Ini murni curcolan, so kalau yang keberatan silahkan di close tab aja yah. enjoy guys..
Zay sekali-kali curcol bolehlah di blog..
Bisikan merdu itu terus mengiang-ngiang kepalaku, memutar ulang memori yang sudah terekam, mencari sudut kisah yang layak untukku bagi. Bukan, bukan karena aku tak ingin membagi kesedihanku (tentu aku juga punya sisi itu), atau sisi lain dari kebahagian (aku tak ingin di cap pelit karena menyembunyikan kebahagiaan, dan pengecut karena tidak menerima kesedihan). Bukan karena aku tidak mau terbuka untuk mereka. Hanya saja aku lebih suka membaginya dengan caraku sendiri. Ya ketika aku menulis, di situlah aku selipkan seinci episode harianku di sana. Dan aku cukup nyaman untuk itu , cukup mengobati keresahan yang sedang aku alami. Bukankah selalu ada yang tersirat dibalik yang tersurat? Dan membagi yang tersirat supaya tersurat, dengan bahasa tulisan. Maaf, tapi itulah caraku. (seketika puluhan mata mulai melotot).
Hidup itu layaknya teka-teki silang, yang akan selalu ada kotak yang terhubung dengan bagian kotak lainnya. Karena itulah dihasilkan sebuah kata yang lebih bermakna. Tapi saat menjawab rahasia di balik kotak-kotak itu, tidak selalu mulus bukan? Terkadang kita harus memeras otak lebih keras untuk menemukan kunci jawaban yang di pinta. Seperti itulah Allah memberikan kita ujian, kita tidak selalu temui pertanyaan yang langsung berjodoh dengan jawaban. Tapi yakinlah terlepas dari itu semua, sudah tertera satu rahasia jawaban yang pada waktunya akan terungkap. Kadang manusia hanya bisa menerka, sedangkan jawaban yang sebenarnya masih tersegel rapi oleh pemilik-Nya.
Terus kapan ceritanya sih Zay? Jadi nggak sih?
*Hoho..
Baiklah, aku akan coba membagi seinci kisah yang sedang aku alami. Singkat cerita setelah nekat meluncurkan satu bundel kumcer “Kertas Kusam” beberapa minggu lalu. Di satu sisi bangga sendiri meski kecil sudah memiliki karya original hasil pemikiranku (sekali lagi untuk sekedar koleksi pribadi). Dan di sisi lain, sempat ada pikiran takut hasilnya akan mengecewakan, terlalu terburu-buru dan di bilang sombong karena tulisan belum matang (dalam cerita, ejaan, suku kata, tanda baca) tapi sudah berani-berani di publikasikan dalam bentuk buku. Sungguh.. apalagi tersadar untuk ukuran harga terbilang mahal. Semenjak itu, aku niatkan jika memang akhirnya ada yang memesan, akan di kirim bebas ongkir sebagai penebus kesalahan itu.
Tapi Masya Allah tepatnya sekitar dua hari yang lalu, ada seorang sahabat maya yang memesan Kertas Kusam. Partisipasinya sungguh membuat hatiku bergetar, berkaca-kaca karena apresiasinya yang luar biasa. Alhamdulillah puji syukur atas karunia Allah yang tak pernah kita sangka-sangka. Ia melebihkan kiriman uangnya beberapa rupiah, lebih dari cukup untuk sekedar uang ongkos kirim. Sejenak aku takut tidak bisa membalas apresiasinya itu dengan sebundel Kertas Kusam. Tapi tak lama ia berkata :
“Jangan kuatir, tidak akan ada perasaan kecewa untuk saling berbagi. Situ berbagi keahlian membuat cerita, saya berbagi rasa bangga karena seorang teman telah berkarya.”
Masya Allah sungguh bijak kata-kata itu, meresap sampai ulu hati yang terdalam. Sampai aku tidak tahu harus berkata apa untuk mengutarakannya. Yang jelas Allah mengetahui suara yang tersembunyi di hati hamba-Nya.
