Terik mentari tak mematahkan langkahku, apalagi hujan ah itu sih sudah biasa. Dimana lagi kalau bukan di trotoar perempatan lampu merah yang penuh debu itu. Lampu merah Buah Batu, disitulah sarang kami untuk berteduh tiap hari. Sedang apa aku dan teman-temanku disana?? Bekerja?? hmm sepertinya usiaku masih terlalu dini untuk menyandang profesi itu. Bermain?? Mana ada anak-anak yang mau bermain ditengah-tengah mobil yang berlaju kencang. Horror, meleng-meleng sedikit nyawa melayang. Seperti nasib kucing kemarin yang tewas ditempat gara-gara menyebrang. Kepalanya sampai pecah tak berbentuk, darah yang langsung mengering karena terik matahari, ia kucing itu salah satu yang menjadi korban kejamnya jalan raya.
Dan entahlah profesi apa yang cocok untukku, yang aku tau aku pun manusia yang butuh hidup. Yang aku tau disinilah aku harus tetap bertahan.
“Dapet berapa lo barusan??” Ririz menghampiri aku dan Cucu yang baru saja turun dari angkutan umum.
“Hehe cuma seribu, lumayan. Udah makan apa lo Riz?” rasanya cacing di perutku sudah mulai ngomel-ngomel
“Jiahahaha perasaan tadi angkot yang lo naikin penuh deh dan kebanyakan isinya orang tua Dit, masa cuma dapet segitu. Baru makan roti setengah nih mau??”
“Jiahahaha perasaan tadi angkot yang lo naikin penuh deh dan kebanyakan isinya orang tua Dit, masa cuma dapet segitu. Baru makan roti setengah nih mau??”
“Iya, belum rezeki gw kali, padahal gw udah ngeluarin suara yang paling seksi tadi hehe.. iya ngga Cu?. Ngga deh nanti gw beli sendiri sekalian buat ade gw kinan dia juga belom makan” kataku sambil menghitung uang yang baru beberapa lembar, hasil ngamen hari ini.
Ya itulah diary hari-hariku yang semua serba di jalan, bersama beberapa anak lain yang senasib. Turun dari angkot ke angkot lain atau nunggu saat lampu merah. Hanya menjual suara dengan tepukan tangan. Iya aku dan lainnya tidak meminta, kami hanya menerima bantuan. Karena kami juga ingin punya masa depan yang lebih baik. Ngga seperti bang Poky yang kerjaanya cuma pura-pura cacat, untuk mendapat uang dan malamnya hanya berpoya-poya. Atau lucu saat melihat bang Galih yang bibirnya semakin hari semakin terlihat seksi, dengan bedak tebalnya, berlenggak lenggok, menggoda penumpang. Ya bisa dibilang mereka kehilangan jati dirinya sendiri. Tak apalah hidup ini memang keras bukan?? Dan setiap kepala harus siap saat ada benturan datang. Siap bekerja keras untuk mempertahankan hidup. Apalagi rasanya kesenjangan sosial semakin melebarkan sayap.
Aku ingin seperti anak –anak sekolah itu. Tiap pagi membawa tas, memakai dasi dan topi merah putihnya. Menurutku betapa beruntungnya mereka. Sedangkan aku membayangkan seperti mereka saja rasanya tak pantas.
“Aduuuh kalian disini toh gw cariin dari tadi” Yono dan Dinda datang dengan napasnya yang belum sempurna.
“Lah kalian berdua kenapa??” tanyaku melihat kedatangan kedua anak itu.
“Loh, lo emang lupa ini udah jam berapa??” Yono bersuara
“Meneketempe, seumur umur kan gw ngga punya jam!” Ririz ngeles
“Yee, Ririz ngelucu. Kan hari ini ada jadwal belajar lagi sama kakak – kakak yang kemarin” Dinda mengingatkan
“Ops, gw kok kelupaan ya, ayo atuh gw bangunin Kinan dulu ya, kalian cari Devi dulu deh kayaknya dia di lampu merah depan” kataku lalu memandang kearah Ririz, rasanya aku sudah tak sabar melanjutkan belajar bareng kakak-kakak yang baik itu.
