Senja itu. Saat tak kujumpai jingga dalam baris cakrawala di ufuk barat. Serasa bermimpi, kutemukan raga yang bugar di tengah dinginnya suasana Tokyo. Salju yang turun dengan indah bahkan tak mampu mengiringi langkahnya yang mengalun laksana malaikat dari langit. Sempurna, wajah tampannya diterpa sinar-sinar remang lampu jalan yang mulai hidup di tengah hiruk pikuk pejalan kaki. Ia semakin mendekat, mendekat dan hampir selangkah lagi. Ia ulurkan tangan, seisi duniapun terasa semakin lambat kecuali dirinya.
Sejenak aku terpaku, lamunanku musnah. Ia datang bukan padaku. Ia menarik tangan kekasihnya di sebelahku. Ya, dia sahabatku, wanita yang beruntung itu. Kini mereka berdua melambaikan tangannya kepadaku, akupun masih termangu tak mau mendengar kata-kata yang mereka ucapkan. Hei, apa yang terjadi? apa aku merasakan sakit?. Sambil berlalu, bayangan mereka menjauh di antara gelapnya malam yang mulai merambat. Aku menghela napas, tersadar dan kemudian mulai menunggu lagi. Tak lama, kamu datang lagi setelah kamu tunaikan tugasmu untuk mengantarnya pulang. Seperti biasa kamu jahil, kadang usil dan membuatku sejenak tersenyum seolah-olah tadi aku tidak lagi cemburu melihat kalian melangkah. Aneh! aku bahkan belum tahu apakah aku menyukaimu. Tapi kehadiranmu sempurna menumbuhkan harapanku.
Harapan itu aku kubur dalam-dalam, ya aku tahu ada hati yang lebih mengharapkanmu. Hati yang aku kenal dengan sosok seorang sahabat, karena itu hatinya aku sangat jaga. Meskipun aku tahu hati itu datang memusnahkan impian untuk memilikimu. Nyatanya aku mengagumimu dalam diam. Seperti butiran salju ini yang diam -diam meresap ke kulit, yang mulai kedinginan. Mungkin aku memang sedang bermimpi gadis yang kau genggam itu adalah tanganku. Tanpa sadar sampai kapanpun kau tak akan mampu aku gapai.
Kini, bukan aku dan kamu yang dulu menjalin ikatan persahabatan. Layaknya aku dan dia, wanitamu yang juga sahabatku. Bahkan tak ada waktu sekedar untuk bercengkrama seperti dulu kala. Saat kau bercerita tentang mimpi-mimpi yang kau ukir di atas bangku sekolah. Terkadang aku ingin mengulang waktu, kembali ke masa itu. Saat aku mencoba untuk mengenalkan dia denganmu. Betapa bodohnya aku, kadang ada perasaan ingin mengubah garis takdir pertemuanmu dengannya. Biar aku tak tersakiti seperti ini. Sakit dalam hati yang tak pernah kosong karena selalu ada namamu di dalam biliknya. Kini bilik itu bagai ruang hampa yang akan kehilangan partikel-partikel zat yang selalu mengikuti bentuk wadahnya. Dan aku tak kuasa mengisi wadah itu seorang diri.
Perlahan perhatianmu datang dan mengalir begitu saja. Sampai aku terlena dan mulai menerka-menerka bahwa kamu ada rasa denganku. Tapi kini ia mengalir bukan untuk mengisi, rasanya semua yang menghanyutkan itu akan segera pergi dan berlabuh kehatinya. Ia bagai air yang akan hilang walau kucoba untuk menggenggamnya dengan erat. Jangan! tolong jangan kau siksa aku dengan perasaan ini. Perasaan yang kau tinggal begitu saja tanpa kau peduli bagaimana aku mencoba menguburnya. Tidak hanya sepihak darimu, darinya pun aku tahu, bahwa memang rasa itu telah tumbuh diantara kalian. Dia bahkan lebih pantas denganmu. Lalu apa yang harus kulakukan? Mencoba bertahan atau memusnahkan perasaan yang tak terungkap semenjak kita bertemu lima tahun yang lalu! Atau aku harus merebutmu darinya?. Tidak! akupun tak ingin menghancurkan harapan yang di milikinya terhadapmu. Lantas aku akan mencoba untuk mencintainya, orang yang kau bilang sahabat karibmu semenjak kuliah. Aku akan mencoba mencintai orang itu seperti maumu, seperti saranmu. Bukankah begitu? Mari kita coba permainan ini. Seperti kesepakatan kita!. Meskipun aku tak tahu bayanganmu akan segera hilang setelah kehadirannya. Sahabat yang kau kenalkan itu. Aku harap ia tak hanya menjadi pelampiasan semata.