“Saya sampaikan nanti salamnya. Terus berkarya Uzay, saya akan menjadi orang pertama yang nggak terima jika semangat berkarya Uzay nanti menurun.”
Umm, Insya Allah. Semoga amanah itu akan selalu aku jaga sahabat, Insya Allah. *tersenyum bahagia..
Memang siapa sih Zay orang yang luar biasa itu?
Kasih tahu nggak yah? Nggak usah yah, biarkan cukup aku, dia dan Allah yang tahu. Aku hanya ingin berkata terima kasih atas motivasinya. Sungguh aku merasa sangat berharga karena itu. Semoga support itu akan selalu berbanding lurus dengan semangat dan aku bisa terus mengaplikasikannya dengan karya sederhana ini. Dan keikhlasan hati itu akan selalu terjaga. Amiin..
***
Seperti yang sudah pernah aku katakan, bahwa senang dan sedih itu selalu datang sepaket. Dan kita harus selalu siap jika tiba-tiba mereka bertukar posisi. Seperti itulah hari ini. Singkat cerita hari ini aku ikut berbahagia karena salah satu sahabatku sudah mendapatkan label seorang istri dari kekasihnya, ia menikah hari ini. Sesuai janjiku pun Kertas Kusam itu menjadi kado untuk mengiringi hari bahagianya. Dan katanya itu kado paling spesial hari ini. Alhamdulillah, itu juga berkat doa dan dukunganmu sahabat. Belum sebanding dengan ketulusanmu selama ini menjadi sahabat baikku.
Tiba-tiba saja aku mendapat kabar, sahabat mayaku harus pamit dengan alasan yang sampai sekarang aku belum mengerti. Meski hati teriris sedih, tapi kita harus terima keputusannya. Berharap itulah yang terbaik untuk dia. Aku yakin sahabat itu tak akan pernah hilang. Ia selalu ada meski harus menyatu dengan cara yang berbeda. Meskipun tak di pungkiri akan ada rasa kehilangan.
Saat sudah terasa dekat, ketika tiba-tiba hilang. Rasanya ada bagian yang kurang. Sebenarnya ada rahasia apa di balik datang dan pergi? Melatih kesabaran? Menguji kesetiaan? Sebagai apresiasi keikhlasan? Atau ini hanya bagian dari kehidupan? Entahlah hati terlalu rapuh untuk sekedar mengurai sisi hilangnya. Mungkin waktu yang kurang berpihak, atau kesempatan bersama yang telah berakhir? Yang pasti suatu saat aku akan merindukan sapaanmu itu sahabatku. Dan selalu ada tempat untukmu kembali. Di sini, di hati.
Selalu baik-baik saja di manapun kamu berada Mpok Belo (Naya Harun) kami di sini bangga, pernah mengenalmu sudah sejauh ini, dengan keceriaanmu, keramahanmu, dan sifat friendly mu* udah ah jadi sedih lagi huhuhuhu.... .
Akhir kata, senang dan sedih itu satu paket. Tapi pastikan selalu ada senyuman yang mengiringi setelahnya. Senang itu seperti sang mentari yang perkasa merajai hari, namun pada akhirnya ia tetap saja akan tenggelam. Dan sedih itu ibarat malam hari tanpa bulan, gelap, pengap tapi tetap saja akhirnya ada sambutan mentari yang mengembalikan ceriamu. Ketika senang ingatlah sewaktu sedihmu, ketika sedih bangkitlah seperti sewaktu senangmu.
Sekian dulu, maaf kalau kepanjangan. Terima kasih semuanya. Alhamdulillah..
Xixixixi jadi senyum2 sendiri baca entri ente min. Kayak nanya2 ndiri di jawab2 ndiri. Keren dee..... Maho pisan noh!
BalasHapusjiahaha kok ujungnya kaga enak? kenapa harus maho? -_-
HapusMaho itu panggilan akrab Zay. Terima aja! kekeke
HapusGue udah baca ini di note lo, Men! Gue terharu.
BalasHapusoke brother terima kasih ;) gw bangga sama loe..