Entah mereka berasal dari mana, yang aku tau mereka semua peduli dengan kami anak-anak jalanan. Bisa dibilang kami memang berbeda dengan anak-anak yang beruntung dibalik sekolah itu. Tapi kakak-kakak itu datang menyambut kami juga dengan cara yang berbeda, berbeda dengan orang-orang yang acuh dengan kami anak jalanan. Mereka yang hanya mementingkan diri sendiri, yang sudah men judge kami sebagai anak nakal, anak liar, anak yang tidak memiliki masa depan. Padahal kami begini bukan karena kemauan tapi karena keadaan.
Kakak – kakak itu datang mengajarkan aku dan yang lainnya membaca, menulis, menggambar dan keterampilan lain. Hingga hidup kami sebagai anak jalanan, jadi lebih berwarna, tidak hanya monoton untuk ngamen mencari uang. Dan karena mereka, aku yakin bahwa kami juga memiliki masa depan. Meskipun mungkin akan jauh lebih lama dalam menggapainya.
“Eh lo pada mau kemana??” saat beriring pergi tiba-tiba Bang Farid memanggil
“Belajar lagi bang kayak kemarin” Devi mewakili
“Aku udah bisa gambar loh bang hehe..” Kinan bangga
“Owh gitu yaudah belajar yang bener lo ya pada, gw ngga mau lo kaya gw sama Dony yang makin ngga jelas ini” sambil mengelus- ngeluh kepala Kinan “Ayo Don cabuuut”
“Haha iya, salamin gw ke kakak yang cantik ya!” kata Dony sebelum keduanya melangkah ke arah terminal. Ya hanya mereka berdua yang jadi penjaga kami yang lebih kecil selama ini. Mereka sudah seperti abang kami sendiri.
***
“Ayo untuk hari ini sebelum belajar kita main game dulu yah, udah pada kumpul semua kan??” Ca Ya tampak semangat sore ini. Terlihat anak jalanan itu juga begitu semangat.
"Ka dibawah itu apa ka?? kenna deh satu kosong" Ca Ya hanya tersenyum saat dirinya berhasil di kerjai Yono.
Ada canda tawa khas mereka yang selalu menggelitik. Ya mereka terlihat masih begitu polos. Masih begitu rentan dengan arahan yang datang. Ibarat sebuah kaset kosong yang siap diisi apa saja. tapi saat kaset itu kusut akan sulit diperbaiki.
"Ka dibawah itu apa ka?? kenna deh satu kosong" Ca Ya hanya tersenyum saat dirinya berhasil di kerjai Yono.
Ada canda tawa khas mereka yang selalu menggelitik. Ya mereka terlihat masih begitu polos. Masih begitu rentan dengan arahan yang datang. Ibarat sebuah kaset kosong yang siap diisi apa saja. tapi saat kaset itu kusut akan sulit diperbaiki.
“Sssssssssst belajarnya jangan berisik ya, yang tertib ayo yang tertib. Yang ngga bandel nanti oleh kakak-kakaknya di kasih hadiah. Eh, iya yang mau nabung silahkan ke kak Keven ya..” Keven coba menenangkan. Tampak sebagian anak menuju kearahnya untuk menyetorkan sedikit uang mereka untuk ditabung.
“Kak, ajarin aku gambar lagi kak” rengek Kinan
“Iyah nanti yah sehabis kita main game. Ok sayang!!” Jawab Fitria ramah
Terlihat Funy dan Bani sedang diskusi kecil mematangkan konsep agenda yang akan berlangsung pada sore itu.
***
Seminggu sebelumnya
”Hai ade! Lagi pada istirahat yah??” Bani menghampiri salah satu anak jalanan.
“Iyah ka, ada apa yah??” jawabku yang aku pikir kakak itu mau tanya alamat.
“Kalian masih pada sekolah ngga??” kini Ca ya yang bersuara
“......” anak jalanan itu hanya geleng-geleng tak berbicara, ia hanya memandang kearah anak sekolah yang baru saja melintas.
“Kalian mau belajar baca tulis ngga??” Bani kini agak merunduk lalu menepuk salah satu pundak anak jalanan itu “Kalau kalian mau nanti kita belajar bareng, kakak-kakak ini yang akan ngajarin kalian”
Beberapa anak jalanan itu hanya melempar pandang ragu..
“Sambil bermain kok, selesai kalian ngamen pastinya. Gimana mau ngga??” Funy coba membujuk dan ikut meyakinkan.
“Diajarin gambar juga nggak ka??” kata salah satu anak jalanan polos.