Aku masih termenung di bawah pepohonan pinggir jalan, melihat dia dan dia bergandengan tangan lalu bayangannya semakin jauh dan buram. Aku teringat pertemuan singkat itu lima tahun yang lalu, ketika sedang menikmati secangkir teh manis dibawah sinar rembulan di pinggir sebuah danau. Ada harapan tulus suasana ini akan abadi sampai selamanya. Namun tiba-tiba seseorang menghampiri kita berdua, ya dia yang kini tangannya kamu genggam. Perkenalan kamu dengan dia pun terjadi, siapa sangka perkenalan itu adalah awal hatiku terluka, semua harpan dan impian yang aku rangkum selama lima tahun itu musnah seketika. Ketika sebulan kemudian kamu berubah, hubungan yang tak pernah ada ikatan ini usai secara sepihak yang aku tidak paham alasannya.
Tapi lambat laun aku paham ternyata kamu menjauhiku karena telah dekat dengan dia, sahabatku sendiri. Entah aku harus marah dan menyalahkan siapa. Dia tidaklah bersalah, karena akulah yang mengundangnya masuk ke kisah cerita kita. Mungkin memang aku yang bersalah, yang tidak pernah jujur dengan perasaanku kepadamu. Aku yang bersalah telah membiarkan harapan tentangmu tumbuh subur tanpa ada celah yang ku siapkan untuk rongga saat aku terluka..
***
Pertemuan singkat itu.
“Hei Muri pa kabar? Wah bisa kebetulan ketemu di sini hehe..” Ariani menyapa sahabat lamanya saat sedang menikmati secangkir teh di sebuah kafe di pinggir danau dengan Zie.
“Hei Arin! “ keduanya saling berpeluk dengan akrabnya. “Waah kemana saja kamu, mentang-mentang sudah sukses kayaknya sampai lupa sama gw ckckck” lanjut Amuri.
“Hoho, sorry-sorry waktu itu hape gw hilang. Dan gw nggak sempat simpan kontakmu. Maaf! Sekarang lanjut kemana nih Mur?” Ariani tampak bersalah. Memang karena dialah, persahabatan itu sedikit ada jarak. Padahal sebelumnya mereka berdua bersahabat baik.
“Eheeem!” suara Zie memecah suasana nostalgia itu.
“Eh iya, kenalin nih Mur. Ini Zie dan Zie ini Amuri.” Tampak keduanya berjabat tangan.
“Haloow Zie salam kenal. Oia maaf nih gw masih harus jalan, kapan-kapan kita sambung lagi ya.” Amuri pamit.
- Diam-diam mengagumi, diam-diam mencintai, diam-diam kehilangan.-
NB : Masih ingat postingan Senam Jari & Otak? itu loh yang merangkai kata MIMPI, MUSNAH, HARAPAN. Nah ini rangkaian yang dibuat Youko dan gw. cuma lebih diperluas aja jalan ceritanya ^.^
Diam-diam mengagumi. Diam diam mencintai. Diam diam kehilangan..
BalasHapusDAlem banget bang.. :P.
pernah ngerasaiin jadi dia #eh
Hihi ada yang curcol lagi =D
Hapushihihi..
Hapusabis yang ditulis dari kemarin pas mulu..#dalem
hihi mana katanya mau ngasih curhatan yang mau di bikinin cerpen?? =D
Hapushadeh... masih inget aja nih bang sama yang itu.. :P
HapusMalu -___-
<< lagi ngulang baca cerita dari awal LAGI.
gw lg puyeng, ga bnyk komen deh, narasinya manis bgt. :)
BalasHapusminum obat boy puyeng mah jangan keluyuran =D
Hapusgw lg puyeng, ga bnyk komen deh, narasinya manis bgt. :)
BalasHapushadew..semakin buatku galau bang,,
BalasHapusPegangan kalau galau #eh..
Hapusakhir-akhir ini baca postingan abang bikin hati tambah miris..HIDUP GALAU ...
BalasHapusJiah jangan galau bang, dinikmati sajalah =D
HapusDan gue gak bisa diam kalo mampir kesini, ngebaca tulisan elo! Pengennya pengen, pengen dan pengen! Pengen nulis kayak elo! ;-)
BalasHapuskalau gitu silahkan jingkrak-jingkrak atau panjat pohon kalau ngga mau diem #eh..
HapusJalan ceritanya masih sedikit kabur sob. Terutama nama tokohnya. Kayaknya perlu baca yang senam jari dulu kang uzay.
BalasHapusHoho oke bang makasih kritikannya untuk perbaikan kedepan =)
Hapusweleh-weleh... udah nyampe tokyo bang???
