dari sini |
"Aku sebuah lilin, api adalah nyawaku dan tentu saja tanpa api aku tidaklah hidup, meski ada tapi aku belum bisa di katakan berguna jika belum ada api yang membuat aku menyala. api itu kadang tenang, tegar, damai, sepi, menyendiri, kadang pula ia bergoyang di terpa angin atau bahkan padam. bukankah hidup kalian juga seperti aku?? yang selalu menunggu kapan waktunya akan padam, entah itu karena di terpa angin atau kemungkinan buruk lain yang datang. Atau untuk aku sendiri bisa saja padam, sampai akhir lelehan tubuhku yang terbakar, meskipun tidak jarang akupun padam meski baru setengah perjalanan. Yang pasti semua akan padam pada waktunya bukan?? bagiku yang terpenting sebelum semuanya benar-benar padam, aku pernah menggores sejarah dengan cahaya yang pernah aku berikan. Lalu bagaimana denganmu??"
***
"Kehilangan itu nyata, kapan saja bisa menjelma dan semua yang nyata itu akan hilang"
NB: Ayo berbagi kata dengan memaknai sebuah lilin untuk hidupmu di dalam kometar.. ^.^
aku sebuah lilin, yang kalian butuhkan ketika lampu padam, ketika ibu-ibu penjual cemilan merapatkan bungkusan kue dengan menggunakanku. Aku berarti untuk kalian, tapi aku pun menyadari bahwa tanpa api aku bukanlah apa-apa. Api lah yang memberikanku kehidupan. Seperti halnya kalian yang bertahan dari hidup, aku pun bertahan dari angin yang berambisi mematikanku. Tanpa angin nyalaku tenang dan aku berdiri dengan tegak, aku.. damai
BalasHapustetapi aku tetaplah sebuah lilin yang harus menyerah kepada takdir, aku tercipta untuk meleleh, tergerus oleh api yang awalnya memberikanku kehidupan, itulah akhir hidupku, namun aku rela karena aku telah pernah ada dan berguna
*by request :P
wah maternya datang. heheh.
Hapusapa ya?
semangat dari lilin yang pelu kita teladani, memberikan dirinya demi kepentinga orang lain. (untuk penerangan)
kira kira begitu lah. heheh.
sory oot nie, mana cerita tentang penipuannya gan? url mana? ane penasaran pengen baca.
HapusXixixi....
BalasHapusAku lilin
yah, hanya sebuah lilin
tapi dengan beraneka ragaman warna dan fungsinya.
Aku selalu saja menerangi
tak pernah mengeluh
tak pernah bertengkar dengan segala perbedaan kami
karena aku hanya sebuah lilin
yang akan padam dengan takdirna
wahahaha.... Sori lagi lewat hp sob :D
kunjungan perdana mas ,,, di tunggu kunjungan bakiknya ............
BalasHapusCahayanya selalu menyinari kegelapan :)
BalasHapusJika aku menjadi lilin, aku ingin nyala tubuhku tidak terbuang sia sia.
BalasHapusHidup itu cuma sekali, tetapi sekali haruslah berarti.
Meski nyala itu kadang bisa ditakar sampai berapa lama bertahan, tapi biarlah nyala itu akan memberi arti untuk yang lain.
Habis punah tapi memberi arti.
Makna dalam kehidupan adalah jangan menunggu kita menjadi orang besar dulu untuk berbuat baik, lilin walau ukurannya kecil dan cahayanya samar2, tapi dia sudah berusaha menerangi sekitarnya
BalasHapushidupku tak ingin seperti lilin, yang hanya di gunakan ketika listrik padam.
BalasHapusaku ingin menjadi lilin yang mampu menerangi kehidupan di kala gelapnya malam. cukup murah harganya melambangkan dari kemurahan hatiku.
bingung mau komen gimana :D
BalasHapusbangkit berdiri sambil standing aplus...LUAR BIASA...^^
BalasHapusaku mungkin redup.. tapi pastikan saat aku redup kau harus ingat, "aku pernah menjadi terang dalam gelapmu" :)
BalasHapusLilin oh Lilin...
BalasHapusAku kenal lilin...
Yang kalau sedang kubutuhkan ia tak dapat kutemukan.
Tapi kalau aku sedang tak butuh, ia berseliweran di mataku...
Bete kalo nyari lilin pas mati lampu hihi @_@
Zay, aku tidak suka lilin
BalasHapuslilin itu menerangi sekitarnya, memberikan cahaya hangat dan menghilangkan duka tapi... lilin itu meleleh. dia membakar dirinya sendiri, iya, dia mengorbankan dirinya.
aku pengennya lentera. yang menerangi sekaligus tetap hidup dan melangkah bersama :D masyaAllah
hmm, bingung mau komen apa. gak bisa but kata-kata. idem ja sama nurmayanti zain
BalasHapuswah wah wah... keren..
BalasHapusaku lilin dengan sinar yang tak begitu terang..
beuh,, pada bawa lilin nii,,, pake acara makan2 gak nii, ikut donk. hee..
BalasHapusSatu makna pada lilin yang terambang masa, menjadi berguna saat dunia dalam gulita.
