Pagi buta Arman sudah siap-siap, menggantung kan nasibnya, menuju salah satu perusahaan, yang beberapa minggu lalu dia sudah titipkan sebuah surat lamaran, dengan bermodalkan Ijazah Tamatan Menengah Umum, dan tentunya Doa orang tua nya, yang selalu mendukung dan memberi restu untuk kebaikan Arman,
Tapi pagi ini perusahaan yang Arman datangi, lagi -lagi menolak lamarannya, dengan alasan, yang sangat menggangu prinsip yang dia pegang, iya karena alasan Arman pernah punya penyakit dalam satu tahun yang lalu.. sungguh ini tidak adil bagi Arman, " Emang salah kah mempunyai status pernah sakit ?? " gerutu Arman.
Interview :
" Disini di tulis riwayat kesehatan, pernah sakit, sampe dirawat ya Mas Arman ?? itu kapan ?? "
" Ia Pak tepatnya satu Tahun yang lalu, tapi kata dokter udah sembuh total "
" Tapi kerja disini jauh loh Mas dari rumah "
" Ia Pak, tapi ngga apa-apa nanti saya bisa ngekost, atau PP juga ngga masalah "
" Nanti kalau penyakit Mas yang dulu kambuh lagi gimana??, gini saja berkas Mas saya pelajari dulu, nanti kami hubungi lagi via telpon!! OK?? "
Seketika lesu dengar pernyataan yang selalu sama dari tiap perusahaan yang pernah dia datangi, belum lagi kalau mendengar kritikan teman-temannya, memang sih Arman tau mereka semua sayang, tapi itu semua sangat bertolak belakang dengan prinsipnya selama ini.
" Lo mah bego banget Man, kenapa harus ngaku kalau loe pernah punya penyakit itu?? gimana loe mau dapet kerjaan, padahal Psikotes loe selalu lolos ngga kaya gw , arggg,, "
" Kalau gw ngga ngakuin itu, sama aja gw bohongin diri gw sendiri dong?, toh emang gw pernah punya penyakit itu, kalau gw ngga ngakuin sama aja gw ngga terima takdir gw dong?? emang salah orang yang pernah punya penyakit ?? salah ?? " lalu meninggalkan mereka. " salah juga gw punya prinsip itu?? "
******
dari sini |
" Iyah Arman belum kerja, susah ya kalau tentang riwayat kesehatan yang di tanya "
Ada rasa ingin membuktikan ke semua orang kalau karena sebuah penyakit tidak menghalangi langkah nya untuk diterima bekerja, tapi Arman seolah goyah dengan pendirian nya sendiri, terpengaruh oleh cemoohan teman - temannya.
disini |
" Maaf Nak, permisi mau ambil botol minumannya bisa?? " sapa ramah kakek tua itu.
" Eh, silahkan Pak, silahkan diambil " Arman sedikit kaget, lalu membantu mengambilkan botol air tersebut dan memberikannya ke si Kakek.
" Lagi nunggu apa Nak?? hadoooooh istirahat dulu ah.. " lalu duduk di sebelah Arman,
" Ngga nunggu siapa-siapa, lagi ngadem aja disini Pak " lalu kembali memandang ke arah depan
" Lagi ngelamar kerja ya??, anak Bapak juga sekarang lagi kerja di restaurant, pulang nya dua bulan sekali " cerita kakek tua itu.
" Wah kerja dimana Pak?? " tanya Arman basa basi
" Di daerah Bekasi, kadang Bapak suka kasian ngeliatnya, mana Ijazahnya aja masih belum di tebus dari Sekolahan, karena belum bisa bayar uang ujian " lalu berdiri hendak pamit " Udah dulu ya, Bapak mau jalan lagi cari botol-botol, udah mau mendung nih, makasih botolnya.." sambil melemparkan senyum..