BalasHapusUdah balik lagi malah haha...
HapusPanjang bgt sob. Mending jadiin 2 part tuh. :D
BalasHapusmaaf yo kalau kepanjangan, makasih kunjungannya..
HapusAduhh sumpah bingung mo ngomong apa cerita itu gue banget bang ujay #huaaaaa haduhhh nafas jadi nyesekk,kepala sampek sakit,gondok di leher tapi memang begitulah semua sudah berakhir gue gak bisa mengulang waktu.
BalasHapusAduuuuh efeknya jadi banyak begitu Noer? hehe.. ya jadikan itu kenangan yang berharga pernah di posisi itu..
HapusMemang sungguh Terlalu... :'(
Hapushahaha sabar pasti ada gantinya kok =)
Hapuskisah seperti ini banyak kejadiannya. entah dengar sendiri atau dari kaset. Jalinan itu memang tak pasti. yang pasti, yang diridhai Allah adalah setelah menikah..
BalasHapusPastinya kalau udah syah akan lebih berpahala..
Hapuskutipan dia atas persis caritanya seperti pengalaman gwa masih muda .. T_T betapa terlukanya saat dikenalin sama calon pendamping sang idaman hati ... T_T
BalasHapuspostingan senam jari dan otak? gwa ga tau apa ga inget ya .. :p
coba lirik kesana biar jelas antara ngga tau ama lupa hehe...
Hapusmakasih udah berbagi kisahnya =)
Kata Tokyo di para 1 cukup buat membawa saya ke angan-angan dulu. pinter banget penulis mengajak berimajinasi. para 2 dan seterusnya, serasa di Tokyo beneran. keren, salut!
BalasHapusWaaah pernah kesana ya bang? atau sempat tinggal juga?
Hapushadeuh... jadi inget, gue pernah diem2 suka ma seseorang, tp gue kagak pengen dia tau, akh... udeh akh...males inget2 lagi :p
BalasHapussi mpok punya kisah tersendiri juga nih, share dong =)
Hapuslompat2 juga gpp :P
BalasHapusparagraf ke 6 : dia dan dia berpegangan tangan. koq dia nya 2x ?? ciee template baru nih :P
BalasHapusIkut-ikutan yang punya templete baru juga =D
Hapusserasa dejavu baca tulisan ini #malahcurcol
BalasHapusbtw rmh barunya bikin adem ^^v
Hehe dikira gw malah panas mata Anggi. ternyata ngga ya. makasih tanggapannya.
HapusDayat ----> asal balik lagi yee Janji??
BalasHapusYang tukang lompat-lompat cieee...
Saya ga bisa diam2 suka. Kalo suka mesti ngomong langsung ._.
BalasHapusbagus itu =)
Hapusohh bang jadi muri ni dia suka zie kan? nnti jadi zie itu karakternya kak ade kan?
BalasHapusini kan ceritanya ada tiga orang, Zie dan Airin sahabatan dari dulu, Airin juga sahabatan sama Amuri, tapi sempat terpisah. suatu hari mereka bertiga bertemu dan Amuri pun kenalan sama Zie, Airin sudah terbiasa dapat perhatian dan akrab dengan zie meskipun hatinya masih ragu ada rasa suka atau tidak, dan zie hanya menganggap teman. tapi tanpa di sadari Airin, Zie dan Amuri semakin dekat dan jadian. Airin merasa kehilangan kebersamaan Zie yang sekarang lebih bersama Amuri. suatu hari Zie dan Amuri disini maksudnya Zie dan Amuri yang jalan bergandengan tanpa ada yang tau si Airin sakit akan perasaannya sendiri.
Hapuskira-kira begitu sinopsisnya.
no coment ah.
BalasHapusdari tadi blogwalking isinya galau semua.
semangat cah.
noh ada yang nunggu di depan.
ah ini lucu loh ngga galau. baca deh.. =D
HapusLam kenal bro .
BalasHapusyoi bro =D
Hapusah... gue kangen baca tulisan lu bang :) haha
BalasHapusgue sering pulang malem, di sekolah lagi banyak kegiatan =,= jadi jarang BW
hoho kemana saja kau nak, kirain sudah lupa kesini =,=
Hapuswah, bingung aku mbacanya. Alur sama tokohnya bener2 membuatku bingung. Wajibkah hukumnya utk membaca senam jari dan otak dulu, agar paham sama cerita di atas?
BalasHapus#bacanya kapan2 saja ya bang (kalo inget sih, diingatkan deh ya) maklum, udah nguantuk nih, huhuhu...