“Iyaaah ada, nanti ka Pipit yang ngajarin gambar, iya kan Fit??” Funy sambil lempar senyum kearah Fitria
“Iya serius, ajakin temen-temennya yang lain yang mau belajar juga. Besok kakak tunggu di depan masjid sebelah sana yah. Gratis kok kalian ngga perlu bawa apa-apa cukup datang saja ok!” tutup Fitria
Nampak anak jalanan itu tersenyum lalu kembali berhamburan di lampu merah. Sambil berbincang-bincang senang satu sama lain.
“Ini lah misi kita sekarang guyz, dan kita mulai besok. Kalian siap ??” Keven bersuara yang setadi hanya terdiam memperhatikan sekitar lampu merah
“Siaaaaap!!” jawab semua serentak.
***
Cerita ini didedikasikan untuk acara Charity kemarin tanggal 05 Mei 2012, di buah batu Bandung. Semoga kalian yang terlibat dalam mengajar anak-anak jalanan jadi semakin solid dan semangat. Coba lihat wajah polos mereka yang sangat membutuhkan kita untuk masa depan mereka yang lebih baik..
Mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan dalam cerita diatas. Maaf juga kalau ada nama yang tidak disebut khususnya anak-anak SSCB karena gw ngga apal semua hihi...
Akhir kata terima kasih guys karena udah memberikan pengalaman yang begitu berharga untuk gw pribadi kemarin.. salam hangat...
Blog Ririz |
"kami memang berbeda, tapi kami juga tak sama, tak sama hanya berpoya-poya, tak sama hanya meminta, tak sama hanya bagian dari anak liar dan anak nakal, karena kami juga memiliki masa depan yang sama, pandanglah kami dengan pandangan yang berbeda untuk arah yang positif"
Mengena sekali bang ujay maknanya..
BalasHapusTapi, kenapa gue harus..... *ah, sudahlah lupakan.
kan emang di situ maknanya #eaaa
Hapusteam salah fokus
uummmmm pap, kenapa ceritanya jadi sedih begini ya? *ambil tisu*
BalasHapusaduuh nak kau salah ngambil itu bukan tisue tapi.... ah sudahlah..
Hapuslebih terharu kalau kau ada disana nak -___-
Indahnya saat bisa berbagi..pasti senang bgt lihat senyum tulus mereka.. :)
BalasHapusiyah widie keceriaan mereka tidak bisa di gambarkan dan disitulah nikmatnya :-)
HapusBang Ujay :') *peluk*
BalasHapusbtw, Galih jadi... ngondek? :O
ssssst jangan kenceng kenceng haha...
Hapus*gagal terharu*
becanda ding kemarin kebetulan pas pulang bneran ada bencong satu angkot meuni horor..
anak muda2 hebat nih yang kaya gini, tidak cuma bisa bersuara menuntut perbaikan keadaan tapi justru terjun langsung.. semangat terus ya SSCB nya, pasti akan nemuin banyak kesulitan tapi berbuat baik harus teteup berlanjuuttt :)
BalasHapus:-)
Hapuscomen mu bikin gw senyum senyum ka..
senyum2 ngappa
Hapusgpp
HapusSalut gua sob sama yang muda2 sudah punya pemikiran maju tentang anak2 jalanan. Semoga nantinya mereka bisa menjadi generasi penerus yang berguna bagi bangsa dan negaranya :)
BalasHapusiyaaaah ternyata itu nyata bukan hanya di novel novel atau film..
HapusAku suka plotnya bang, entahlah, itu menyentuh banget XD Oh ya, aku mau nanya nih, kenapa judulnya pake "tapi", kenapa bukan "dan"? berbeda dan tak sama kan maknanya sama :D IMHO aja, kalo "tapi" kan utk dua hal yg berbeda :D
BalasHapushaha iya shit pas dibaca emang rancu.. udah di ganti makasih..
HapusWah inspiratif bgt, memang suka gmn gitu kalo liat org yg pura2 cacat utk dpetin duit..
BalasHapusiyaaa itu salah satunya yang merusak image anak jalanan.. padahal ngga semua seperti itu..
Hapusiya, ngeselin banget ngeliat nya. suka pura2 pincang. eh giliran ada rajia lari terbirit birit.
HapusHahahaha disitulah letak kreatifitas mereka #plaaak
Hapusakh andai bisa ikutan..