Selepas Kakek tua itu berlalu, Arman kembali sibuk dengan pikirannya sendiri, kini disamping tempatnya duduk sudah mulai ramai, ada sepasang sejoli yang sedang mesra suap-suapan, tiba-tiba sang cowo memanggil seorang penjual di seberang jalan yang lumayan jauh dari tempat mereka berdua,
" Bu, jualan kue apa Bu, harganya berapa?? "
" Kue Dongkal a, seribuan harganya, mau ngambil berapa?? " Ibu Penjual terlihat tidak memakai alas kaki, melintasi aspal yang panas.
" Dua aja Bu, terima kasih!! "
Arman terlihat nampak kesal sudah jauh-jauh di panggil cuma beli dua seharga dua ribu perak, ngga sebanding dengan berat bawaan nya, perjalannya. tapi toh itu memang hak si pembeli.
" Terima kasih a, silahkan di nikmati " dengan senyum ramahnya.
Udara tidak lagi panas, karena awan memang sudah gelap, mungkin sudah saat nya mereka berganti peran, tukeran shift dengan matahari, dengan menurun kan sedikit kesejukan oleh rintik hujan. Arman bergegas pulang, lagi pula rasanya perut ini sudah minta jatahnya, yang sedari pagi baru berisi dua buah goreng pisang, tak sempat sarapan.
Arman beranjak dari pinggir setu itu, hanya beberapa menit saja singgah disana, sudah dapet pencerahan dan pembelajaran baru buat hidupnya, seketika Arman tersenyum, pikir-pikir untuk apa dirinya merengut cuma karena kegagalan, toh mereka saja ( baca : si kakek pencari botol & Si ibu penjual dongkal ), masih tetap semangat dan melemparkan senyum, dengan perannya masing-masing meski sudah tua, ya masih ada jalan, masih ada harapan, pikirnya menyemangati diri sendiri.
Arman teringat sebuah cerita, seorang anak kecil yang di vonis lumpuh oleh dokter karena penyakitnya dan harus duduk di korsi roda, suatu hari anak kecil itu tampak begitu senang melihat anak-anak seumurannya berlarian kesana kemari. sang ibu yang ingin tau anak kecilnya itu, senang karena apa, menghampiri..
" Sayang kamu kok keliatannya senang banget, lagi liat apa sih?? " mamahnya penasaran.
" hehe iya dong mah, liat deh anak-anak yang lagi lari-larian disana?? " sambil menunjuk sebuah Taman Kanak-kanak di depan rumah sakit.
" Iyah mereka kenapa sayang ?? " sang Ibu mulai berkaca-kaca melihat keadaan anaknya
" Mamah percaya ngga, suatu saat nanti aku juga bakalan bisa berlari seperti mereka, makanya aku senang, iya kan Mah ?? " sambil tersenyum penuh harapan.
" Iyaaaaah pasti sayang " lalu memeluk anak yang disayang nya itu..
Dan Arman pulang kerumah dengan harapan baru, esok harus lebih baik., memang sulit mencari kerja, tapi ada yang lebih sulit yaitu bersyukur
" Wah kerja dimana Pak?? " tanya Arman basa basi
" Di daerah Bekasi, kadang Bapak suka kasian ngeliatnya, mana Ijazahnya aja masih belum di tebus dari Sekolahan, karena belum bisa bayar uang ujian " lalu berdiri hendak pamit " Udah dulu ya, Bapak mau jalan lagi cari botol-botol, udah mau mendung nih, makasih botolnya.." sambil melemparkan senyum..
Selepas Kakek tua itu berlalu, Arman kembali sibuk dengan pikirannya sendiri, kini disamping tempatnya duduk sudah mulai ramai, ada sepasang sejoli yang sedang mesra suap-suapan, tiba-tiba sang cowo memanggil seorang penjual di seberang jalan yang lumayan jauh dari tempat mereka berdua,
" Bu, jualan kue apa Bu, harganya berapa?? "
" Kue Dongkal a, seribuan harganya, mau ngambil berapa?? " Ibu Penjual terlihat tidak memakai alas kaki, melintasi aspal yang panas.