BalasHapusLilin kecil,, menyala disini,,
BalasHapusSlamat ulang tahun ku ucapkan,,
Hhahaa,,, malah nyanyi :)
lilin aku adalah lilin, akan tetap utuh tanpa sang merah, namun tiada guna,,,!!!!!!
BalasHapushehehehe......
berarti kita semua tetap butuh cahaya...
lilin, kadang menjadi hiasan, boneka lilin. Aku jadi bertanyatanya. Mengapa kok lilin? Lilin diambil dari bahasa apa? Siapa yg menciptakan lilin? Haha mungkin lilin sampai kapanpun hanyalah sekedar lilin
BalasHapusKunjungan pagi ke blog sahabat.
BalasHapusKalau boleh memilih, aku lebih ingin menjadi kunang-kunang yang membagikan kerlip cahayanya tanpa harus terbakar seperti lilin. Tapi seperti yang kita tahu, menjadi apapun kita akan hilang,kembali kepada penciptanya, semoga tidak ada yang ditinggalkan kecuali kebaikan yang telah dilakukan.
BalasHapusLilin itu ada ketika bahagia, hari suci , juga saat -saat menjengkelkan (mati lampu) ....
BalasHapus* huaaa, ga jelas ah... *
Maap udah ngotor2in kolom komentar y bang :p
saat PLN padam kamulah yg kucari
BalasHapusberani berkorban untuk menerangi? saya tidak begitu setuju. saya ingin seperti sumber api abadi di mrapen. menerangi, memberi energi, sekligus mengawal PON setiap 4 tahun sekali.
BalasHapusSebelumnya terima kasih sudah mau ikut berpartisipasi memaknai sebuah lilin dalam kehidupan disini..
BalasHapus:-) maksud lilin disini mengibaratkan sebuah kehidupan, padam disitu sendiri adalah kematiannya, manusia bisa saja kaya lilin itu bisa mati di tengah2 perjalanan ( goyah karena tertiup angin ) bisa saja mulus sampai tua tapi ujung2nya mati juga toh ( arti dari kalimat sampai lelehan terakhir) kalau di lihat dari komentar-komentar diatas kayaknya lebih condong tentang "pengorbanan sebuah lilin" hehe maaf sepertinya penggambaran gw kurang jelas yak jadi kurang ke tangkep maksudnya..
nggak-bisa-komentar-apa-apa-karena-kehabisan-kata-kata :3
BalasHapusSebuah lilin tak akan berkurang terangnya walau dia telah memberikan sedikit apinya untuk menghidupkan ribuan lilin yang lainnya.
BalasHapus:)
Kunjungan sore sob...
BalasHapusLilin bagaikan Nabi Muhammad SAW, yang dilahirkan ditengah-tengah kebodohan masyarakat jahiliah. Menerangi dan menunjukan jalan kepada setiap yang sesat.
BalasHapusLilin? Aku tak ingin seperti lilin
BalasHapusTidak! Aku tidak ingin,,,
Lilin mengajarkan akan cahaya sesaat
Aku tak ingin membuat mereka merasakan terang kemudian meniggalkan mereka dengan keadaan gelap
Aku adalah bintang,,,
Bintang,,,,
yang meski telah sirna jutaan tahun yang lau tetapi cahayanya masih terlihat hingga saat ini dan tetap berada pada asterimanya.
"Bintang" itulah aku.
Ingat lilin, jadi ingat lonceng, merpati, cemara, altar, salib ;)
BalasHapusLilin itu terlalu identik dengan pengorbanan zay...
BalasHapusmembiarkan diri hancur untuk kebahagiaan orang lain, terlalu Egois *imo*
Keren kata2nya.. sampe merinding mbacanya..
BalasHapusAku setuju dengan syam : kadang kita menerangi orang lain tapi kita lupa memperhatikan diri sendiri, justri kita lah yang terbakar, kita sendiri yang rugi. Yang kita terangi belum tentu perduli pada kita.
BalasHapusAh aku tidak mau seperti lilin.
Ohhh MasyaAllah...
BalasHapusternyata itu bukan pribadi.. tapi kehidupan..
aku salah paham nih zay... hehehehehe *otakku loadingnya lama nih
:) tetap semangat, zay!
Waah, belum posting lagi sob ?
BalasHapusbang Uzay emang keren dahh ^_^ laik tis yo..
BalasHapusarrrrgh...meleleh bacanya...:)
BalasHapuscoba ah..
lilin,
padam adalah kepastian,
entah tertiup,atau termakan masanya..
tak ubahnya manusia,
namun,seberapapun waktu yang Allah anugrahkan,
setidaknya biarkan hidup kita membiaskan cahayanya
aduh,itu mikirnya 3bulan Bang Ujay...
Lilin2 cinta
BalasHapusmembakar diri sepanjang masa...
Lilin2 rindu
membakar diri setiap waktu
Lilin2 cinta dan rindu
Tak mudah terpadam meskipon dihembus bayu...
Ibu...lilin cintaku....^^
menyalakan lilin sblum mati lmpu,sehingga saat mti lmpu lilin habis sudah.
BalasHapusBegitulah jika sayang''ngan sebelum nikah,apa lagi dilegalkan dg status pcran.
Waaah... Gmn entar ya?!!
sekedar kedar...