BalasHapussmoga apa yang udh kalian berikan kemarin tidak sia-sia dan pastinya berguna bagi mereka.. kegiatan seperti ini smoga ada sesi selanjutnya. hhhaaa :D
amiiiiin...
Hapusnanti ada kok di jakarta :-)
wew -___-
BalasHapusnoce post !! ;)
singkat dan typo haha...
Hapusbut thankiw...
urwel.. :)
Hapusbikin buku aja kak~ keren loh ini....
BalasHapus:-)
Hapusmakasih eci..
Walaupun masih bocah, tapi kayaknya aku pengen deh ikut acara itu.. meski udah berlalu :O
BalasHapusya gpp bocah juga kalau mau ikutan :-)
HapusKunjungan silaturahmi sobat...
BalasHapusThanks..
Hapussungguh langkah dan terobosan yang patut diacungi jempol nih sobs... semoga akan semakin banyak anak-anak muda lain yang peduli akan hal-hal seperti ini...
BalasHapustrue story dalam bentuk fiksi, keren cara penuturannya sob! Keep going and thanks for share yaaa....
Amiiiin ya Rabb, semoga mereka langgeng dan tetap solid!
HapusMakasih..
Kereen. salut gue dengan kalian-kalian! Aseli. :)
BalasHapusTOS!
Hapusgw juga salut sama mereka !
Tisunya mana bang?
BalasHapus*terharu*
Pinjemin pundak aja nih #eh..
HapusEhemehem that's good :)
BalasHapusehem-ehem juga..
Hapusaaaa kereeeen bang ceritanya =) si galih sama si isal paling mendalami peran kayaknya *ngakak*
BalasHapusHahaha iya sampe pada protes ke gw.. LOL
Hapuscuma yang membedakan mereka dengan kita adalah pengawasan & bimbingan aja sih pada dasarnya sehingga bisa terarah mau kemana & seperti apa selebihnya sama aja kok :)
BalasHapusKurang adanya perhatian dan keperdulian =)
Hapuskok gw ma farid ma farid porsinya dikit yak......
BalasHapusHaha kalau kurang nambah aja bang =P
Hapusampun , ko gw pura" cacat ya .....
BalasHapusomegot ...
Siapa-siapa?? =P
Hapuskamu itu pinter banget to kalo bikin cerita beginian,. hehhe
BalasHapusini nyata loh nyata =P
HapusBagus ceritanya sob :)
BalasHapusAlhamdulillah Thanks..
Hapustissue man tissue.. eh tapi gak jade sedih begitu inget si Galih yang kehilangan jati diri *LOL*
BalasHapusenvy banget gak bisa ikut :(
Jiahahaha...
HapusIya coba kau ikutan kau nak <----- nambahin envy
:) . Aku suka alur-nya, jalan cerita-nya.. Kebawa perasaan juga.. Semangat ya misi SSC-nya.. Semoga sukses. Cuma bisa bantu Do'a.. :D
BalasHapusAmiiiiin....
HapusSemoga mereka tetap solid bang.. =)
Ini cerita SSC kan?
BalasHapusNah, aku pengen banget ngadain SSC di kotaku. Pengen ngajarin anak jalanan membaca, berhitung, menggambar dan mungkin nyanyi bareng dengan mereka. Tapi sayang, kotaku adalah kota kecil. Nggak ada sama sekali anak jalanan yang berkeliaran di jalan raya. Jadi sulit banget menemukan mereka. Mungkin mereka ada di desa, lebih tepatnya di pelosok desa, tapi aku ngak punya waktu banyak untuk menemani mereka.
Huh, kapan ya aku bisa ikutan SSC kayak gitu?
Ayo coba bikin disana.. masih banyak yang memerlukan kepedulian kita =)
HapusAku kira fiksi gatunya beneran
BalasHapusbagus cara penyampaian pesan dari tulisannya. Suka :)
Hehe iyah ini nyata cuma coba di buat cerpen =)
Hapusaku.. adik yang polos dan imut. Iya kan bang? iya kan? iya kan?
BalasHapusmasa sih?? masa sih?? masa??
HapusKenapa gua cuma jadi The Watcher buat anak-anak tsb. ???
BalasHapusMungkin karena kau yang dituakan #eh..
Hapusgue masih belom ngerti peran gue disana sebagai apa, tapi gk papa lah yg penting gue gk di barengin ama si farid ama doni ntar ikutan rusak :D
BalasHapuskeren keren keren, semoga kita makin erat (y)
salam semangat buat KK.Regional bandung :D
HapusJiahaha kompak nieeee...