" Dua aja Bu, terima kasih!! "
Arman terlihat nampak kesal sudah jauh-jauh di panggil cuma beli dua seharga dua ribu perak, ngga sebanding dengan berat bawaan nya, perjalannya. tapi toh itu memang hak si pembeli.
" Terima kasih a, silahkan di nikmati " dengan senyum ramahnya.
Udara tidak lagi panas, karena awan memang sudah gelap, mungkin sudah saat nya mereka berganti peran, tukeran shift dengan matahari, dengan menurun kan sedikit kesejukan oleh rintik hujan. Arman bergegas pulang, lagi pula rasanya perut ini sudah minta jatahnya, yang sedari pagi baru berisi dua buah goreng pisang, tak sempat sarapan.
Arman beranjak dari pinggir setu itu, hanya beberapa menit saja singgah disana, sudah dapet pencerahan dan pembelajaran baru buat hidupnya, seketika Arman tersenyum, pikir-pikir untuk apa dirinya merengut cuma karena kegagalan, toh mereka saja ( baca : si kakek pencari botol & Si ibu penjual dongkal ), masih tetap semangat dan melemparkan senyum, dengan perannya masing-masing meski sudah tua, ya masih ada jalan, masih ada harapan, pikirnya menyemangati diri sendiri.
Arman teringat sebuah cerita, seorang anak kecil yang di vonis lumpuh oleh dokter karena penyakitnya dan harus duduk di korsi roda, suatu hari anak kecil itu tampak begitu senang melihat anak-anak seumurannya berlarian kesana kemari. sang ibu yang ingin tau anak kecilnya itu, senang karena apa, menghampiri..
" Sayang kamu kok keliatannya senang banget, lagi liat apa sih?? " mamahnya penasaran.
" hehe iya dong mah, liat deh anak-anak yang lagi lari-larian disana?? " sambil menunjuk sebuah Taman Kanak-kanak di depan rumah sakit.
" Iyah mereka kenapa sayang ?? " sang Ibu mulai berkaca-kaca melihat keadaan anaknya
" Mamah percaya ngga, suatu saat nanti aku juga bakalan bisa berlari seperti mereka, makanya aku senang, iya kan Mah ?? " sambil tersenyum penuh harapan.
" Iyaaaaah pasti sayang " lalu memeluk anak yang disayang nya itu..
Dan Arman pulang kerumah dengan harapan baru, esok harus lebih baik., memang sulit mencari kerja, tapi ada yang lebih sulit yaitu bersyukur
NB : Tinggalkan kritik dan saran, baca dengan bijak, ambil jika ada yang baiknya, dan please jangan di copas kalau kita ingin selalu dihargai.. kita tak pernah tau seberapa berharganya sesuatu di mata orang lain yang kadang kita anggap hal sepele... makacii...
wihi blognya bagus :D
BalasHapusman gue malah udah 12 kali gagal tes medical... elu masih mending kalo gagal baru pertama kali datengin tu PT.. gua udah ikut macem2 tes eeh malah dinyatakan ngga lulus pas tes terakhir ya tes medical itu. bayangin DUA BELAS KALI, DUA BELAS PT NOLAK GUA.
BalasHapusjangan menyerah kawan.. itu namanya belum rezeky.. hoho
gue suka ma tulisan lo yang ini.. semangat ya.. :D
@Nona Enno Coba dibaca ulang, itu bukan pertama kalinya si Arman di tolak enno. tapi lebih dari satu kali... hihi.. kalian harus Tos #eh..
BalasHapusmakasih... tetep semangat juga ya..
bagus tulisannya :) menginspirasi gue yang masih jiwa muda #eaa hahah
BalasHapus@Zihny Ester Makasih Zihny =)
BalasHapusweh, setuju mamen ..
BalasHapusJadi kita harus belajar bersyukur senantiasa ye
nice post ..
salam kenal yee .
Udah ane follow
kalo berkenan folbeck ye, biar bisa bersilaturahmi
asek .. hhe
salam EYSurbakti
salam kenal juga om.. mari silaturahmi.. thanks ya..
