DALAM DOA

Aku tertegun di malam hari,

lalu bersujud pada Illahi,

Sungguh terasa sejuk hati nurani,

tataplah langit, pujilah kebesaran Ilahi,

Malam itu menjadi saksi,

Kealpaan diri yang selalu hadirkan sendu, ,

Ada getaran yang telah lama aku Rindu,

Oh, Tuhan aku rindu getaran itu,

Tak terasa aku jauh membelok dari jalan -MU,

Dalam Do'a dan renungan panjang aku memuja,

Mengharap belas kasih -Mu dari diri yang bernoda, 

Sampai saat Fajar itu tiba,

Tak ada amal yang patut aku bangga, 

Aku lihat bumi yang berselimut embun pagi,

Bagai butiran tangis yang bening dan suci,

Daun-daun pohon pun tertunduk seperti mati,

Seolah sedang meratapi dosa yang tiada henti,

Burung-burung pun bernyanyi,

Riang menyambut sang mentari,

Yang siap terangi bumi,

Tak seperti hambamu ini,

Yang selalu lupa akan kebesaran Ilahi,

Duduk bersimpuh dihadapan-Mu

Mencoba mendekati-Mu yang terasa jauh

Sujud memohon ke Hadirat-Mu

Meraih cinta kasih-Mu yang kuharap selalu

Mengangkat kedua tanganku meminta pengampunan-Mu

Bercucuran air mataku mengharap kau melihat, kesungguhanku

Mencari setitik cahaya-Mu di kegelapan jiwaku

Bergetar bibirku di saat ku mengucapkan nama-Mu, dalam do?a

Semua pinta kuhaturkan pada-Mu

Mengharap kau mengabulkan semuanya itu

 Segala dosa kukatakan pada-Mu

Semoga Kau mengampuni kelalaianku

Sehingga akan terasa ringan di setiap langkahku

Menjalani hari-hariku yang ku tak pernah tahu, sampai kapankah..

Dalam Do'a : Shaff-Fix