HapusUhuk-uhuk..
Thanks zay buat ceritanya,, keren banget :D
BalasHapusSalam kopdar deh. He
Sama-sama...
HapusSalam kopdar juga..
asyikkk,,,,,,mantepp dehhh
BalasHapusOpo toh yang mantep mas?/
Hapusliat komentarnya basith, ternyata bang uzay salah ngasi judul, ya?
BalasHapusgue kira sengaja dibikin rancu gitu.
hmm, abang bisa kepikiran bikin cerita kayak gini, ya? menyentuh sekali bang
Iyaaaah kemarin gw yang salah hihi..
Hapusbingung gue komen apaan ..
BalasHapusbagus bang uzay .. :)
gw juga jadi bingung mau bales apaan =P
HapusMakasih..
cuma mau bilang Bangga loh sama kalian yang ada untuk anak2 jalanan itu :)
BalasHapus:-)
Hapussemoga mereka tetap solid dan kegiatannya nerus..
Waah keren keren.. jadi pengen ngadain beginia di samarinda hahaa *NATO. Keren nih kalian punya kepedulian sosial yang tinggi. Jempol deh :)
BalasHapusayoo adain juga disana nak..
HapusSubhanallah...
BalasHapusterharu... juga senang dan bangga *halagh* padahal gue ga ikut apa2 yak... :D
Ya ngga apa-apa setidaknya kau sudah berpartisipasi dalam harunya eaaa..
Hapussepertinya nama nama tokoh kenal deh. tapi entah dimana.
BalasHapussesuatu banget yah. kopdar dijadika seperti itu :D
Iyaaah nama-namanya emang nama beneran semua yang kemarin terlibat di acaranya..
Hapuskalimat yang terakhir nih saya suka. menyentak sekaligus bikin trenyuh.
BalasHapusHehe... ^.^
BalasHapusHiji Kosong :))
BalasHapushahahh puk puk galih yg kehilangan jati diri *..*
pas banget ceritanya bang :D
eh salam buat nenk Ayu :D
Jiahahaha kenapa pada fokus kesitu yak...
Hapus=P
Iyah nanti di sampein ya...
Keren Brow,,nice share
BalasHapusThanks..
Hapus" bukan karena kemauan, tapi karena keadaan " :(
BalasHapusBang, saya salut dengan kalian, orang2 yang peduli dan langsung beraksi ...
Mudah-mudahan semua ini berlanjut =)
Hapuswah... jadi cerita yg di atas adalah benar, baguslah kalau begitu.
BalasHapusmasih ada yang prihatin dengan nasib anak2 jalanan. Moga mereka berjaya.
jadi kamu salah satu tenaga pengajar bg kanak2 itu? tahniah atas usaha murninya.
all the best ^_^
Yufz benar mereka ada
HapusAlhamdulillah...
terharu dech dan bener2 pahlawan bangsa.moga saja uluran tangan kalian pada anak jalanan itu diganti oleh Allah dgn derajat yg tinggi disisinya,Masa depan anak jalanan bisa cerah dgn uluran tangan kalian,hemmm....sayangnya gue gak bs jadi pahlawan seperti kalian
BalasHapusSemoga mereka tetap solid ya..
HapusTiap-tiap orang punya impian, siapapun dia, masa depan yang cerah tetap ada untuknya :) nice zay!
BalasHapusBenar ka, tinggal diri pribadi yang mengatur impian itu mau tetap terkubur atau jadi nyata,,
HapusNah kan nama saya gak di sebutin...#halah kumat
BalasHapusYa ngga adalah kan itu semua nama-nama yang kemarin terlibat ka..
Hapushidup itu memang keras...
BalasHapussekeras batu..
bukn..tapi sekeras besi..
eh bukn jga...
tapi sekeras perjuangan qt untuk meraih hidup itu sndiri..^^
#x ini nyambung kan koment qu???
:D
Nyambung ngga yah??
Hapushmm.... kayaknya diatas ngga ada kata-kata keras #eh..
greaaat! terharu bang. bacanya langsung bisa mengimajinasikannya. makasih yaa bang udah dateng bawa ayu juga ihirrr :'>
BalasHapusSama-sama makasih juga atas sambutannya kemarin =)
Hapussi Galih hahahahaha
BalasHapusaku kelihatan baik ya disini :3