HapusJadi ingat sama postingan Mbak NF kemarin yang dibuat untuk Naya Belo. Semoga Naya Belo nya cepat kembali, ada kabarnya. Hehe.. Semangaaat, Kak Uzay!;-)
BalasHapusiyaaah semoga ada titik terang makasiih... ^.^
Hapusasoy, gue dah liat tuh buku zay
BalasHapuseh, gue nanya dong, desain covernya yang bikin sopo ???
itu berdua sama temen, thanks udah di tengok bang ##jingkrak-jingkrak..
Hapussoal Mpok Nay, gue juga di pamitin ama doski
BalasHapussedih ..
tapi mudah"an dia balik lagi suatu hari nanti, dan kita akan menyambutnya dengan gembira ..
Amin :D
iya, mbak Naya kemana ya? padahal orangnya friendly banget...
Hapusbtw, lanjutkan perjuanganmu menulis ya bang, bikin buku baru lagi...
aku belum beli kumcernya, isinya apa sih???
EY@ amiiiin jadi inget lagi kau bilang doski bang -_-
HapusOcha@ iya insya allah cha, isinya cuma kumcer aja dua 21 judul.. ia insya allah nanti kalau udah bisa mengaplikasikan tulisan jadi lebih baik. semangat kamu juga..
Ah, masyaAllah aku suka sekali edisi curcol ini ^^
BalasHapus:0 uzay ngeluarin buku kumcer~ kok aku baru tahu ("-_-)/ kemana aja aku(?!) aduuhh.. apa aku kelewat momen publikasi atau ulasannya itu ya *hiks hiks hiks terus cekidot ke nulisbuku.com dan download samplenya #wow emang uzay banget :)
uzay, kok mikirnya minder gitu? menurutku itu subhanallah loh ^^ ada-ada saja hal yang bisa menginspirasi, aku yakin itu.
dibanding uzay, bukuku itu sebenarnya hasil refleksi blog kemilau cahaya emas. Tulisan di dalamnya semua dimuat dalam blog kok. Jadi bagi pembaca setia seperti uzay (ehem!) buku kemilau cahaya emas mungkin tidak akan seseru buku-buku yang lain karena *mungkin uzay sudah baca tulisan itu di blog.
kalau buku Kertas Kusam, semua cerpennya masih asli dan belum dipublikasikan ke blog kan? :) itu dia yang dicari-cari, jadi tidak perlu merasa akan mengecewakan orang lain. Kita penulis, dan harus pe-de dengan tulisan kita~ go uzay!
karena lagi kanker (kantong kering) aku mau nunggu uzay ngeluarin giveaway aja deh untuk menangin Kertas Kusam ^^ Meski kusam, ia tak sia-sia, lebih berguna dari tumpukan kertas yang belum pernah terjamah. hahaha, peace!
sahabatnya ada yang menikah, ada pula yang pergi. ehm... dunia ini memang satu paket ya! ada senang dan sedih~ tinggal kita menyikapinya dengan bijak, tidak boleh terlena untuk senang saja atau larut dalam sedih saja.
overall, barakallahu fiik zay :)
you, go boy! ^^
PS. ahem, aku memang lebih menyukai kisah nyata uzay dibanding fiksinya~ lebih wow :D
masya allah ka maya bikin postingan lagi di sini hehe...
Hapushmm.. ngomong apalagi ya?? aduuuh bingung... makasih untuk support (selalu)nya ka, energi semangatmu ikut mengalir disini. alhamdulillah.. ^^
wah, mbak belo nggak aktif lagi di blog ya... saya suka mengamati bahasa beliau memang asyik, agak kebetawi-betawian ya... sayang sekali ya, padahal di sini (blog world) teramat banyak positifnya. tapi kita pasti menghargai keputusannya kan. pasti itu yang terbaik untuk beliau.
