Pilihan ku..

" Kenji aku mau dibawa kemana ?? " 

" Udah ikut aja, nanti juga kamu tau hehe.. "  sambil menarik-narik tangan ku dengan seenaknya..

Sore itu  seperti biasa setiap seminggu sekali, Kenji selalu datang menjemput ku, dari tempat aku bekerja, meskipun kali ini, entah Kenji mau nyulik aku kemana, cause rute yang dilalui tidak seperti biasanya, ya sebagai cewe yang baik, aku ikut saja, toh aku sudah merasa aman didekat dia, aku sudah kenal dan lumayan dekat dengan keluarga nya, lebih dari lima tahun.

Tidak lebih dari setengah jam, roda motor Kenji berhenti tepat di sebuah halaman rumah yang lumayan luas tapi sederhana, namun rumah dan lingkungan sekitarnya terlalu asing dimata ku, tentu saja karena aku baru pertama kali diajak nya kesini.. 

ngga nemu gambar yang sesuai, gambar ini dari sini

Aku perhatikan rumah itu seperti baru selesai di bangun, masih khas sekali aroma pekat cat dan kayu-kayunya, tepat di halaman rumah sederhana itu, terdapat sebuah Gazibu terbuat dari kayu berwarna cokelat tua, beratap kayu sirap, dan bertengger tepat diatas sebuah kolam ikan kecil, kolam ikan itu berlika liku mengelilingi rumah mini di depan Gazibu, berisi ikan-ikan Koi beraneka warna di dalamnya, Gazibu itu cukup nyaman sepertinya untuk tempat sekedar santai atau baca-baca buku,

Udaranya sejuk ditambah banyak sekali hewan kecil yang paling aku suka sedang beterbangan di halaman, kupu-kupu itu begitu cantik dan riang beterbangan di antara bunga-bunga yang mekar, 

" Assalamu'alaikum Bi, udah siap semua?? " sapa Kenji kepada perempuan setengah baya, yang aku temui disana.

" Wa'alaikum salam, udah siap semua Mas Ji, silahkan masuk " senyumnya ramah.

Aku tidak begitu memperhatikan obrolan mereka, aku terlalu fokus dengan pemandangan yang sedang aku nikmati, sambil bertanya-tanya dalam hati, ini sebenarnya rumah siapa, dan untuk apa Kenji dan aku kesini??

" Yee dia bengong, ayo masuk Jeleeeek, Ayoo.... " Kenji menyadarkan lamunan ku serta merta menarik-narik tangan ku untuk masuk..

" Eh... eh ngapain masuk?? emang ini rumah siapa ?? " aku sedikit menolak dan semakin bertanya-tanya..

" Bawel, Ayoo masuk aja dulu, nanti juga kamu tau!! " 

Bukan nya ngejawab pertanyaan ku Kenji malah ngatain, Dasar Nyebelin!!

" Sekarang kamu mandi dulu sana, bau!! ehm.. uuuh..." sambil menutup hidungnya dengan gaya menyebalkan, 

"  Bi, tolong baju Kanwa nya disiapin ya di kamarnya, Makasih Bi "pinta Kenji.

" Mari Mba Kanwa, saya antar ke kamarnya " sikap ramah si Bibi yang namanya saja aku belum tau.

" Eh, Bi namanya siapa??, Ini rumah siapa ya Bi ?? " tanya ku penasaran sambil melangkah ke kamar yang di tunjuk si Bibi, yang ditanya cuma melemparkan senyum. ckckck ikut-ikut menyebalkan..

" Silahkan Mba, kalau ada apa-apa panggil aja Bibi di dapur, Panggil aja Inah " katanya lalu berlalu meninggalkan aku sendirian..

Lima belas menit berlalu, aku sudah rapi mengenakan baju yang udah disiapkan di kamar, hmph ini lebih dari baju, ini sebuah gaun, dan aku terpesona melihat diri ku sendiri didepan cermin, hahaha ternyata aku memang manis, yupz, aku memang manis, jadi kecentilan sendiri, seketika aku merasa lagi berada didalam sebuah dongeng, apa mungkin pas aku keluar sudah ada pangeran tampan dengan kuda nya menjemput, alah aku berlebihan, mana ada pangeran tampan, apalagi kuda, yang ada Kenji jelek dan nyebelin itu hahaha... rasanya ingin aku jewer kuping nya kalau aku ketemu nanti , 

Tiba-tiba ko aku dengar suara cekikikan ketawa diluar sana, sepertinya sudah banyak orang, siapa kah mereka??, membuat aku semakin berdebar, dan bertanya-tanya,

" Mba Kanwa, di minta keluar sama Mas Kenji " suara Bi Inah memanggil

" Ia Bi, sebentar " lah aku mendadak ngga pede keluar memakai gaun ini, hadooh gimana ini, aku panik, setelah sepuluh menit mematung baru aku berani keluar. tapi ko jadi mendadak sepi lagi...

