengan tema, tapi setidaknya cukup ampuh untuk menjerat
mangsa hehe...
CERITA ABG ANAK SMA – CERITA REMAJA SMA – KENAKALAN ANAK SMA
Begini nih klo dasarnya suka buat cerpen... hahaha benar kreatif kang Uzay ini...
BalasHapussaya setuju. touch-nya Bang Uzay memang mengagumkan. saya baca buku Kertas Kusam beliau sampai 2 kali berulang.
Hapussetuju setuju ^^ sesuatu sekali memang~
HapusMasya Allah :)
mari kita hancurkan kata kunci negatif di google tentang SMA.. :)
BalasHapusSetuju sama koment yang ini.
Hapushahah
bang, udah ga ada yang namanya rambut kepang-kepangang warna-warni ataupun kantong tas dari terigu.. udeh dilarang, mos sma begituan loh hehehe.
BalasHapusmasa mos nya mirip mos disekolah akuh :3
BalasHapusnice poem qaqa
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
BalasHapusketika akhir Ramadhan berlalu berganti fajar Syawal, izinkanlah saya mengucapkan salam dan doa,
Taqobalallahu minna wa minkum wa ja'alanallahu minal aidin wal faizin
Semoga ALLAH menerima amalan-amalan yang telah aku dan kalian lakukan ,
dan semoga ALLAH menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrah dan mendapat kemenangan,
SELAMAT MERAYAKAN HARI RAYA KEMENANGAN IDUL FITRI,
bila ada salah dan khilaf selama ini, baik yang disengaja atau tidak disengaja, mohon dimaafkan lahir dan bathin,
Wassalam
wuih kreatif ya, dibikin cerpen :D
BalasHapuswalopun pada bandel tapi pada berprestasi :)
semoga para ABG SMA di indonesia pada seperti itu hehe gak cuma hanya bandel aja, tapi mereka juga harus pada berprestasi :D
ini pengalaman sendiri di jadiin cerpen ya? :D
BalasHapusperkenalan yg unik, awal dari sebuah persahabatan yang abadi :)
salam solid!
huwoooo...bang Ujay mah emang sesuatu deh...
BalasHapuspadahal ini ngegarapnya udah kepepet banget kan ya??tapi bisa tetep kereeennn :D
salam solid bang :)
walaupn nakal, tapi "sumbut" ya.. :D itu yang bagus ^^
BalasHapusceritanya keren euw.. :D seperti liat fTV :D
Gue lagi brik jadi komentator cerpen, HAHAHA. Kali ini gue cuma mau nambahin komentar di lapak lo aja deh ya. Tapi udah gue baca kok. Sumpeh deh! Lagi apa lo coy? FB gue rusak noh, jadi ada yang baru. Gitu deh pokonya. WEW. Udah panjang aja tulisan gue. Keenakkan sih. Xixixixi *alaynya keluar*
BalasHapusYohooooooo
BalasHapuscerita yang sangat menginspirasi.great post kang...
BalasHapusOk
BalasHapusmantap jebakan betmannya.. ada di puncak nih.. hhaha
BalasHapustemplatenya cakeeeppp
BalasHapusSempat berdebar-debar ketika mereka berjalan ke area belakang sekolah, ternyata... Fiuhhhh... :-)
BalasHapus