Hapussemangat! jangan nyerah buat mencari pekerjaan
BalasHapuskalau memang semua pintu udah ke tutup, coba mohon sama Tuhan untuk membuka jendela
kalau memang lelah mencari, kenapa tak mencoba untuk membuat?
sun sayang,
gitasyalala.blogspot.com
sekotakmalam.blogspot.com
wah kalimat mencari dan membuat nya super mbae... thanks ya udah mampir..
Hapusboleh tuh nanti di terapin.. hehe..
Oh.. jadi kerja itu harus tes medical dulu.. <-- maklum gak tau, baru SMP .
BalasHapuspada waktunya loe akan ngalamin nak #eaaa
Hapusiya bersyukur itu sulit banget , tapi kalo kita bisa bersyukur tandanya kita hebat :)
BalasHapusmari bersyukur atha biar qta termasuk yang hebat. trims ya..
Hapuswahh masyaAllah.. sangat diperlukan kekuatan positif :) sehingga hal-hal sulit akan terasa mudah ^^
BalasHapus@Nurmayanti Zain Wah ka, lagi asyik baca-baca di blog mu, kamu nya mampir ke sini, makasih ya Ka.. suatu kehormatan..
BalasHapusCeritanya bagus :-) Tapi pas bagian "Kakek kakek seumuran mbahnya" malah jadi lucu bahasanya bang.
BalasHapusoke juni nanti gw perbaiki, thanks kritikan nya.. dari zaman sekolah bahasa gw emang ngga lulus haha..
HapusBersyukur.. bersyukur.. bersyukur.. :)))
BalasHapusCari kerjas harus cemunguuuuudhhhh!!!!! \(^o^)/
tos tamy.. :-D makasih udah mampir..
HapusBetul sob, mencari kerja susahnya nggak sebanding dengan susahnya bersyukur. Kadang kita lalai bersyukur. Masih banyak yang nasibnya lebih parah dengan kita, tapi mereka mampu menjalani dengan ikhlas dan dengan senyuman. Menjalankan perannya masing-masing. Pegang terus prinsip kejujuran sob.
BalasHapusharus itu om setidak nya qta belajar tidak membohongi diri sendiri. thanks motivasinya..
Hapuswaah jadi sadar..hehehe
BalasHapusyang kita punya sekarang udah jauuuh lebih baik dari orang lain yang dibawah kita. Kita selalu ngeluh, kurang ini lah itu lah.. Tapi mereka yang dibawah kita selalu tersenyum walaupun serba kekurangan :')
alhamdulillah, tepat sekali yang kamu katakan dheya.. makasih ya udah mau mampir.. :-)
Hapusmemang betul, bersyukur itu suliit banget rasanya. terus berjuang arman, saya jadi inget kakak saya kalo kayak gini. ngelamar kerja sana-sini :(
BalasHapussemangat, selama masih bisa nafas.lanjut terusss.
BalasHapussetuju mba gayuh, makasih ya udah mampir :-)
Hapuscocok buat saya yang sedang nyari kerjaan :)
BalasHapuseh bagus deh templatenya
"memang suli mencari kerja tapi ada yang lebih sulit yaitu bersyukur" sy suka cerita ini.. ayo semangat :)
BalasHapussaya suka bahasa penulisannya ,,
BalasHapusga bikin bosan,
saya justru jadi ga mau ada kata yg terlewat..
:D
font nya juga, nyaman mata ini membacanya, hehehehee...
akhirnyaa ada orang yang nyadarin gimana pentingnya bersyukur, apapun yang dikasih sama yang diatas, itu pasti uda yang terbaik :))
BalasHapus@Novi Widya Panca M Alhamdulillah makasih udah berkunjung =)
BalasHapus@u n n i Wah alhamdulillah makasih Un ni atas motivasinya...
BalasHapus@Aiinizza anggriani Semangat juga Anggraini... =)
BalasHapus@rizaaal Semoga kakak nya di permudah ya Rizaal, amiiin..
BalasHapus