Perlahan-lahan aku keluar, tiba-tiba : 

" Wah, anak mamah manis banget malam ini!! iya kan Pa??  "  suara yang saaangat - sangat aku kenal.

" Mamah ?? " sedikit teriak karena kaget, " Lah Bapak juga ada disini ?? " aku semakin bertanya-tanya ini semua ada apa??, kenapa tiba-tiba orang tua ku juga berada di rumah ini., membingungkan..

" Kamu ini Ndok, udah kaya dirumah sendiri, teriak - teriak gitu?? liat itu ada siapa aja disini "  gerutu mamah ku..

Aku perhatikan se isi ruangan, sudah tertata rapi, lengkap dengan hidangan makannanya,  aku pikir cepat sekali semua ini di rapihkan.. padahal disaat aku masuk tadi semua masih kosong.. hmph ternyata benar kata si mamah ternyata masih ada yang lain di ruangan ini,

" Eh Bapak, Ibu juga disini " aku keki sendiri ketika melihat ada orang tua Kenji juga hadir. hadoooh malu banget rasanya, bikin salah tingkah..

" Hai Kanwa, ayo duduk sini !! " Mamah Kenji menyapa ku, "Hahahahaha" dan diringi ketawa dari semua yang ada di ruangan,

" Kenjiiiiiiiiiiiiiiiiiiii, Nyebelin kenapa ngga bilang-bilang duluuuuu..... " protes ku dalam hati. dan belum lihat batang idungnya orang nyebelin itu,

Ku dengar langkah kaki semakin mendekat kepada ku dari arah belakang, dan berhenti tepat di depan aku yang sedang duduk, ya, Dia Kenji, dengan sangat rapi dan gagah, pikir ku tumben ini orang bisa rapi sedikit, ngga seperti biasanya, amburadul, 

" Eh Jelek kemana aja kamu, kenapa ngga bil.. " " Shuuuut " jari itu menempel di depan bibir ku yang belum sempat aku selesaikan protes ku, *gondok

" Kanwa " sambil memegang kedua telapak tangan ku mengajak ku berdiri , mendadak semua nya hening. 

Tiba-tiba alunan CD, bersuara, mendendangkan bacaan kalam Ilahi yang sangat merdu, sebuah Surat Ar-Rahman, terdengar jelas di ruangan itu, haduuh detak jantung ku semakin dag dig dug ngga karuan,

" Iyaaah " 

" Kamu ingat lima tahun yang lalu, saat Ji memberi sebuah kotak kecil berwarna pink, berisi bross kupu-kupu, hewan kesukaan mu?? "

" Iyaaaah, aku ingat sampai saat ini kotak itu aku simpan " aku semakin deg-degan, aku rasa semua mata memandang kearah ku, Oh Tuhaaaaaan..

" Kamu ingat, disitu juga ada sketsa denah rumah yang kita ingin kan nanti?? "

" Iyaaaaah aku ingat !! " mata ku sudah mulai berkaca-kaca, alunan Surat Ar-Rahman itu seolah menambah suasana semakin damai, entah ada rasa apa yang sedang aku nikmati.

Kenji tersenyum,

" Kanwa, Saat Fajar tiba, Mau kah kamu menjadi orang yang pertama menyapa ku di rumah ini?? " 

Seketika aku mematung, seolah waktu terasa berhenti, benar-benar sunyi tak ada sedikit pun suara yang lain yang bisa ku dengar selain suara seorang cowo di depan ku ini, mulut ku kaku, aku menoleh ke arah mamah ku tersayang, yang aku lihat ia hanya tersenyum penuh arti, dan aku hanya tertunduk mematung tidak mengeluarkan suara apa-apa.. 

NB : Kisah hanya fiktip, tinggalkan kritik dan saran, baca dengan bijak, ambil jika ada yang baiknya, dan please jangan di copas kalau kita ingin selalu dihargai..  kita tak pernah tau seberapa berharganya sesuatu di mata orang lain yang kadang kita anggap hal sepele... makacii...