Bisa kamu antarkan di ujung mana aku tidak harus lagi mencari?
Menunggu, mencari, menanti, lalu di persimpangan mana aku harus berhenti?
Hingga saat itu tiba kamu menuntunku kembali..
Aku bukanlah seekor salmon yang senang berpindah-pindah mencari muara yang baru.
Atau burung belibis yang bergerombol mengikuti arah angin menuju tempat yang lebih segar.
Nyatanya aku hanyalah aku yang bertopang pada dua kaki, sedang disapa angin kerinduan yang membawa ke muaramu, mencarimu dan tetap menanti.
Pada bisumu boleh aku sisipkan tanya?
Pada muaramu boleh aku selipkan Do'a?
Lalu sampai kapan kamu diam? aku harap kamu pun sedang mengeja Do'a yang sama..
Pada muaramu boleh aku selipkan Do'a?
Lalu sampai kapan kamu diam? aku harap kamu pun sedang mengeja Do'a yang sama..
***
Ketika aku pilu, kamu mengurai kebekuan itu dengan senyummu. Ketika kamu duka apa dayaku?
Ketika aku rindu, kamu menyadari itu dan datang menemuiku. Ketika kamu rindu apa aku tahu?
Ketika aku mengadu, kamu menghampiri menenangkan ku dengan nasihatmu. Ketika kamu mengeluh lantas apa aku ada untukmu?
Ketika aku ingin ditemani kamu hadir mengiringi langkahku. Ketika kamu ingin didampingi apa aku ada waktu?
Ketika waktumu lapang kamu selalu ingat dan menghampiriku. ketika aku lapang apa aku ingat denganmu?
Dan sekarang yang sedang kamu perankan apa, menjadi kamu atau aku?
Ketika aku rindu, kamu menyadari itu dan datang menemuiku. Ketika kamu rindu apa aku tahu?
Ketika aku mengadu, kamu menghampiri menenangkan ku dengan nasihatmu. Ketika kamu mengeluh lantas apa aku ada untukmu?
Ketika aku ingin ditemani kamu hadir mengiringi langkahku. Ketika kamu ingin didampingi apa aku ada waktu?
Ketika waktumu lapang kamu selalu ingat dan menghampiriku. ketika aku lapang apa aku ingat denganmu?
Dan sekarang yang sedang kamu perankan apa, menjadi kamu atau aku?
***
Seseorang yang terus berada di lingkaran problem yang sama.
Yang setiap hari itu-itu saja.
Yang setiap hari itu-itu saja.
Sebenarnya apa yang membuat mereka tampak ‘payah’, pasrah dan menyerah?
Apa karena tidak ada keinginan untuk berubah?
Apa kerana tidak ada usaha untuk memperbaiki?
Atau karena memang tidak peduli?
So, masihkan ada perasaan ‘menyerah‘
Apa karena tidak ada keinginan untuk berubah?
Apa kerana tidak ada usaha untuk memperbaiki?
Atau karena memang tidak peduli?
So, masihkan ada perasaan ‘menyerah‘
jika selalu ada pilihan untuk menemukan solusi?
***
Happy Monday guyz!
hihihi, maasyaa Alloh...
BalasHapuscaramu mengikat semua kata-kata yang terlintas dalam kepalamu,
caramu menuangkan semua yang tercurahkan dari dalam hatimu itu,...
Selamat beraktivitas juga di hari Senin ^^
subhanallah rangkaian kata-katanya indah bangeeett \^-^/
BalasHapusKetika aku rindu, kamu menyadari itu dan kamu datang menemuiku. Ketika kamu rindu apakah aku tahu? --> ya ampun ini jleeb banget
setoran wooyyyyy... *kemudian kabur*
BalasHapusini ngungkapin apa ya??
BalasHapusweh weh weh mas gingsul, itu tulisan muh keren bagnet yaa :D
BalasHapusEehh baca yang di baca tuh leg senin akeh senenan ne alias banyak di marahin kan seneni, wakakakka.... Enak selasa mas ake selo ne alias banyak longgar nya :D
masih konsisten ya dengan suara hati di beberapa postingan terakhir...
BalasHapusmampir sobat, jangan dimarahin
BalasHapusbang uzay.. anda sudah mengambil hati saya untuk terus2 pantengin tulisan ente..!
BalasHapus*smile*
BalasHapus*kemudian pergi* #eh.
saat ini aku menjadi aku ..
Helloh bang UJAY! udah lama nih gak mampir kesini eaaa basa-basi. ga penting haha.
BalasHapusSenin? Hmmm sebenernya kalo gak ada hari Senin yang 'padat' itu kita gak bakal menikmati santainya hari minggu. bahkan mungkin gak akan bersyukur ketika bertemu dgn hari minggu/ weekend (yg biasanya lebih santai) hehehe
memilih menanti dalam harap dan doa itu aja cukup..
BalasHapussmile..:)
Ketika aku singgah ke blogmu, apakah kamu akan singgah balik ke blogku??
BalasHapus*Lari terbirit-birt takut dilempar bayam om uzay*
batas lelah aku menunggu adalah ketika aku sendiri tidak tahu apa yang aku tunggu... hehehe... :)
BalasHapusGue sampe gak bisa komen bang. Indah bgt kata2 nya.
BalasHapuswaha, banyak nannya nih .. peace
BalasHapusnih, ceritanya penulisnya lagi galau ya, kayaknya gak "setara" gitu sama pihak laen yang dituju ..
Gaya bahasanya bagus banget. Kalau nggak salah makna dari tulisan itu menggambarkan kepedulian seseorang pada orang "itu". Tapi orang "itu" malah nggak peduli pada seseorang ya kak??
BalasHapusSetdah Bang.. Jleb-_-
BalasHapusSetdah Bang.. Jleb-_-
BalasHapussalam kenal bang ujay blognya saya follow#268 jika berkenan boleh minta follbeknya,, masih newbie.. terimakasih..
BalasHapuskalaupun ada yang mengatakan diam bukan tak tahu, tapi sungguh tidak bagiku. Diammu adalah resahku, sedang diamku adalah gelisahku.
BalasHapusHalah, coba-coba nyaingi Bang Uzay, tetep saja nda mampu.
menyimak.....Nice..:)
BalasHapus