BalasHapusya Bang Uzay, saya bisa menyelami soal motivasi di atas itu. keberadaan teman yang mungkin lebih duluan lahir di dunia ini, lalu dia memberi masukan, ambillah hikmahnya karena jalan yang sedang dilalui Bang Uzay, mungkin sudah pernah dia jalani. ambil hikmah dari setiap masukannya. ambil hikmahnya selalu. masukan apapun, andai itu berupa kritik atau kecaman sekalipun, akan membuat Bang Uzay makin tangguh. percayalah. sukses selalu.
iya bang harus banyak belajar pada yang lebih pengalaman. saya paham maksud kalimat abang di atas. terima kasih motivasinya..
Hapussebuah pilihan terbaik bagi mpok belo yg harus kita terima dgn hati ihlas dan doakan beliau agar selalu baik2 saja juga bisa berjumpa kita lg,,, sedih rasanya,,
BalasHapusyg pntg mas uzay jgn ikutan pamit ya, ga mau da ksedihan mnyusul stlah pamitnya mpok belo,,,
pastinya selalu ada keputusan setelah pilihan yang baik..
Hapusinsya allah selama masih mampu untuk ngeblog..
ini curcolan khas uzay banget he...he..
BalasHapushehe masa sih anggi?
HapusSemoga terus dan terus berkaya Bang.
BalasHapusSukses..
<< belum sempet kenal mbak belo :'(
amiiin. insya allah, sukses juga buat mu
Hapussuka baca tulisan kamu..
BalasHapusmoga terus sukses dalam berkarya
tak sempat berkenalan dengan mpok belo
jangan sedih2 lagi ya uzay ^_^
makasih ka nita ^.^
Hapusiya insya allah amiin..
iya udah ga sedih ;)
cepat sembuh ya, jangan sedih lagi .... persahabatan tidak akan pernah berakhir
BalasHapuskarena sahabat itu, bisa saling berbagi dan bisa ada disaat kita butuhkan :)
Keep smile,
ngga ada yang sakit bang, but thanks ya..
Hapusbener sahabat ngga akan hilang ;)
alhamdulillah... makasih bang dayat ^^
BalasHapusMerasa beruntung pernah BW Sama mpok belo Nay...moga suatu saat bisa baca tulisanya lagi.
BalasHapustetep semangat nulis bang uzay...
iyaa ada jejak dia yang membekas..
Hapusoke insya allah makasih..
tetap semangat bang..nulis nya juga
BalasHapusokesip thanks..
Hapusngomong2 soal mbak belo.. adakah yang tahu kenapa harus mengundurkan diiri.. ?
BalasHapuskagak ada yang tau kurang jelas..
Hapus*komen sambil mengarahkan mata ke tempat lain =((((
BalasHapusntar kalo mampir ke blog bang uzay tak kasi ?m=1 aja deh ya *derita fobia ikan :p
sekian dan terima kasih. postingannya belom dibaca bang, ga konseeeen, perasaan perut kayak diaduk2 ikan *lebaybenersihah wkwkwk
ya ampun ampe segitunya mbak maaf ya,,
Hapusterharu sambil senyum - senyum bang gue jadinya pas baca ini :'D
BalasHapushoho kenapa kok senyum-senyum?
HapusBang Uzay... gue ikutan seneng, kumcer lo laris manis, maaf belum beli bukunya bang Uzay, hikss.. :'(
BalasHapustetep semangat berkarye ye bro, gue suka gaya nulis lo, yang kadang bikin gue bingung mau komen ape..hihii <--otak pas2an :p hahahaa
Hua... lagi dan lagi bikin air mata gue ngambang, makasiih banyak bang Uzay tulisan curcolnya ini =.= akh... suer nangis gue, bingung lagi kan mau ngomong apa gue bang..
Gue pasti bakal kangen bangett.. ma kalian temen2 blogger :'((
Link bang Uzay, udeh Nay catet.. biar bisa selalu baca tulisan2 abang..
Jangan 'pernah' berenti nulis ye bang, gue dukung elo selalu.. #senyumlesungpipi *elap aer mata*
kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ada si mpok -___- kemana ajeeee...
Hapusiyeeee kamu juga baik-baik ya di sana..