:(
hihi kalau bingung ayo pegangan.. ada sinopisinya kok itu di kolom komentar.
Hapusoke-oke ngga apa-apa.. =)
aku baca sinopsis di kolom komen aja ya.
Hapushehe.
:)
hoho iya deh =)
HapusMakanya sob,,, kalo suka buruan bilang cinta wahahhahaa...
BalasHapusTakut keburu di sabet sama temen dekat :D
Eh, baru dicat ya sob rumahnya... Pangling euy.
hahaha iya iya ayo teriak teriak biar ngga diem..
Hapusiya bukan lo ya yang kemaren berbae hati ngecatin rumah gw? =D
wah mau koment jadi ketawa dulu. suruh dateng lagi malah, heheh.
BalasHapusceritanya mantap nie, tentang pemuja.. ya sayang endingnya ga bahagia.
paling gak enak diam-diam mencintai..apalagi kalo ujung²nya hrus khilangan
BalasHapustulisanny bgus zay, tapi pas dtengah sdikit muter-muter... :?
hehehe emang gw juga ngerasain itu terlalu banyak pengulangan kalimat yak jadi kesannya memang muter-muter.
Hapussmoga berikutnya lebih kereeen zay
Hapus:D
sippo mudah-mudahan =)
HapusKunjungan pagi bang. Met beraktifitas. :D
BalasHapussippo =D
HapusOhh masyaAllah dari tiga kata bisa menjadi postingan yang menarik. Kesimpulannya diam-diam itu menyakitkan ya? hohoho :D
BalasHapus--------------
kenapa tiba-tiba bertanya tentang menggurui? apa ada orang yang mengkritik uzay? postingan uzay itu selalu punya quote di tiap akhirnya. sama sekali tidak menggurui. menekankan mungkin iya. hanya saja, tanpa sadar untuk bebeapa orang yang sensitif, bisa berkesan menjadi menggurui. tapi tak ada yang salah dengan hal itu. yang perlu diperhatikan adalah kata-kata yang uzay sampaikan tetap lembut, sopan dan tegas :) bersemangatlah uzay!
coba uzay buat postingan pendapat tentang satu hal :) aku pengen lihat cara pandang uzay ^^ hohoho
tidak selamanya menyakitkan sih ka, kalau didasari rasa ikhlas dalam hal itu. =)
Hapusnanti ulasannya di email lagi yak makasih jawabannya =)
Dalem....
BalasHapusbanget...
penghayatannya..
-____-
Jadi ikut kebawa suasana
hihi jangan galau ya Puji ini cuma fiksi =)
Hapusasyiiik udah di baca kan?
BalasHapusGimana rasanya, dia yang kamu cintai malah menggenggam tangan sahabatmu. Sakitkah? Pastinya. Aku pernah ngerasain lho, Zay. Hehehe...
BalasHapusMakanya, jangan dipendam, sakit sendiri kan :)
emang hoho
BalasHapusada yg curcol :-D
Pertama : Uzay rumah baruuu..hureee..cakep zay, lebih simple :)
BalasHapuskedua : ceritanya panjang ye.. :P
ketiga : Diam2 mengagumi, diam2 mencintai, diam2 kehilangan <-- sakit sendiri
sering banget #ehh #curcol :)
Hehe iya emang pake templete bawaan blogger yang simple
Hapuspendek kok kalau udah dibaca mah..=d
hihi dia ikutan curcol =d
salam kenal... suka postingannya, berurutan dan mudah dicerna :) *emang bakmi? hehehe
BalasHapusyang bisa dipetik, kalo suka ya bilang suka, kalo ga mau ya dipaksa, kalo mau pergi ya diiket... hehehehe *kumat
hehe bisa sajo mbak =D
Hapusoke salam kenal juga yah makasih udah berkunjung...
ayo diiket =P
"diam-diam mengagumi.. Diam-diam mencintai.. Diam-diam kehilangan.."
BalasHapusdaleeeem..
saia tunggu crita kolaborasiinya yooo.. :D
silahkan dibaca versi yang lain =)
Hapusmaap bang baru bisa baca
BalasHapusini yang MImpi-Musnah- Harapan itu ya bang... kesian banget dah si Airin. Mantep ni sambungannya. Cuma di tengah-tengah cerita jadi susah ditangkap maksud ceritanya abisnya ada pengulangan pola pikir yang mimpi-musnah-harapan tadi hhhe.. but thanks bang dah dilanjutin kisahnya si Airin ini. Pasti lebih seru lagi kalo ada pihak keempat.
Iya nih padahal udah berlembar-lembar kau baru baca =(
HapusIyaaa ini kan berlanjut karena kata-katamu juga yang yahud =)